Ini panjang, semoga tidak bosan.
"Aku tidak tahu lagi harus bagaimana." Desis Jungwon seraya memakan rotinya, mereka tengah makan siang di depan mini market.
Mereka sempat pulang untuk membawa mobil dan memutuskan untuk menutup Flax. Rencananya ingin pergi mengunjungi lokasih dimana Elard Kim tewas.
"Hyung, menurutmu sepenting apa dendam Elard Kim sampai Ivander Park begitu terobsesi membalasnya?"
Heeseung menenggak colanya pelan, membiarkan jakunnya tercetak jelas kala cairan soda melewati kerongkongannya.
"Aku ingat Jake pernah bercerita dulu. Jake bilang, Sunghoon dulu tak sedingin itu. Tapi saat usianya menginjak remaja, Sunghoon berubah drastis. Menjadi sosok dingin dan kejam."
"Penyebabnya?"
"Seseorang yang ia cintai pergi."
"Apa kau memikirkan apa yang ku pikirkan hyung?" Tanya Jungwon pada Sunoo.
Pemuda bersurai terang itu hanya mengedikkan bahu acuh. "Untuk apa aku peduli?"
"Kita harus tahu ceritanya dulu baru membuat dugaan kira-kira kenapa Sunghoon melakukan ini."
"Sudah jelaskan? Ivander ingin membalaskan dendam Elard Kim. Dan yang Heeseung hyung ceritakan itu, aku sudah yakin kalau sosok yang Ivander cintai itu Elard." Tukas Sunoo sarkas, entah kenapa nafsu makannya mendadak hilang.
Terang saja ia sedikit cemburu mengetahui fakta bahwa Sunghoon ternyata masih mencintai si Elard Kim padahal dia sudah lama mati. Itu artinya Sunghoon memiliki sosok lain dan tak mungkin membalas perasaannya.
Sunoo berdehem, ia kembali menatap dua saudaranya. "Ku rasa kita harus cepat sebelum ayah Jungwon bertindak."
"Nah, masalah yang satu itu."
Jungwon mendengus. "Dia bukan ayahku! Sudah ku katakan dia bukan ayahku!"
"Ya ya ya! Makan lagi rotimu lalu kita mulai misi ini."
"Mencari dalang kematian Elard Kim?"
"Memperkosa Jake." Jawab Heeseung datar. "TENTU SAJA!"
***
Dihadapannya kini adalah sosok besar dari perusahaan Yang Group. Faktanya mereka kembali bertemu dalam meeting penting untuk penandatanganan kontrak kerja sama antara Yang Group dengan Park Coorporation.
Sunghoon menandatanganinya dengan santai. Ia memberikan perjanjian yang asli pada Jay sementara duplikatnya ia berikan pada sekretaris tuan Yang.
"Senang bekerja sama dengan anda tuan Park."
Sunghoon hanya berdehem. Seluruh karyawan pentingnya sudah keluar, menyisahkan dirinya yang tertahan oleh tuan Yang dan Jay.
"Apa anda punya waktu luang? Aku ingin mengundang anda lusa mendatang untuk menghadiri pesta ulang tahun putraku di hotel terdekat."
"Berapa usianya?"
Jay menyipit tanya, terlihat senyum kecil di mulut besar tuan Yang. Sepertinya ia tertarik dengan pembahasan ini.
"Lusa adalah ulang tahunnya yang ke dua puluh satu. Putra tunggalku, Yang Jungwon."
"Berikan saja undangannya. Aku akan menyempatkan diri untuk datang." Sunghoon masih membalas obrolan ini. Bahkan pemuda itu tak berniat bangkit sedikitpun.
Membuat Jay menahan diri agar tak bertanya lebih lanjut, pasalnya Sunghoon tak pernah tertarik pada sebuah pesta atau sekedar jamuan mewah khas pembisnis kelas dewa. Apalagi sampai berniat datang ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flicker
FanfictionBagaimana jika anak mafia Park Sunghoon ditantang untuk melawan gangster berwajah manis Kim Sunoo dalam arena balap malam. Sama-sama ambisius dan tak ingin direndahkan hingga salah satu dari mereka harus memilih kalah atau dikalahkan. Namun Sunghoo...