Hello, long time no see.Disclaimer ⚠️
🔞🔞🔞"Wanna play with me baby?"
Sunoo melenguh pelan, membiarkan Sunghoon mengecup tiap jengkal tubuhnya. Dulu, ketika pertama kali bersentuhan. Sunoo merasa sedikit canggung dan takut, ia yakin Sunghoon juga menyadarinya. Namun kini Sunghoon sudah menerimanya dengan baik. Maka Sunoo hanya bisa menyerahkan dirinya.
"Akhh-"
"Apa yang kau pikirkan hm?" Sunghoon mengecup bibirnya kembali. Tangannya bergerak menanggalkan kain yang melekat pada keduanya.
"Kau bilang, ahh.. kau bilang kau tahu aku adalah Elard kecilmu ahh Sunghoon!" Ia tak sengaja memekik dengan kepala mendongak ketika tangan nakal sang dominan mulai menjamah bagian bawahnya. "B-bagaimana bisa?"
Sunghoon tersenyum lirih, satu tangannya menggenggam penis mungil yang lebih kecil. Menyaksikan dari atas bagaimana Sunoo menggeliat dengan wajah mendongak. Ia tahu si gangster kecil ini sangatlah sensitif.
"Ahhh.."
Sunoo berhasil meraih klimaksnya hanya dengan permainan kecil jari Sunghoon. Sangat nikmat, namun ia tahu ini belum seberapa. Manakala Sunghoon mengecup tulang selangkanya, ia bergumam lirih.
"Luka ini, kau dapatkan ketika sedang bermain belati." Sunghoon mengusapnya lembut, sebuah bekas luka kecil memanjang berwarna coklat pudar yang jika dilihat, mirip sebuah akar pohon. "Kau terlalu bersemangat hingga tanpa sengaja melukai dirimu sendiri hingga menangis seharian penuh. Kau mendapat luka jahit setelah di bawa ke rumah sakit."
"Akh Sunghoon."
"Kau tahu benar aku tak menyukai hal yang bertele-tele. Bisakah aku memasukkannya langsung?"
Netra Sunoo terpejam erat, menikmati saat Sunghoon menggesekkan kepala penisnya pada lubang miliknya di bawah sana. Sunoo itu lelaki, punya hormon dan kerap iseng menonton video dewasa. Ia ingat betul, ada istilah foreplay sebagai persiapan untuk meminimalisir rasa sakit sang submisive. Namun kenapa Sunghoon tidak pernah melakukannya?
"AKH-" Matanya terbelalak kaget, Sunghoon langsung menghentakkan miliknya ke dalam. Telak menyentuh titik manisnya. "Ahh hiks.. kau tahu kau besar Ivander.."
"Dua kali kita bermain dan kau selalu kedapatan melamun. Ahh, katakan. Kali ini apa yang membuatmu berpikir?"
"Ahh.. ngghh.. Tidak.."
"Baiklah." Sunghoon mempercepat gerakannya. Sesekali menunduk demi mencium bibir Sunoo. Posisi mereka masih di pinggir kasur dengan Sunghoon yang berdiri. Sedikit menyulitkan lantaran kasurnya lebih rendah. Sunghoon mengangkat tubuh Sunoo membawanya duduk di pangkuan.
"Akhh- t-terlalu dalam Ivander."
"Itu yang ku inginkan."
Kedua tangannya mencengkram bahu tegap Sunghoon. Ia kembali keluar dengan nafas menderuh. Membiarkan Sunghoon menggerakkan tubuhnya naik turun dengan brutal. Sunoo memeluknya, menyembunyikan wajah pada ceruk leher yang lebih tua. "Bolehkah?"
"Aku milikmu Elard."
Sunoo tersenyum, pertama kalinya ia memulai. Mencium leher jenjang Sunghoon dan menggigitnya hingga meninggalkan bekas merah.
"Akh- kau bisa membuatnya ternyata."
Yang lebih muda menyeringai. Ia membalas tatapan yang lebih tua. Membuat Sunghoon berhenti dengan penis berkedut kencang di dalam lubang surgawi Sunoo. Perlahan, Sunoo mengangkat tubuhnya hingga penis itu nyaris keluar, lantas menghentakkannya cepat. Membuat keduanya melenguh panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flicker
FanfictionBagaimana jika anak mafia Park Sunghoon ditantang untuk melawan gangster berwajah manis Kim Sunoo dalam arena balap malam. Sama-sama ambisius dan tak ingin direndahkan hingga salah satu dari mereka harus memilih kalah atau dikalahkan. Namun Sunghoo...