Jeongyeon keluar dari mobilnya dengan langkah yang gontai. Dia merasa seluruh tubuhnya sangat lelah hari ini. Mungkin energinya habis saat bersama mina. Energinya habis bukan karena hal yang aneh-aneh tapi energinya habis karena harus menahan nafsu dan emosinya secara bersamaan.
Mina bahkan tidak henti-hentinya menggoda dan melakukan skinship pada dirinya.
Jeongyeon adalah lelaki normal, tidak mungkin hal itu dilalui dengan mudah olehnya. Penuh perjuangan yang tinggi untuk menjaga kewarasannya.
Dia membuka pintu rumah dan berjalan dengan perlahan kearah tangga rumahnya.
"Kau baru pulang?" jeongyeon berhenti saat jungyeon bertanya padanya.
Jeongyeon berbalik dan melihat jungyeon duduk disofa sambil menempelkan batu es diwajahnya.
"Hmmm"balas jeongyeon dengan lemah.
"Kau kenapa?"tanya jeongyeon berjalan mendekati jungyeon.
Jeongyeon lalu menghempaskan tubuhnya diatas sofa dekat jungyeon.
"Woooow...kau berkelahi dengan siapa?"tanya jeongyeon saat melihat luka lebam disudut bibir jungyeon dan jejak telapak tangan yang lengkap dengan lima jari tercetak dikedua pipi jungyeon.
"Diamlah...." kesal jungyeon sambil menahan sakit diwajahnya.
"Tunggu, tunggu...lukamu bukan seperti dipukul tapi seperti....hmmm...ya...ditampar" kata jeongyeon mengejek jungyeon.
Jungyeon hanya diam, tidak mau menjawab pertanyaan adiknya itu.
"Jangan bilang sana yang menamparmu karena dia cemburu padamu" kata jeongyeon saat mengingat dirinya yang selalu mendapat tamparan dan cubitan jika mina kesal dan cemburu padanya.
"Bagaimana kau tahu itu" kagum jungyeon menatap adiknya.
"Karena mina dulu selalu melakukan hal itu padaku. Dia sangat suka menampar dan mencubitku jika dia marah dan kesal padaku. Apalagi jika aku disentuh atau dipegang wanita lain, dia akan...."
"Melap tubuhmu itu dengan tisu dan menyuruhmu mengganti pakaian dan yang lebih parahnya lagi dia menyuruhmu untuk membuang bajumu itu" sanggah jungyeon yang membuat jeongyeon bertepuk tangan karena tebakannya jungyeon benar.
"Woow, tebakan mu benar...bagaimana kau bisa tau tentang hal itu. Aku bahkan tidak pernah menceritakan nya padamu" heran jeongyeon memegang dagunya sambil memikirkan sesuatu.
"Karena aku mengalaminya sekarang ini" jawab jungyeon.
"Dan kau tahu bagaimana aku mendapatkan ini" jungyeon menunjuk luka diwajahnya.
"Apa kau menyentuh seorang wanita?"tanya jeongyeon penasaran.
"Yap....tunggu aku ralat, bukan aku yang menyentuh tapi wanita itu yang menyentuhku" jawab jungyeon.
"Siapa wanita itu?" tanya jeongyeon dengan ingin tahu.
"Irene" kata jungyeon.
"Irene hanya memegang tanganku dan kau tau apa yang dilakukan sana padaku? Dia menampar dan memukulku dengan barang yang ada disampingnya, yang mengenai mulutku ini" kata jungyeon menahan sakit dimulutnya ketika dia membuka mulutnya terlalu lebar.
"Wow, ternyata sana lebih kejam dari pada mina" jeongyeon bersyukur jika mina tidak sekejam sana jika dia sedang marah.
Jungyeon memutar malas matanya, dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu yang mengganggu pikirannya dari tadi.
"Jeong...wait...."jungyeon memerhatikan leher dan bibir jeongyeon.
Dia mendekat dan menarik kerah baju jeongyeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Traits (Completed)
FanfictionCerita ini adalah sekuelnya twins but different. jadi disarankan untuk baca yang twins but different dulu ya. Jadi disaat persiapan pernikahan jeongyeon dengan mina dan jungyeon dengan sana hampir mencapai 100 persen. Sana dan mina malah mengalami...