EXTRA PART: All I Want Is You

80 15 5
                                    

           Hallo! Kalian apakabar? Untuk kalian yang pengen kasih masukan berupa saran/kritik boleh komen atau DM, bisa juga kalau ingin bermutual di twitter bisa mampir ke @himawaridongi. Oh ya, btw jangan lupa streaming MV dan stay support iKON dan B.I dengan Solo Debutnya.

Happy Reading^^

2 Tahun Kemudian...

            Hari ini adalah hari dimana Toko Eve's Cakes diresmikan dibeberapa cabang, Eve sedang sibuk berbincang dengan beberapa rekan kerjanya, tiba-tiba Dongi datang bersama kedua anaknya. 

          Mereka membawa sebucket bunga masing-masing dengan jenis bunga yang berbeda. Eve menyambut kedatangan mereka dengan sukacita. Dio bahkan hampir terjatuh karena berjalan dengan terburu-buru.

"Hati-hati sayang."

          Dio dan Alea memeluk Mamanya lebih dulu, lalu disusul Dongi. Ia mengecup pipi istrinya dengan gemas. Mama Dongi datang dengan beberapa rekannya. Acara ini sudah ramai oleh beberapa tamu. Eve tersenyum ketika melirik ke samping.

          Sosok Dongi dengan karismanya menuntun Alea dan Dio untuk duduk dikursi. Ia bahkan merapikan baju si kecil. Entah sudah keberapa kali, ia merasa menyerah dengan semua. Merelakan kebahagiaannya hanya dengan membiarkan Dongi dengan yang lain. Namun perkiraannya salah, ia tidak pernah bersungguh-sungguh untuk pasrah pada keadaan.

          Eve, wanita yang sudah hidup dengan keras sejak kecil dibesarkan dari sebuah panti asuhan. Ia tidak pernah merasakan hangatnya memiliki keluarga, menerima penawaran konyol hanya demi uang lalu terjerumus dalam kehidupan Dongi. Ia tidak pernah menyangka, hidupnya akan berakhir dengan senyuman.

"Eve!!!" Sorak Bobby. Dongi mengangkat alisnya sebelah karena heran dengan teriakan Bobby. Bobby menggendong seorang bayi laki-laki. "Selamat ya!"

"Ahh—so cute." Eve mengusap pipi gembul bayi itu karena merasa gemas. "Ruby mana?"

"Dinas dia."

"Jangan dipercaya, ngibul dia." Tiba-tiba Ruby datang sambil melipat kedua tangannya. Bobby hanya terkekeh. Tiba-tiba si kecil merengek. Bobby agak kelimpungan, sementara Ruby langsung menggendong si kecil. "Haus dia."

            Bobby dengan cekatan mengambil botol berisi susu putih didalam tas baby. Melihat Bobby dan Ruby sibuk mengurus si kecil, Eve melihat kesekeliling. Ia dapat merasakan kebahagaiaan yang terpancar dari orang-orang sekitar.

"Duduk sini." Ajak Dongi sambil mengarahkan Eve untuk duduk. Alea sedang asyik menyantap cake kesukaannya, sedangkan Dio hanya bermain dengan mobil-mobilan yang ia genggam.

Kota Paris, 01.30 PM

            Anna sedang mengelilingi beberapa pameran yang berisi oleh pencipta seni terkenal di kota ini. Ia berjalan dengan santai tanpa ditemani Uti. Keadaan Anna secara fisik sudah membaik, menurut dokter, ia bisa kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai model.

A whole new world, a hundred thousand things to see, I'm like a shooting star...

            Sebuah musik yang terdengar digaleri itu membuat langkah Anna terhenti. Tatapan kesedihannya muncul ketika ia mengingat bayangan seseorang yang sangat ia rindukan. 

            Lelaki yang selalu menyambut kedatangannya dengan senyuman. Sayangnya, bayangan tetaplah bayangan. Ia tidak dapat meraihnya secara nyata, menyentuhnya pun tidak bisa. Anna hanya bisa mengangkat tangan kanannya, seolah-olah menyentuh pipi lelaki itu.

"Andai waktu itu kamu bisa menyakinkanku, tentang kebahagiaan yang tercipta dari sebuah perasaan sederhana. Andai saat itu, aku tidak memintamu untuk mengantarku dengan perasaan emosional yang memuncak. Mungkin kamu enggak akan pernah tega untuk meninggalkanku sendirian disini, Aku kangen kamu....Bara."

Choice Of Love (COMPLETE)Where stories live. Discover now