Bagian 30. Reuni

1.2K 25 6
                                    

Kadeila mengatakan ada sebuah cara untuk menghadapi kekacauan yang muncul pada Cirod dan Cirai dengan, “Membongkar lokasi sinyal Torpi.”

“Apakah dengan melakukan cara seperti itu memiliki kemungkinan bagi kita untuk mengendalikan kekacauan?” tanyaku tanpa ingin mengerti apa yang dimaksudkannya  dengan membongkar Sinyal Torpi.

“Itu justru akan memunculkan kekacauan baru,” jawabnya tegas.

Aku tercengang menatap Kadeila. Kekacauan yang telah ada saja sudah sulit untuk dihadapi, apalagi ditambah dengan kekacauan baru. “Lalu untuk apa kita harus melakukan hal itu?”

“Dengan adanya kekacauan yang baru akibat terbongkarnya Sinyal Torpi, Cirod bisa mengaktivasi Menobes untuk membuka kekuatan Hegan mereka masing-masing. Perang diantara mereka akan dimulai karena mereka bisa saling membunuh satu sama lain,” Kadeila menjelaskan tujuannya.

“Itu yang sebenarnya mereka inginkan! Dan itu bukan kekacauan!” Tanpa aku sadari aku berseru dengan penuh semangat. Feinandor ingin segera bisa mengaktivasi Menobes agar Stowed mereka bisa memberikan kemampuan tambahan pada Hegan mereka. Itu adalah satu-satunya cara untuk menghadapi Amendor.

“Mereka siapa yang kau maksudkan?”

“Cirod!”

“Kau yakin kalau mereka ingin Menobes segera diaktifkan?” tanyanya.

“Iya!

“Apakah mereka sudah siap?” Kadeila tampak ragu.

“Sudah!”

“Kita bongkar saja sinyal Torpi kalau begitu, tapi...,” nada kalimat Kadeila menggantung.

Aku sejenak menanti. Kadeila justru tersenyum. “Tapi apa?” tanyaku tak sabar.

“Katanya itu tidak mudah, dan...,” Kadeila cengengesan, “aku tidak tahu bagaimana caranya.”

Aku terdiam menatap gadis cantik dihadapanku ini. Itu sama juga bohong.

“Tapi kemungkinan untuk bisa dibongkar itu ada,” kali ini dia angkat bahu.

“Jelaskan padaku, apa yang kau maksudkan dengan membongkar sinyal Torpi itu?” aku mengharap ada keajaiban bahwa aku tiba-tiba mengetahui caranya.

Kadeila kemudian menjelaskan padaku, persis seperti apa yang dijelaskan oleh Eunumba. Untuk mendapatkan Torpi, Ranen membutuhkan lokasi yang tepat dimana sinyal Torpi bisa ditangkap oleh Glasite mereka. Selama ini, mereka hanya menanti kemunculan sinya-sinyal itu secara acak pada lokasi-lokasi tertentu. Hanya bisa menduga pada satu tempat dari 105 tempat yang telah mereka ketahui. Tempat yang sama dengan dimana 105 Hobes milik Cirai berada.

Dengan dibongkarnya sinyal Torpi itu, Ranen tidak perlu lagi menduga tempat mana yang bisa menangkap sinyal Torpi yang terpancar dari Menobes. Ranen dengan mudah akan mengetahui di mana saja mereka bisa mencuri Torpi karena terbongkarnya sinyal yang diinginkan.

“Itu sebenarnya, hanya semacam perkiraan saja. Ada yang berpendapat seperti itu. Katanya, sinyal Torpi bisa dibongkar jika terjadi sinyal kosong pada menara Efnuma,” demikian Kadeila mengakhiri penjelasannya.

“Menara yang berada di tengah Gedung Simulasi?” tanyaku dengan cepat.

“Darimana kau tahu kalau menara itu berada disana?” Kadeila tampak terkejut.

“Sukhad pernah bercerita padaku tentang hal itu.”

“Sukhad? Siapa Sukhad?” keningnya mengerut karena tak mengingatnya.

“Teman satu kamarku di Akademi!” aku tak percaya kalau Kadeila sama sekali tak mengingat Sukhad.

“Oh, anak baru yang lugu dan polos itu?”

Cirod dan Cirai 1: Yang TerbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang