ALSAKI

155 9 1
                                    

Alvin menatap langit malam yang tampak indah hari ini.Sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya.Sebuah cerita palsu berhasil ia terbitkan hari ini.

Entah apa yang lo terima dari cerita palsu gue hari ini Ki,

Alvin menghela nafas panjang"Saki,,,,lo makin dekat sama nyokab dan saudara kembar lo.Ternyata usaha gue buat ngejauhin kalian itu gagal"

Alvin menyesap cokelat panas miliknya."Gak apa-apa,kalian boleh bersatu lagi sekarang.Tapi,,,,"

"Setelah itu mereka yang bakal memisah diri dari lo"

💮💮💮💮💮💮💮💮

"Oma perhatiin wajah kamu kog pucat Ki,kamu lagi sakit?"tanya Ira sambil membelai rambut Saki yang tidur di pangkuan nya.

Saki menggeleng dengan senyum tipis."Saki cuma capek Oma,"

Ira tersenyum lega,karena keadaan cucu-cucunya baik.Setidaknya perasaan cemasnya beberapa hari terakhir itu tidak terjadi.

Saki gak mungkin jujur Oma,maafin Saki.

Saki menggenggam tangan Omanya itu,"Oma,,"

"Iya,,"

"Saki kangen mama,,"

Ira mengecup kening Saki,ia sangat sedih melihat cucu-cucunya yang besar tanpa bekas kasih dari menantunya.Apalagi cucu bungsunya ini,yang sama sekali belum pernah di sentuh oleh ibu kandungnya.

"Oma ngerti sayang,,,tapi Oma minta kamu sedikit bersabar ya.Oma yakin papa kalian pasti berhasil menemukan mama kalian."

Saki mengangguk lesu.Entah sampai kapan ia harus menunggu,Saki hanya takut jantungnya berhenti sebelum dirinya bertemu dengan mamanya.

"Oh iya,gimana kabar calon cucu menantu Oma?"tanya Ira yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Saki tersenyum"Dia sehat Oma,malah dia  makin cantik"

Saki menatap Ira, menggenggam tangan Ira erat."Oma doain Saki ya,biar Saki bisa meluluhkan hati Yasmin."

Ira mengangguk"Oma selalu berdoa untuk kebahagiaan kamu,kan Oma sayang kamu."

Saki memeluk Ira erat.Ia masih beruntung, setidaknya dirinya masih memiliki Ira di hidupnya.Dan asal kalian tahu,hanya Ira lah satu-satunya orang yang begitu mempercayainya.

💮💮💮💮💮💮💮💮💮

"Ki lo udah daftar belom?!"tanya Robert begitu Saki memasuki kelas.

"Daftar apaan?"

"Daftar jadi rekan gue melet cewek"

Saki hanya ber-oh saja, Robert mendengus kesal."Lo beneran gak tau yang gue maksud?"tanya Robert kesal.

Saki menggeleng.

"Besok ultah sekolah kita ALSAKI DAVIAN NUGRAHA.Lo yang murid lama di sini kog malah gak tau sih?"

Saki menepuk dahinya"gue lupa anjing"

Tuk

"Ya jangan ngatain gue juga kali"

Saki mengelus dahinya yang dijitak Robert.

"Jadi lo  belum daftar?ada banyak lomba nih.Kakak lo aja juga hampir ngikutin semua lomba"

"Ada lomba basket nggak?"

"Ada,lo terpilih jadi perwakilan kelas bareng anak-anak yang lain"sahut Devan yang baru datang.

Mata Saki berbinar, akhirnya ada sebuah kesempatan untuk melawan Rio.Saki benar-benar ingin bisa mengalahkan kapten basket sekolah nya itu.

"Gue kepilih gak Dev?"tanya Robert.
"Kayaknya kagak deh,emang lo bisa main basket?"

AlsakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang