"Apa kata Jungkook hyung?" Tanya Jungwon begitu sampai di depan Heeseung.
Yang lebih tua melempar cola kepada Jungwon dan Sunoo yang duduk santai di atas kap mobilnya. "Seseorang meminta bantuan pada kita. Dia bilang akan memberikan satu miliar won asalkan misi kita berhasil."
"Membunuh CEO? Atau membakar perusahaan?"
Jungwon langsung mendelik jengkel, Sunoo memang terdeteksi masokis sejak awal. Gemar sekali menantang maut, meski diantara mereka juga sama saja. "Kita tak pernah bekerja sama dengan orang lain. Terakhir kali kita membantu bocah remaja yang mengaju anak direktur berunjung kantor polisi sial!"
"Jungwon benar. Tapi satu miliar won bukanlah uang receh bagi kita. Aku sempat bertanya pada Jungkook hyung, siapa orangnya dan jawaban yang ku dengar justru membuat perut mual."
"Apa katanya?" Tanya Sunoo sedikit penasaran.
"Tuan Yang."
"MWO?! AYAHKU?!" Pekik Jungwon nyaris menyemburkan colanya. "Apa Jungkook hyung lupa jika aku anaknya?"
"Justru itu. Dengan adanya kau, mungkin semuanya akan mudah." Sambung Heeseung kemudian. "Sekarang ku tanya, bagaimana kita pergi tanpa uang malam ini?"
TANG
Suara besi terantuk kaleng cola begitu memekakan telinga saat keadaan sudah nyaris dini hari di penghujung sungai Han. "Katakan tugasnya hyung."
"Mencuri dokumen penting milik CEO Park dan membunuh ahli warisnya."
DEG
Sontak Sunoo dan Jungwon menjatuhkan rahang kaku. Tergugu di tempat saat sadar apa yang baru saja Heeseung katakan.
"Aku tau ayahku memang sinting, tapi kenapa dia sesinting ini." Ujar yang paling muda meremas rambutnya. Tatapannya kini beralih pada Sunoo, hanya ia yang bisa memutuskan sebab Heeseung sangat mempercayai Sunoo.
"Bagaimana Sunoo hyung? Aku dan Heeseung hyung bisa mengurus antek-anteknya. Tapi membunuh Park Sunghoon sama saja mengantar nyawa ke neraka secara instan."
"Dia tidak berbahaya."
Heeseung mendelik. "Kau belum mengenalnya. Park Sunghoon bukan orang sembarangan meski yang kita tahu pemuda itu selalu berlindung di balik Jay dan Jake."
Sunoo meloncat turun dari mobilnya, memegang pundak Jungwon yang tampak frustasi. "Pikirkan Jungwon, uang itu sangat berharga. Aku tak peduli bagaimana caranya."
"Maksud hyung?"
"Bermain-main dengan sosok berbahaya cukup membuat adrenalinku tertantang."
Sejak saat ini, Jungwon akan mengingat bahwa Kim Sunoo lebih sinting dari ayahnya. Belum jantungnya tenang, deru motor Heeseung menambah beban di pikirnya.
"Sunoo benar. Kita membutuhkan uangnya. Omong-omong, kau akan sering bertemu dengan Jay, Jungwonie."
"ANDWEEEEEYYYYYY!!!"
Seingat Jay, Sunghoon bukan tipikal orang yang tertarik pada sesuatu. Khususnya seseorang, dia hidup saja enggan tapi sekali lagi. Sunghoon tertarik pada seseorang.
"Balapan lagi? Dengan mereka?"
"Jangan munafik Jay, kau pasti senang karena bisa bertemu dengan Jungwon."
Pandangan Jay mendatar. "Well, ku akui itu. Aku sebenarnya sudah mengenal siapa itu Jungwon, dia anak CEO Yang bukan? Junior kita di sekolah. Tapi aku baru menyadari ketertarikanku ketika dengan terang-terangan dia berteriak kesal saat di arena dua tahun lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flicker
FanficBagaimana jika anak mafia Park Sunghoon ditantang untuk melawan gangster berwajah manis Kim Sunoo dalam arena balap malam. Sama-sama ambisius dan tak ingin direndahkan hingga salah satu dari mereka harus memilih kalah atau dikalahkan. Namun Sunghoo...