"G-gue ga ada niat b-buat bikin dia sakit hati dan. Gue j-juga udah minta maaf." Kini Gilang 'teman sekelas' Sabri sedang mendapat 'pelajaran' dari Aidan dan Si Kembar. Mereka menjadi bahan tontonan seantero sekolah. Berkali-kali pria itu bilang kalau ia sudah meminta maaf kepada Ara. Aidan juga tahu kalau ia sudah meminta maaf. Tetapi Aidan hanya merasa ingin memberi sedikit pelajaran kepada nya, terutama pria bernama Sabri yang baru saja melewati mereka dengan santai nya.Aidan melepas cengkraman tangan nya pada kerah baju Gilang dan berjalan kearah Sabri yang berada di dalam kelas. Aidan menarik paksa tangan sang empu yang langsung membuat nya terhempas ke papan tulis, hingga papan tulis itu retak. Sabri, pria berparas tampan dengan muka yang tenang dan mata yang membuat siapapun tidak ingin menatap nya. Pria itu berniat pergi tanpa menghiraukan Aidan. Karena geram Aidan pun melemparkan tinjuan nya kepada Sabri yang membuat sang empu lagi-lagi terhempas ke salah satu meja. Para siswi menjerit dan meringis melihat kejadian itu.
Farrel dan Ferrel hanya menonton, karena ia tak ingin mereka dicap tidak gentle dengan mengeroyok satu orang. Walaupun sedaritadi mereka sedang menahan amarahnya. Tetapi melihat Aidan yang tak tinggal diam mereka merasa terwakilkan. Sabri yang terduduk dilantai mengusap darah segar yang mengalir di bibir nya. Aidan menginjak pergelangan kaki sang empu yang membuat ia tersentak. Kemudian Aidan berjongkok dan menarik kerah Sabri, "Jangan!sentuh!ara!" Tiga kata menohok dari Aidan yang sedetik kemudian tangannya langsung disentak oleh Sabri.
Setelah merasa puas mereka pun pergi meninggalkan kelas tersebut. Siswa siswi yang tadinya menonton pun ikut bubar. Sedangkan Gilang berlari membantu Sabri berdiri, tetapi tentu saja ditolak oleh sang empu. Ia menghempaskan tangan Gilang, berdiri sendiri dan berjalan kearah bangku nya. Desas desus dikelas yang sedang membicarakan dirinya terdengar sangat jelas. Namun Sabri tak menghiraukan hal itu dan larut dalam dunia nya sendiri. Muncul gadis didepan meja Sabri dengan lesung pipi di wajah nya. Gadis itu memberikan Sabri plester untuk menutup luka disudut bibir nya itu. Tetapi sang empu menolak dan pergi keluar kelas meninggalkan gadis tersebut.
GisellAmel, gadis yang memang sedari awal masuk sekolah ini sudah memiliki rasa terhadap Sabri namun selalu tak dihiraukan. Bahkan teman sekelas mereka pun semuanya tahu bahwa Amel menyukai pria kaku tersebut. Mereka merasa kasihan karena gadis itu selalu dianggap tak ada oleh Sabri.
Ara yang berada di kelas sedaritadi tidak mengeluarkan suara. Kedua sahabatnya bingung harus berbuat seperti apa. Mereka sudah mendengar cerita dari si kembar dan ditambah lagi gosip yang terjadi tadi. Mereka pun berusaha menghibur Ara. "Eh ra, K-katanya ada cafe baru di jalan Tamrin, ntar malem kesana yuk. Ya kan mel?" Raisa menyikut Amelia agar membantu nya juga. "E-eh iya ra gue baru aja mau ngajak lo berdua kesana." Ara pun menatap mereka berdua. Mereka menatap Ara dengan berbinar agar Ara ikut ke cafe tersebut.
Dengan enggan Ara mengangguk mengiyakan ajakan mereka. Mereka berdua pun berteriak kegirangan dan memeluk Ara.
___
Karena tidak diperbolehkan membawa motor sendiri, Ara pun meminta sopir pribadi di rumah. Awalnya ia ingin meminta tolong salah satu abang nya tetapi entah kemana perginya mereka bertiga.
Setelah sampai didepan cafe, tak lupa Ara mengucapkan terima kasih kepada Mang Jajang. Saat Ara membuka pintu cafe tersebut, tiba-tiba dipanggung tempat biasa band-band bernyanyi, ada Aidan dan si kembar yang menyanyikan sebuah lagu.
(Ferrel)
You're insecure, don't know what for
You're turning heads when you walk through the do-o-or
Don't need make-up to cover up
Being the way that you are is enou-ou-oughEveryone else in the room can see it
Everyone else, but you, oohBaby, you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't hard to tell
You don't know, oh-oh
You don't know you're beautifulIf only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm lookin' at you, and I can't believeYou don't know, oh-oh
You don't know you're beautiful, oh-oh
That's what makes you beautiful(Farrel)
So c-come on, you got it wrong
To prove I'm right, I put it in a song
I don't know why you're being shy
And turn away when I look into your eye-eye-eyesEveryone else in the room can see it
Everyone else, but you, oohBaby, you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't hard to tell
You don't know, oh-oh
You don't know you're beautifulIf only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm lookin' at you, and I can't believeYou don't know, oh-oh
You don't know you're beautiful, oh-oh
That's what makes you beautiful(Farrel&Ferrel)
Na-na-na, na-na-na, na, na, na
Na-na-na, na-na-na
Na-na-na, na-na-na, na, na, na
Na-na-na, na-na-naAra yang terkejut sekaligus tersentuh tak dapat menahan rasa tangis nya. Ia yang masih berdiri didepan pintu menutup wajah karena malu. Tetapi ia bingung kenapa Aidan sedari tadi hanya diam. Sedetik kemudian ia tersentak mendengar suara berat khas Aidan yang terdengar semakin mendekat, ia pun melepas tangan yang ada di muka nya. Dan benar saja Aidan berjalan kearah nya sambil menjulurkan tangan mengajak Ara keatas panggung.
(Aidan)
Baby, you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't hard to tell
(You don't know, oh-oh)
You don't know you're beautiful(Aidan,Ferrel&Farrel)
Baby, you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't hard to tell
You don't know, oh-oh
You don't know you're beautifulIf only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm lookin' at you, and I can't believeYou don't know, oh-oh
You don't know you're beautiful, oh-oh
You don't know you're beautiful, oh-oh
That's what makes you beautifulDiakhir lagu, mereka berempat berpelukan dengan iringan tepuk tangan yang sangat meriah dari pengunjung cafe. Raisa dan Amelia pun tak bisa menahan airmata juga. "Gue jadi pengen punya abang maak!" Raisa sedikit berteriak sambil merengek. Sedangkan Amelia menghela nafas, "Kenapa abang gue ga kaya gitu woi!" Mereka merengek dan berpelukan berdua. Ara dan ketiga abang nya yang mendengar itu pun tertawa melihat tingkah konyol mereka berdua.
***
Hewwo!
How?Semoga bisa menghibur kalian!
C u!
KAMU SEDANG MEMBACA
RARA
Teen Fiction••• Mempunyai tiga abang yang sangat menyayangi nya membuat Rara sangat bahagia. Ia kira semua laki-laki akan menyayangi nya seperti mereka bertiga. Namun ternyata hipotesis nya selama ini salah. ••• "Gue udah muak sama percintaan." Ujar Ara dengan...