Chapter 8

394 77 12
                                    

Sejak kemarin lusa sampai hari ini jeongyeon masih memikirkan bagaimana cara mengajak mina dan sana agar ikut bersamanya ke tempat dukun yang ditemuinya waktu itu.

Dia juga sudah memberitahu jungyeon dan sampai saat ini kakaknya itu belum mendapatkan solusi untuk masalahnya.

Jeongyeon yang merasa bosan di kamar memutuskan untuk keluar dan pergi ke balkon rumahnya. Di lihatnya langit yang terang sudah mulai menjadi gelap.

"Ah kenapa waktu berjalan dengan cepat sekali..." pikir jeongyeon saat mengingat kalau hari ini adalah hari terakhir liburan semester nya.

Besok dia sudah mulai masuk kuliah lagi dan melanjutkan pembelajaran tentang bisnis sesuai dengan keinginan appanya.

"Ahhh...menyebalkan..." gumamnya sambil membaringkan tubuhnya di atas sofa.


Keesokan harinya...

"Jeongyeon!!! Kemarilah dan peluk aku...aku sangat merindukanmu..."

Dahyun berlari menghampiri jeongyeon yang baru saja masuk ke dalam kelas yang sama dengan nya.

"Pergilah....kita baru saja bertemu kemarin...kau membuatku terlihat sangat aneh..."malas jeongyeon mendorong tubuh dahyun yang akan memeluknya.

"Hehehe...apa kau sudah bicara pada mina dan sana?" tanya dahyun penasaran.

Jeongyeon menggelengkan kepalanya sambil mengusap wajahnya dengan kesal.

"Tenang saja...aku nanti akan membantumu..." ucap dahyun menepuk-nepuk bahu jeongyeon.

Dahyun langsung kembali ketempat nya saat melihat dosen yang mengajar mereka sudah masuk ke dalam kelas.

Jeongyeon terus menguap saat dosen nya mulai memberi penjelasan tentang perkuliahan nya. Jeongyeon sama sekali tidak peduli dengan hukum akuntasi atau sistem standar akuntansi yang sedang di jelaskan dosen nya.

Alasan dia disini hanya untuk mengikuti perintah appanya yang sudah mengatur semua kehidupan nya. Appanya ingin jeongyeon dan jungyeon bisa melanjutkan bisnis keluarganya suatu hari nanti. Dan maka dari itu dia sudah menyiapkan segala nya dan mengurus semuanya untuk kedua putranya itu.

"Kalau begitu, sampai disini saja pelajaran kita hari ini. Jangan lupa minggu depan kalian harus mengumpulkan tugas yang saya berikan..."perintah dosen itu.

"Baik pak..." jawab seluruh mahasiswa.

Semua mahasiswa mulai membereskannya barang-barang mereka ke dalam tasnya. Berbeda dengan jeongyeon yang memilih meletakan kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya untuk tidur.

"Sayaaaang...."

Sebuah suara yang sangat lembut berhasil membangun kan jeongyeon dari tidurnya. Dia menggerutu kesal karena dia baru saja tertidur dan terbangun lagi karena suara tunangannya itu.

"Sayang, kenapa kau tidak memakai shampo yang kubelikan itu?" tanya mina saat dia menciumi rambut jeongyeon.

"Aku tidak menyukai aromanya...itu terlalu feminim..." gumam jeongyeon yang masih memejamkan matanya.

"Tapi aku menyukai aroma shampo itu...pokoknya besok kau harus memakai shampoo yang kubelikan itu..." ucap mina memainkannya rambut halus jeongyeon.

"Yak....kita masih di dalam kelas...apa kalian tidak malu di lihat orang-orang..." sela dahyun saat mendekati mina dan jeongyeon.

"Kenapa harus malu...dia kan calon suamiku..." jawab mina dengan santai.

Dahyun hanya menggelengkan kepalanya karena tidak tahu harus membalas perkataan mina. Dia tau kalau mina sekarang bukan lah mina yang dulu. Jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Exchange Traits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang