Kedatangannya

32.4K 2.7K 315
                                    

Jangan lupa vote dan comment nya
.
.
.

Haechan pikir kalau Mark tidak akan pulang semalam, tapi nyatanya itu tidak terjadi. Lihat saja, ia yang baru terbangun merasakan sesuatu yang berat pada perutnya dan sebuah hembusan nafas yang menerpa lehernya.

Saat ia melihat siapa pelakunya ternyata itu adalah Mark, ia tidak tahu semalam Mark pulang pukul berapa.

Diangkatnya pelan tangan itu dan bergerak secara perlahan untuk turun dari kasur. Ah sekedar memberi tahukan kalau ia dan Renjun serta Jaemin akan mengikuti ujian akhir semester, tidak bisa di pungkiri bahwa ia akan segera naik ke kelas dua belas.

Haechan awalnya tidak menyetujui keputusan kepala sekolah tentang itu tapi itu sudah di atur oleh pemerintahan. Itu hal yang gila sebab mereka akan melaksanakan ujian akhir semester di saat kelas dua belas belum selesai dengan ujiannya dan jangan lupakan mereka belajar kebut dalam semalam.

Setelah berhasil bangun tanpa mengganggu tidur Mark, Haechan bergegas untuk membersihkan dirinya.

Mark yang mulai sedikit tersadar dan mulai menggerakkan tangannya untuk mencari seseorang yang tidur di sampingnya, namun mau di cara bagaimanapun sisi itu sudah kosong.

Mata itu langsung terbuka sepenuhnya dan bangkit dari tidurnya mengedarkan
pandangannya keseluruhan ruangan itu, namun tetap saja tidak terdapat kehadiran Haechan di sana.

Pikiran Mark menjadi kemana-mana, dengan cepat ia bangkit lalu berjalan menuju walk in closet mengira bahwa Haechan ada disana namun ruang itu kosong.

Mark hendak pergi keluar dari kamar namun itu terhenti saat melihat Haechan dengan pakaian sekolah.

Mark akhirnya bisa bernafas lega saat melihat Haechan di didepan.

"Kau kenapa?" Tanya Haechan bingung karena Mark yang baru bangun sudah seperti orang kesetanan.

Mark hanya menggeleng kemudian meninggalkan Haechan yang masih berdiri di pintu. Haechan hanya menatap bingung saat Mark pergi menuju kamar mandi.

Sebagai istrinya yang baik ia berjalan menuju walk in closet untuk menyiapkan pakaian sekolah Mark yang setelah semua itu selesai ia kembali turun ke dapur untuk membuat sarapan.

Sarapan yang Haechan buat tidaklah susah cukup sebuah sandwich dan juga jus buah. Selama membuat sarapan itu pikiran teringat bawah sudah hampir dua bulan ia menjadi istri dari Mark.

"Sudah dua bulan rupanya" gumamnya pelan

Menikah dengan cara di jodohkan bukanlah hal yang mudah bagi kebanyakan orang, bukan?! Terlebih Haechan menikah dengan Mark yang termasuk musuhnya sendiri.

Haechan tersenyum simpul saat mengingat kejadian masa lalu yang dimana ia selalu tertangkap oleh Guanlin atau pun Jeno bahkan Mark juga selalu berhasil menangkapnya saat hendak memanjat tembok yang akan membawanya keluar dari lingkungan sekolah.

Musuh saat di sekolah, musuh bebuyutan saat di arena, dan seorang namja bertopeng yang sangat ia benci di Kasino. Semua pemeran utama itu adalah Mark, Mark Jung, suaminya.

Lamunan itu terhenti saat mendengar suara decitan kursi yang menandakan Mark telah duduk di kursi meja makan. Haechan dengan segera menyiapkan sarapan Mark lalu meletakkannya di atas meja agar namja itu segera menyantapnya.

Haechan hendak pergi dari sana namun pergelangan tangannya di tahan oleh Mark. "Ingin kemana?" Tanya Mark

"Aku ingin ke kamar" jawab Haechan yang mencoba melepaskan cengkraman tangan Mark

"Buat apa?! Kau belum sarapan kan? Jadi duduk dan sarapanlah bersamaku" perkataan Mark benar adanya Haechan memang belum sarapan tapi ia juga tidak ingin makan semeja dengan Mark karena hubungan antara keduanya masih sedikit canggung.

Future [Markhyuck] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang