❈𝓦𝓲𝓷𝓽𝓮𝓻 ♡𝓢𝓸𝓵𝓼𝓽𝓲𝓬𝓮 ❈
Jamuan dengan berbagai macam hidangan lezat masih berlangsung dan masing-masing anggota keluarga tengah bercengkerama hangat sembari menandaskan hidangannya. Pun Keluarga Kruger meminta untuk seluruh anggota Keluarga Esmeralda untuk menginap di rumah besar mereka. Tentu saja, tiga orang yang menginap bukanlah hal yang merepotkan bagi keluarga Kruger. Rumah mereka cukup luas, memiliki banyak kamar dan tentu saja Kruger Family adalah keluarga terpandang yang memiliki harta berlimpah.
"Nona, Isabella," panggilan ramah itu membuat Isabella menoleh terkejut. Edward Kruger, putra sulung keluarga Kruger yang akan menikahinya seminggu lagi kini berjalan mendekat.
Membawa gelas minumannya dan menghampiri Isabella yang tengah merenung, berdiri di depan jendela besar. Sedang dua keluarga masih sibuk berbincang, membicarakan hal yang membuat Isabella bosan dan memilih untuk menyingkir sementara.
"Oh, Edward. Kau sudah selesai makan?" tanya Isabella berbasa-basi.
Edward mengangguk, tersenyum ringan. "Sebenarnya belum, melihatmu meninggalkan meja makan, aku memilih menyudahinya," jawab Edward jujur. Dia pria yang baik, tutur bahasanya sopan dan mungkin sedikit menjengkelkan bagi Isabella karena kepeduliannya yang berlebihan.
"Kau bisa kembali ke meja makan, aku di sini hanya untuk mencari udara segar," ujar Isabella tersenyum palsu, bermaksud mengusir halus Edward.
Edward terkekeh dan menggeleng." Bagaimana aku bisa jauh dari calon istriku? Kemana pun kau pergi, sepertinya kakiku akan terus mengikutimu," sahut Edward bernada menggoda. Menegak minumannya, dan menyandarkan lengannya di dinding, mengamati Isabella yang tersenyum cukup masam.
"Sebenarnya aku malas duduk di meja makan, topik pembahasan mereka sangat membosankan," celetuk Edward santai. Melirik ke luar jendela.
"Benarkah?" Isabella mengerjapkan mata.
Edward menatap Isabella dan mengangguk kecil. "Tentu saja, aku tahu kau juga merasakan hal yang sama. Menghitung uang, kekayaan dan seputar bisnis. Toh, hidup tidak hanya tentang kekayaan." Edward rasa tidak ada salahnya mulai membuka diri dan pemikirannya pada Isabella. Entah mengapa merasa begitu nyaman, mendapati calon istrinya tidak gila harta.
"Oh ... aku tidak menyangka kita akan sepemikiran," ujar Isabell berpura-pura tertarik. Sejujurnya kepalanya saat ini sedang pening, memikirkan kereta terakhir menuju Kota Laiden yang akan berangkat setengah jam lagi. Seharusnya saat ini ia sudah kabur dan pergi menuju stasiun.
"Sebenarnya persiapan sudah matang sejak kemarin, aku bermaksud mempercepat hari pernikahan kita. Mungkin tiga hari mendatang? Aku sudah membicarakannya dengan keluargaku, bagaimana menurutmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐢𝐧𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐨𝐥𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 : 𝐓𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧𝐠 | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 ✔️
Fanfic[BOOK 6 / ON GOING] Pemesanan & Informasi (Instagram : Dieva_corp) ❝Bilamana kau pergi membalut duka, dikau lesap di tengah gelap. Lantas aku hanya meringkuk, digenggam harap yang penuh kelabu❞. ...