lima

154 8 0
                                    


"Kelihatan senang banget lo??baru transferan?"tanya Devan asal.

Saki terkekeh,"kagak,"

Devan menautkan kedua alisnya"terus apa yang buat lo senang banget??"

Saki tersenyum lebar dengan kedua matanya yang terus menatap Yasmin.Saki tidak bisa membayangkan bagaimana hari-hari yang akan ia habiskan bersama Yasmin.

Devan menggebrak meja dengan keras.

"Bangsat!!kaget bego!!"bentak Saki dengan memegang dadanya yang berdegup kencang.
"Abisnya lo gak jawab malah bengong"

Saki berdecak kesal.Bagaimana tidak??gara gara ulah Devan tadi,dadanya kembali terasa nyeri.Tapi Saki berusaha menutupi nya,ia tidak ingin membuat temannya khawatir.

"Gue di hukum Bu Erna, puas lo??"

"Tapi kog lo malah senang??"

"Lebih dari senang,gue malah bakal berterima kasih banget sama Bu Erna."

Devan semakin bingung."emang lo di hukum apa sih??"

"Nanti lo juga bakal tahu,"Saki beranjak meninggalkan Devan.

"Mau ke mana lo??"

Namun Saki tidak menggubris pertanyaan Devan.Cowok dengan manik mata coklat itu berjalan cepat ke arah toilet.Sepi. Saki bersyukur,karena tidak akan ada yang mengetahui aksinya.

Saki melepas kancing seragamnya.Memperlihatkan luka lebam akibat tendangan Alvin kemarin.Sejak kemarin dadanya terasa sangat nyeri.Sebelumya ia sudah merasa sesak sebelum Alvin menendang dadanya,tapi sesaknya semakin bertambah bahkan terasa nyeri setelah kejadian itu.

Saki menghela nafas panjang dan kembali mengaitkan kancingnya.

"Apa gue cek aja ya ke dokter??"gumamnya.
"Tapi gue takut anjirr"sambungnya kesal.

"Nanti kalo gue ternyata sakit, dan sakitnya itu parah,gimana????".

Saki memejamkan matanya sejenak.Menghalau rasa yang berkecamuk dalam hatinya.

"Gak Ki,lo gak sakit.Kalo lo sakit,lo gak akan mati"monolognya.

Saki membalikkan badannya.melangkah meninggalkan toilet.Hal yang akan Saki lakukan sekarang adalah menemui Yasmin.Melihat wajah bahagia Yasmin setelah mendapat kejutan darinya.

💮💮💮💮💮💮💮💮

"Hai Yasmin sayang,,,"

Yasmin memutar bola matanya jengah.Belum usai rasa kesalnya menghilang karena informasi dari Bu Erna,sekarang sumber utama rasa kesalnya muncul di hadapannya.

"Diam!"teriak Yasmin kesal.

Saki terkekeh,ia sangat suka melihat Yasmin yang sedang emosi seperti itu.Wajahnya terlihat semakin cantik saat emosi.

"Sekarang gue kasih tahu peraturan di sini,"
"Ya ampun gak cukup apa peraturan di sekolah??dan lo,masih mau buat peraturan lagi??"pekik Saki terkejut.

"Iya!dan lo harus menaati peraturan yang ada di sini!!"

Saki mendengus kesal.Tapi tak apalah,yang penting baginya sekarang adalah ia bisa bersama Yasmin.

"Iya, tapi gak janji ya,"ujar Saki yang membuat mata Yasmin memelototinya.

Saki menghela nafas panjang,ia melangkah menuju kasur dan duduk di sana."gue itu bukan cowok yang suka menaati peraturan,"

"Kenapa??"

Saki tersenyum tipis,"ya gak papa sih,lagian kalo gue termasuk kategori cowok disiplin,gue gak mungkin istiqomah nengokin Bu Erna tiap hari"

AlsakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang