Entoni dengan membawa serta beberapa orang anak buahnya, mengantarkanku pada sebuah kota bernama Fiolen. Entah kenapa dia harus membawa beberapa orang untuk menjagaku. Selama diperjalanan, aku tak menemukan hal-hal yang akan membahayakan keselamatanku. Bahkan menurutku, aku sendiri bisa menjaga diri. Untuk apa mereka repot-repot mengantarkanku?
Namun demikian, untung saja aku ditemani oleh mereka. Banyak hal positif yang bisa aku dapatkan. Dari pembicaraan Entoni dan Jikari selama aku bersama mereka, serta ditambahkan dari beberapa orang anggota Feinandor lainnya, aku menemukan kenyataan tentang bagaimana sebenarnya Cirod terbentuk. Eunumba yang sekarang menemaniku di Fiolen, juga memberikan banyak cerita.
Ternyata, ayah bukanlah orang yang bertanggung jawab penuh atas terciptanya Cirod. Ayah memang menggunakan cara kekerasan dalam kegiatan bisnisnya. Namun demikian, Ayah juga dihadapkan pada kenyataan bahwa pesaingnya pun menggunakan cara yang sama. Kekerasan melawan kekerasan, strategi licik turut digunakan. Selama di Emkdinhan, bisnis ayah berjalan lancar, berbeda ketika ayah mulai memasuki kota pusat perdagangan Endosa, Meldourn. Persaingan bisnis di Meldourn, keras dan penuh tantangan.
Ada isyarat yang aku terima dari Eunumba tentang perbedaan ayahku dengan ayah Haisha. Aku menangkap kesan bahwa Gunesha, ayahnya Haisha, lebih licik dan kejam dalam bisnisnya. Bahkan putrinya sendiri, Haisha, adalah orang yang menentang kezaliman ayahnya sendiri. Aku tak tahu kebenarannya mengenai hal itu.
Ada fakta lain yang juga membingungkanku. Tentang Eumrond. Eumrond adalah pemimpin tertinggi di Galdantor. Dan selama aku menjadi Cirod, aku bernaung dibawah kepemimpinan Eumrond. Entoni dan Eunumba mengatakan bahwa Eumrond adalah pihak yang menginginkan kematianku. Kenyataannya, selama aku bersama Eumrond, aku merasa bahwa aku diperlakukan seperti anaknya sendiri.
Menurut mereka, aku bisa diterima dengan baik oleh Eumrond hanya karena memandang seorang Haisha. Jika kini Haisha telah tiada, ada kemungkinan bahwa Eumrond akan kembali memusuhiku. Hal ini mematahkan keinginanku untuk berjalan-jalan di kelompok Galdantor. Aku khawatir, aku tidak akan mendapat tempat diantara mereka, sama seperti yang kurasakan ketika Reijkaf mengatakan bahwa ia tidak menginginkanku tetap berada di Feinandor.
Aku diminta pergi oleh Feinandor, mungkin Galdantor akan memperlakukanku lebih buruk lagi. Aku merasa, aku tidak diterima oleh siapapun. Persis seperti apa yang pernah Kadeila katakan padaku ketika aku berada di Akademi Cirai.
“Bukan menurutku saja, itu adalah kenyataan yang terjadi padamu selama ini. Diluar sana, hanya Haisha yang bisa menerima kehadiranmu. Kau tidak diterima oleh Cirod lainnya. Apakah kau pikir itu lebih baik untukmu? Percayalah, kau dimusuhi oleh semua orang!” (Kalimat Kadeila pada Cirod dan Cirai bagian 6)
Diakhir ceritanya, Eunumba memohon padaku. Aku harus melakukan hal untuk menggantikan Haisha dalam mengendalikan Cirod. Aku tak bisa membayangkan, apa yang bisa ia harapkan dari orang yang terbuang seperti aku.
“Kedatangan Ferian bersamamu, membawa dua kabar berita sekaligus. Kabar buruk dan kabar baik. Kabar baiknya tentu saja, Geinard yang hilang telah kembali. Kabar buruknya adalah mengenai sepak terjang Amendor bersama Cirai,” wajah Eunumba menyorotkan ketakutan.
“Apakah Ferian itu adalah orang yang membawaku ke Markas Feinandor?” aku menduga bahwa lelaki hitam kekar yang kutemukan bersama Domarg itu adalah orang yang dimaksud oleh Eunumba.
“Iya, dia Ferian. Orang baru, dia tidak mengenalmu dimasa lalu,” Eunumba menjelaskan.
“Apa yang dia katakan tentang Amendor?” aku kembali ke pokok permasalahan.
“Amendor bersama beberapa Cirai telah mengembangkan kemampuan Cirod yang baru. Aku tidak tahu, apakah Cirai yang bekerjasama itu juga ikut mereka kembangkan. Jika keduanya sama-sama melakukan perubahan, Cirod dan Cirai lain akan dikuasai oleh mereka,” Eunumba justru berpendapat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cirod dan Cirai 1: Yang Terbuang
FantasíaGeinard telah kehilangan ingatannya. Ia tak tahu siapa dirinya dan apa yang pernah ia lakukan selama hidupnya. Ketika ia berusaha menemukan jati dirinya, ketika ia berusaha mengungkap peristiwa masa lalunya, Geinard menemukan kenyataan bahwa orang-o...