sepuluh

133 6 1
                                    

Saki memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang begitu luas.Saki menatap sebuah mobil mewah milik kakak pertamanya.

"Si Kean udah pulang aja"gumamnya, Saki melangkah memasuki mansion milik papa nya itu.

"Tuh adik lo"suara Rio menyambut kedatangan Saki.

"Dasar kakak laknat,gue juga adik lo kali"ketus Saki.
"Sayangnya gue gak ngakuin tuh"

"Terserah lo deh,awas aja kalo gue mati nanti lo nangis-nangis"

"Saki,,, ngomongnya kog ngelantur gitu sih?"hardik Kean.

"Dia duluan sih,,"gerutu Saki kesal."oleh-oleh buat gue mana kak??"tanya Saki pada Kean yang baru berlibur ke Inggris.

"Ada di kamar lo"

"Ya udah gue ke kamar,di sini panas banget"

"Kog bisa??orang AC nya nyala"sahut Rio.
"Karna ada lo sih,,,dosa lo banyak tahu!!"

"Ye dosa lo kali yang banyak,kan lo suka mukulin Alvin",ujar Rio tidak terima.

"Alvin duluan bukan gue!"

"Udahlah kog berantem sih??"hardik Kean,

"Adek lo duluan sih, yakin gue gak bakal nangis kalo dia mati"
"Rio!!!"bentak Kean.

"Apa??!lo mau bela adik lo itu??gue capek tahu gak ngurus dia yang selalu cari masalah sama Alvin!!"

Drama apa lagi yang lo buat sekarang Vin??

"Cukup! Please deh kalian udah pada gede,bisa gak sih sedikit aja ngendaliin emosi kalian??terutama lo Rio"

Kean menatap Rio yang masih terlihat emosi.Kedua adiknya itu masih saling memberikan tatapan tajam.Sebenarnya ia mulai lelah,Kean lelah menasehati kedua adiknya itu.

"Gue bilang cukup!!!Rio ke kamar sana,lo juga Saki"

Saki memejamkan matanya ketika sesak itu kembali hadir.Ia tidak mungkin terlihat kesakitan di depan kedua kakaknya.

"Gue udah cukup sabar Ki,sekali lagi lo berani deketin Alvin lagi,,,lo abis sama gue"

"Ke,,kenapa lo percaya banget sama Alvin???"tanya Saki dengan bersusah payah menahan rasa sakit di dadanya itu.

"Gu,,e adik lo kan??"

Kean menghela nafas panjang,ia tidak ingin perdebatan keduanya semakin panjang."Ki ayo ke kamar"ajak Kean dengan menarik lengan Saki.

"Bentar kak,biar dia jawab pertanyaan gue dulu."

Rio tidak bergeming,ia selalu bingung di saat-saat seperti ini.Ayolah sudah jelas ia akan sangat percaya pada adiknya.Tapi ia tidak mampu mengutarakan semuanya,saat ini dia masih di kuasai emosi.

"Gue lebih percaya sama Alvin"ujar Rio,

Saki tersenyum miris,dalam hatinya ia benar-benar memaki nama Alvin.Entah apa yang di inginkannya, Saki benar-benar muak dengannya.

"Semoga lo gak pernah nyesel lebih percaya Alvin dari pada adik lo sendiri"

Saki melepaskan tangan Kean,ia berjalan ke kamar nya dengan penuh kekecewaan.

Kean menatap Rio yang masih berdiri di tempatnya."siapa sih Alvin?"

"Anak tukang bakso"jawab Rio asal dan meninggalkan Kean.

Kean hanya geleng-geleng kepala, entah kapan kedua adiknya itu akur.Selalu saja ada masalah.Mungkin jika ada mamanya sekarang,ia tidak perlu repot-repot memikirkan masalah kedua adiknya itu.

AlsakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang