Aku bersama dengan orang-orang pilihan yang dikumpulkan oleh Haisha telah bergerak menuju lokasi kemunculan Sinyal Torpi. Kadeila sebagai Ranen yang memiliki peralatan terlengkap menjadi pemandu bagi kami semua untuk melakukan pergerakan kami merebut Torpi dari Menobes Cirai.
Tanpa bersusah payah, walaupun mendapat sedikit hambatan dari Cirai yang mencoba bertahan, Torpi pertama telah kami dapatkan.
Sebelum melakukan pengambilan Torpi itu, Haisha tidak memberikan jawaban pasti, kemana Torpi akan disimpan. Dia mengatakan bahwa kami akan menggunakan Stowed khusus
Pada saat Torpi telah Kadeila dapatkan, aku mendengar pembicaraan Kadeila dengan seseorang tentang keberadaan Stowed yang akan digunakan sebagai tempat menyimpan Torpi yang diperolehnya. Aku menduga Kadeila tengah berbicara dengan Haisha. Dan kemungkinan, Haisha memberikan petunjuk selanjutnya untuk Kadeila.
Mungkin berdasarkan petunjuk dari Haisha itu, Kadeila mengarahkan kami menuju suatu tempat lainnya. Mungkin di tempat itulah Stowed khusus yang disebutkan Haisha berada. Namun sejauh kami memperhatikan di sekitar kami, setelah tiba pada tempat yang aku perkirakan sebagai tempat Stowed berada, tidak ada tanda-tanda adanya Stowed di sini.
Kadeila menujukkan amarahnya pada Haisha ketika ia yakin tak ada Stowed di tempat kami berkumpul sekarang.
“Mana Stowednya, Ish?” Aku ikut bertanya.
“Stowed kita tersimpan dengan baik di tempat yang aman dan tersembunyi,” jawab Haisha sembari menurunkan tabung panjang dari bahunya.
“Lalu kenapa kau mengarahkan kami ke tempat ini?” Kadeila mendelik pada Haisha.
Tanpa merasa berdosa dan tanpa peduli, Haisha menjawab dengan angkat bahu.
“Kalau tidak ada Stowed, Torpi yang kita dapatkan ini akan disimpan dimana?” tanyaku dengan wajah memelas pada Haisha.
“Di Stowed, memangnya mau dimana lagi?” Setelah membuka penutup tabung, Haisha mengeluarkan tiga batang besi panjang sebesar. “Tapi kita tak perlu pergi ke sana untuk menyimpannya. Aku sudah merubah programnya, kalian tenang saja.”
Aku dan Kadeila menatap Haisha dengan bimbang.
“Gein, ketika Ranen membawa Torpi, dia dengan mudah akan terdeteksi oleh Glasite lainnya. Cirod lain maupun Cirai. Walau dimanapun dia berada, dia akan dengan mudah ditemukan. Perhatikan sekitarmu, aku harap kau tidak lengah sedikitpun.” Rainei tiba-tiba memperingatkanku. Aku lihat, wanita itu selalu menggenggam erat kedua Hegannya. Dia selalu memandang waspada kiri dan kanan.
Aku sebenarnya ingin mengikuti apa yang di peringatkan Rainei itu. Namun karena peristiwa yang tengah terjadi disekitaku sekarang adalah hal yang membingungkanku, aku lebih tertarik memperhatikan apa saja yang terjadi dengan seksama. Terlebih mengenai Torpi. Aku sungguh penasaran. Seperti apakah Torpi itu ? Dan mengapa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membawanya?
Tiga batang besi perak Haisha tancapkan pada tanah. Ketiga besi itu tegak berdiri membentuk segitiga.
“Gunakan Glasitemu,” pinta Haisha pada Kadeila.
Kadeila menunjukkan Glasite yang selalu ia genggam di tangan kirinya pada Haisha. Haisha kemudian memberikan petunjuk pada Kadeila, tekan ini dan tekan itu. Kadeila mengikuti saja apa yang diperintahkan Haisha padanya tanpa bertanya. Kedua wanita cantik itu serius memperhatikan layar besar Glasite.
Bagian atas ketiga batang besi yang tertancap di tanah kemudian mengembang membentuk jari-jari bilah besi kecil seperti pada jeruji payung yang terbuka. Secara perlahan, berdasar apa yang dilalukan Kadeila pada Glasitenya, bilah besi berjeruji mulai berputar. Perlahan dan terus berputar semakin cepat hingga jerujinya tak terlihat lagi. Kalau diperhatikan dengan seksama, tampak cahaya-cahaya kecil berganti warna, berkelap-kelip. Tampak seperti payung hias bercahaya yang berputar dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cirod dan Cirai 1: Yang Terbuang
FantasyGeinard telah kehilangan ingatannya. Ia tak tahu siapa dirinya dan apa yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Ketika ia berusaha menemukan jati dirinya, ketika ia berusaha mengungkap peristiwa masa lalunya, Geinard menemukan kenyataan bahwa orang-o...