Chapter 14

288 70 59
                                    

"OH SHIT!" jeongyeon mengutuk dalam hatinya.

"Tetap tenang...tetap tenang. Semuanya akan baik-baik saja..." jeongyeon terus mengulangi kata-kata itu dalam kepalanya.

Jeongyeon dan mina berjalan mendekati sana yang sudah berdiri di depan mansion jeongyeon. Dia begitu emosi sampai tidak memperdulikan jeongyeon dan mina yang sama-sama tiba dengannya.

"Uhm...hai sana..."sapa jeongyeon.

"Hmm..." sana berbalik dengan wajah masamnya, membuat jeongyeon begidik ngeri ketakutan.

"Apa kau mencari jungyeon?"

"Ya, apa dia tidak ada di rumah?" tanya sana dengan alis terangkat.

"Dia...dia mungkin hanya tidur..." jeongyeon perlahan-lahan membuka pintu rumahnya.

"Duduklah. Aku akan membangunkannya..." ucap jeongyeon memaksakan senyum pada sana.

"Mina, tetap disini dan jangan kemana-mana..." ucap jeongyeon yang mendapat anggukan dari mina

Sana hanya diam dan memiliki ekspresi aneh di wajahnya, dia merasa sedikit curiga melihat gerak-gerik aneh pria itu.

Jeongyeon buru-buru berlari menaiki tangga dan masuk ke kamar jungyeon. Matanya melebar syok saat menemukan jungyeon tidak sendirian di tempat tidur, ada seorang wanita yang ikut tidur di sebelahnya.

"Kematianmu sudah di depan mata, jung! Malaikat pencabut nyawamu sudah berada di bawah!" pikir jeongyeon dengan wajah ngeri membayangkan kemurkaan sana.

Jeongyeon segera menggoyangkan bahu jungyeon, membangunkan kakaknya yang mungkin sebentar lagi akan mati di tangan sana.

"Bangun...bangun bodoh!"

"Apa?" jungyeon menyipitkan matanya.

"Bawa gadis itu keluar dari sini!"

Jungyeon mengerutkan alisnya tidak mengerti dengan kata-kata adiknya, dia sepenuhnya masih belum sadar dari tidurnya.

"Gadis apa?"jungyeon menggosok matanya.

"Gadis yang kau bawa pulang kemarin...dan yang tidur di samping sekarang!" ucap jeongyeon menunjuk ke arah gadis yang masih tertidur nyenyak dengan pakaian lengkapnya.

Jungyeon mengusap-usap matanya dan melirik ke arah sampingnya. Matanya seketika melebar ketika melihat ada gadis lain yang sedang tidur bersamanya.

"SIAL!!!" kaget jungyeon.

"Sstttt..." jeongyeon langsung membekap mulut jungyeon.

"Sana sedang ada di bawah!" bisik jeongyeon membuat jungyeon semakin syok.

"Ya tuhan..."jungyeon segera duduk.

"Kumohon bawa dia ke kamar mandi, jeong. Sana tidak boleh tahu tentang hal ini. Dia bisa membunuhku..." jungyeon segera berlutut dan memegang kaki jeongyeon.

"Aishh...aku tidak bisa. Mina juga ada disini..." jeongyeon menolak permintaan kakaknya.

"Mina akan putus denganku jika dia pikir gadis itu bersamaku..."tambah jeongyeon menentang ide jungyeon.

"Jeongyeon pikirkan tentang ini. Jika sana tahu bahwa aku membawa seorang gadis pulang, dia tidak hanya putus denganku tapi dia juga akan membunuhku. Apa kau ingin aku terbunuh?" tanya jungyeon dengan mata memelas.

"Aishhh..." kesal jeongyeon.

"Sekarang bawa gadis itu ke kamar mandi dan jangan biarkan dia keluar. Aku akan berusaha membawa sana dan mina keluar dari sini...secepatnya..." jeongyeon menghela napas lelah dan terpaksa mengikuti ide kakaknya itu.

Exchange Traits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang