Tak seperti hari hari sebelumnya,kini Yasmin tengah menunggu kedatangan saki.Suatu hal yang cukup aneh,,tapi itulah kenyataannya.Sejak Yasmin tahu bahwa saki adalah Davi, Yasmin ingin mencoba membuka hatinya untuk Saki.Walaupun hatinya sedikit bimbang, mengingat Saki adalah cowok badboy.
Tapi Yasmin berusaha menepis kebimbangan itu,ia ingin memberikan kesempatan pada cowok yang ia kenal semasa kecilnya itu.
Yasmin menatap ambang pintu, "Tumben tu anak belum dateng?"gumamnya lirih.
Namun sejurus kemudian netranya melihat Saki datang, terlihat cowok itu tampak lesu dan seperti nya Yasmin melihat lebam di rahang cowok itu.
Saki yang melihat Yasmin menatap nya, tersenyum.Senyuman yang selalu ia tunjukkan untuk menutupi segala masalah yang berkecamuk di otaknya.
Yasmin tertegun,itu adalah senyuman yang sama.Senyuman yang pernah ia lihat sepuluh tahun yang lalu.Tapi kenapa ia baru menyadarinya?
"Gue ganteng ya?"tanya Saki yang membuyarkan lamunan Yasmin.
Yasmin berdecak"kegeeran banget sih lo"
Saki tersenyum tipis"habis nya lo lihatin gue segitunya,tapi gak apa apa lho kalo lo lihatin gue terus,gue seneng kog"
"Dih,,ogah banget"ujar Yasmin seraya menutup wajahnya dengan novel yang ia baca.Jujur,ia merasa sedikit malu sekarang."udah deh sekarang lo duduk aja sana"
"Tapi gue masih mau ngobrol sama lo yas,,"keluh Saki,ia ingin memastikan ucapan Yasmin kemarin tentang kesempatan yang di berikan Yasmin kepadanya.
"Nanti aja sepulang sekolah"ujar Yasmin yang membuat saki tersenyum lebar.
"Beneran Yas??"tanya Saki tak percaya.
"Hemm,,"
"YES!!!"Saki berseru senang membuat banyak mata tertuju pada dirinya dan Yasmin.Sementara Devan yang melihat kegembiraan di wajah sahabat nya itu tersenyum tipis.Sahabat nya itu sangat mencintai Yasmin,dan dirinya adalah saksi segala usaha Saki.Dan ketika ia mendapati kemajuan dalam perjuangan Saki,Devan juga merasa senang.
💮💮💮💮💮💮💮
"Kayaknya udah ada kemajuan lo sama Yasmin,,"cletuk Devan, ketika ia dan kedua sahabatnya tengah duduk di pinggir lapangan.Robert yang masih belum mengerti, menatap kedua sahabatnya bergantian.
Saki mengangguk,"kayaknya Yasmin udah sadar deh soal ketampanan gue,,"
"Pede banget lo, masih juga ganteng an gue"sahut Robert tak terima.
"Dih,, semua orang juga tahu kali,kalo di sekolah ini gue yang paling ganteng,bahkan kembaran gue aja kalah sama gue"ujarnya dengan sangat percaya diri.
Robert dan Devan saling tatap tak percaya."gue lupa belum cerita sama kalian,,"ujar saki mengingat ia belum memberitahu kedua temannya perihal keluarga nya.
"Cerita apaan njir,elo mah suka lupa sama kita kalo lagi seneng, terus kembaran itu maksudnya apaan??"tanya Robert kesal.
Saki meneloyor kepala Robert "ini gue juga mau cerita Bambang,"
Robert meringis sambil membenarkan tatanan rambutnya.Beda dengan Devan yang lebih sabar dari pada Robert.Mungkin bisa di katakan ia sedikit lebih waras ketimbang kedua temannya itu.
"Jadi kemarin pulang lomba itu gue dapat kabar gembira sekaligus kabar buruk,dan kabar gembira nya,,, gue udah ketemu sama mama gue dan saudara kembar gue,"jelas Saki .
Devan tersenyum lega,"akhirnya Ki lo bisa ketemu sama nyokap lo,gue ikut seneng denger nya"
Robert merangkul Saki"congrats bro,, keinginan lo sejak dulu akhirnya Dateng,,"
"Thanks guys,, thanks juga, kalian selalu ada buat gue "
Devan dan Robert mengangguk"Kita akan terus ada buat lo,inget itu"tekan Robert."terus berita buruk nya apaan?"
Saki menghela nafas panjang"Ternyata Alvin itu sepupu gue,,"
"APA??!"
💮💮💮💮💮
Sinar matahari siang ini begitu terik,Saki berulang kali melihat jam tangan nya.Kurang lebih setengah jam Saki menunggu Yasmin di parkiran.Namun siluet gadis cantik itu belum tertangkap netranya.
"Kemana sih Yasmin, katanya ada urusan bentar.Kog lama banget."gerutu Saki dalam hati.
Saki mengedarkan matanya, mencari sosok Yasmin yang begitu memikat hati nya.Namun bukan Yasmin yang ia temukan,tetapi malah Rio,kakaknya yang menyebalkan.
Rio menghampiri Saki "ngapain lo di sini nggak malah pulang?,"
"Bukan urusan lo,"ketus Saki yang masih merasa kesal dengan kejadian tadi pagi.
Rio menghela nafas panjang,ia tahu adiknya itu pasti masih merasa kesal dengannya.Ia tahu yang dirinya lakukan adalah salah, karena lebih mengutamakan Alvin dari pada adiknya itu.Tapi Rio tidak punya pilihan lain,ia sudah berjanji dengan Alvin sejak kejadian beberapa bulan yang lalu.Saat dimana Alvin menolong nya dari puluhan preman.
"Ki,, please deh.Jangan kekanakan gini, gue cuma minta lo jauhin Yasmin gak lebih."ujar Rio kesal,
Saki tersenyum sinis"kekanakan??yang kekanakan itu gue atau sepupu lo itu?!"sarkas Saki kepada kakaknya"Bukannya dia ya yang selalu ngadu ke elo,dan elo selalu percaya."sambungnya kesal.Saki sudah sangat lelah dengan semua yang berhubungan dengan Alvin.
"Dan di sini gua perjelas lagi,gue cinta sama Yasmin.Please ,,gue mohon biarin gue bahagia,dia itu kebahagiaan gue kak,"
Apa ini? kenapa Rio merasa dirinya terlalu kejam pada Saki.Tapi ego nya terlalu tinggi untuk mengakui hal itu.
"Terserah lo,,kali ini gue angkat tangan soal Yasmin.Tapi kalo lo masih cari gara gara sama Alvin,lo berurusan sama gue"ujar Rio tegas.
Sakit,itu yang saat ini Saki rasakan.Kenapa kakak nya itu terus saja mementingkan Alvin ketimbang dirinya.Dan sampai kapan??
"Terserah lo,,"
Dan tiba tiba rasa sakit muncul dari jantung nya.Jantungnya berulah lagi.Saki meringis kesakitan, meremas dadanya dengan kuat.
"Lo kenapa ki?"tanya Rio khawatir,Saki tak menjawab.Ia terduduk merasakan sakit yang cukup hebat.Rio semakin khawatir,ia merangkul pundak Saki, melihat wajah adiknya memerah karena menahan sakit."Ki,,lo kenapa hah?, jangan buat gue khawatir!"
"Saa,,,kit kak"ujar Saki sekuat tenaga.Dadanya terasa sangat sakit, seakan akan ada ribuan jarum menusuk jantung nya.Namun perlahan penglihatan nya memburam dan menjadi gelap.Saki pingsan.
"Ki! bangun!, jangan pingsan!"
Tanpa pikir panjang lagi Rio langsung menggendong Saki ke pundaknya,berniat membawa nya kerumah sakit.
Yasmin yang melihat Rio menggendong Saki, langsung menghampiri."Kak Rio,Saki kenapa?"tanya nya khawatir.
"Gak tau gue,tiba tiba aja dia pingsan dan ini gue mau bawa dia kerumah sakit"
"Aku ikut ya kak"
Rio mengangguk.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsaki
Dla nastolatków"gue gak suka bad boy" Yasmin Almeera Zahra "gue gak bad boy,,,,,agak doang" Alsaki Davian Nugraha "gue gak akan biarin elo rampas orang yang gue sayang lagi" Sanjaya Alvin