Chapter 1

22.6K 1.4K 33
                                    









"Dengarkan aku Park Sunghoon!" Pekik seorang pemuda dengan raut jengkelnya. Sudah kehabisan akal menghadapi tingkah laku sang adik yang semakin dibiarkan semakin menyebalkan.

"Ayah memilihmu sebagai CEO bukan untuk menghabiskan uang ke club dan taruhan di arena balap. Bajingan."

Raut hambar tergambar jelas di wajah tampan pemuda bersurai gelap. Ia memutar ponselnya di atas meja lantas mendongak. "Kalau begitu ambil jabatanmu. Aku tidak menginginkannya."

"Astaga Park Sunghoon!"

"Baiklah Jay, anggap saja aku mengerti. Sekarang pergilah, aku sibuk."

Sekali lagi Jay berteriak dalam hati. Jika saja ia tak memikirkan alasannya, mungkin sudah dari awal dirinya yang kini menjadi CEO Park Company.

Namun ia sebagai anak sulung tentu sudah merasa puas berada pada posisi Wakil CEO yang sebenarnya sama saja sebab Sunghoon selalu melempar pekerjaan miliknya dengan dalih kerja sama antar saudara.

"Ayah memanggil kita untuk makan malam di rumah."

"Pergilah, aku ingin turun ke arena."

"PARK SUNGHOON!"

Park Sunghoon. Dua puluh empat tahun, bungsu keluarga Park. Jabatan CEO Park Company jalur terpaksa.

Mencintai kehidupan bebas sejak masa sekolah hingga lulus kuliah dan bekerja. Siang di kantor membelai berkas penting, malamnya turun arena demi melepas penat ditutup dengan club malam sebagai hiburan.

Sangat bebas.

Karena memang begitulah kehidupannya. Jika diperlukan dalam beberapa kesempatan, Sunghoon tak ayal lebih suka bekerja di dunia bawah bersama sang ayah.

Sebagai Mafia.

Membalaskan dendam leluhur dan musuh Park Company. Menebas habis kepalanya hingga terpisah atau mengulitinya hingga rata dengan tanah.

Tidak. Sunghoon lebih senang main bersih. Paling rendah hanyalah meloloskan peluruh ke tubuh rivalnya lalu kirimkan mayat kepada keluarganya.

"Oh? Jake. Sedang apa kau disini?" Tanya Jay kala bertemu Jake di koridor kantor.

"Mampir sebentar, memangnya ada larangan mengunjungi sahabat sendiri?"

Jay tertawa ringan, keduanya bersahabat. Hanya saja Jake tak bekerja di kantor seperti dirinya hingga kedatangannya kemari mengundang tanya. "Kau ingin bertemu Sunghoon? Dobrak saja pintunya. Aku harus rapat penting menggantikan bocah sialan itu."

"Yeah. Aku akan kesana."

Jake Shim. Dua puluh empat tahun, hacker cerdik yang mampu meretas data pribadi perusahaan besar yang menjadi musuh Park Company. Sahabat Sunghoon dan Jay yang sudah dianggap sebagai putra oleh tuan Park.

"Tunggu." Jay menghentikan langkah sahabatnya. "Kalian akan turun arena malam ini?"

Jake tersenyum penuh arti, mengerling nakal saat matanya menangkap gurat cemas di wajah Jay. "Jika kau ingin aku menghentikannya. Jelas ku katakan tak akan bisa."

"Why?"

"Daripada menghentikan Sunghoon. Bagaimana jika kau ikut turun ke arena? Ku dengar dari Niki jika Kim Sunoo akan datang."

"Itu berarti dia membawa pasukan gangsternya?"

"I don't know bung! Datang saja jika penasaran."

Maka setelahnya Jay segera berlalu, menyelesaikan meeting dengan klien dan menghubungi sang ayah jika ia tak bisa makan malam di rumah.

Tentu saja Sunghoon menjadi kambing hitamnya sebab Jay beralasan harus menjaga sang adik mengurus sesuatu yang penting.

Mencari gebetan misalnya.

"See yah cutie. Siapa namanya aku lupa, aaaa- Wonie?"

Jay Park. Putra sulung tuan Park, wakil CEO Park Company. Dua puluh lima tahun. Menjadi wakil CEO jalur memaksa.

Jay tak ingin posisi tinggi itu dengan dalih Sunghoon jauh lebih pantas karena otak adiknya entah terbuat dari apa sehingga memiliki pemikiran yang melebihi dirinya.

Ia pintar, Jay yakin. Namun Sunghoon ternyata jauh lebih pintar sehingga Jay semakin yakin dengan keputusannya meski harus mengancam Sunghoon jika ia akan menguliti kulit pucat sang adik jika tak setuju dan membakar seluruh koleksi tunggangan mahalnya.

Pada dasarnya Jay pun sama. Bersikap dewasa namun dinistakan, tapi tetap sama kejamnya dengan Sunghoon.

Faktor keturunan tuan Park.

"Tunggu dulu, jika Sunghoon turun itu artinya dia akan melawan seseorang. Siapa?"

Karena Sunghoon hanya akan turun jika sang lawan setara dengan dirinya.

"Brengsek. Tidak mungkin Kim Sunoo bukan?"








TBC




Hi yeah. Amma Jey!!
2 Juli 2021

FlickerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang