Part 27: Leave It

83 19 5
                                    

             Hallo! Kalian apakabar? Untuk kalian yang pengen kasih masukan berupa saran/kritik boleh komen atau DM, bisa juga kalau ingin bermutual di twitter bisa mampir ke @himawaridongi. Oh ya, btw jangan lupa streaming MV dan stay support iKON dan B.I dengan Solo Debutnya.

Happy Reading^^

Koridor IGD, 01.22 PM

            Siang ini Ruby sudah selesai dengan dinasnya, ia sedang menunggu seseorang dikoridor. Lima menit kemudian, June datang dengan memberi tanda klakson mobil. Ruby tersenyum lalu masuk kedalam mobil.

"Hari ini tumben banget kamu kelar jam segini."

"Jangan ngomong jorok, masih diarea rumah sakit ini." Keluh Ruby percaya dengan mitos. June membalasnya dengan terkekeh. "Hari ini udah ada yang handle karena jadwal maju efek lembur kemarin."

"Oh."

"Kita mau kemana?"

"Bantu aku cari seseorang."

"Siapa?"

"Eve dan anak-anaknya." June dengan santai menjawab, Ruby menoleh dengan tatapan datar. Wajahnya sedikit murung, merasa bahwa June masih menaruh perhatian bahkan terlihat sangat khawatir pada wanita lain yang sebenarnya sudah singgah di apartmentnya.

             Lalu Ruby tersadar akan peristiwa kemarin, semua ini adalah idenya Bobby. Ia tidak akan membiarkan semuanya kacau, ia berusaha terlihat tidak tahu apa-apa.

"Eve hilang?"

"Iya."

"Jadi itu alasan muka kamu babak belur."

"Suaminya nuduh gue bawa Eve dan anak-anaknya." Mendengar hal itu, Ruby ingin sekali menyalahkan Bobby.

"Sudah aku duga."

"Eh?" June terlihat kebingungan karena suara Ruby yang kecil. "Kenapa?"

"Enggak apa-apa." Singkatnya.

             Selama diperjalanan, June terus saja membicarakan Eve. Tentang bagaimana pandangannya terhadap wanita itu. Ruby semakin yakin bahwa tidak ada celah untuknya dihati June. Sambil menyandarkan bahunya, ia menghela napas.

"Permasalahan rumah tangga memang rumit dan melelahkan. Menikah hanya membuat seseorang terjebak dalam lingkaran kesialan." Mendengar Ruby mengeluh.

"Emangnya kamu gak tertarik untuk memiliki pasangan?" June bertanya sambil terkekeh.

"Buat apa?" Ruby menoleh. "Kalau kamu masih terpikat dengan wanita itu. Untuk apa."

"Seriously? By, menikah itu adalah anugerah. Mendapatkan pasangan jiwa itu adalah takdir Tuhan. Kamu enggak akan mengelak, jika dikemudian hari bisa bertemu dengan seseorang yang satu frekuensi dengan kamu. Pasti itu akan menjadi momen yang membahagiakan."

"Aku tidak tertarik."

"Aku bakal jadi orang pertama yang ketawa paling keras kalau tiba-tiba kamu menikah."

"In your dream, baby." Goda Ruby. Keduanya sama-sama tertawa dengan guyonan kecil sebagai pelengkap diperjalanan yang panjang ini.

             Musik yang terputar diradio semakin menghanyutkan suasana didalam mobil. Ruby melirik sekilas, June masih fokus menyetir.

"Kenapa?" Tiba-tiba June bertanya.

"Kenapa apanya?"

"Kenapa natap aku kaya gitu? Ada sesuatu yang mau kamu omongin?"

Choice Of Love (COMPLETE)Where stories live. Discover now