Bagian 12. Wanita-wanita cantik

1.4K 37 2
                                    

Setelah pertemuanku dengan Haisha selesai, aku diantarkan kembali oleh Kadeila ke Akademi.

Setibanya di kamar, aku menimbang apa yang telah aku temukan. Mencoba menyimpulkan hasil dari semua pembicaraanku baik pembicaraan dengan Haisha maupun dengan Kadeila.

Jika Haisha adalah orang pertama yang bersamaku, aku bisa menyimpulkan bahwa pada mulanya aku adalah seorang Cirod. Kalau kemudian aku bersama Kadeila, pasti Kadeila telah mengambilku dari Haisha, disaat itulah aku berubah menjadi Cirai. Mungkin, pemikiranku ini hanya dugaan saja. Aku tidak tahu kenapa aku bisa berubah seperti itu, berubah dari Cirod ke Cirai.

Lalu apa yang terjadi kemudian?

Mungkin setelah itu, statusku jadi tidak menetap. Terkadang jadi Cirod, terkadang aku bisa menjadi Cirai. Dan karena berubah-ubah itu, aku tidak diterima oleh kedua belah pihak. Apakah benar seperti itu masa laluku? Aku tidak yakin kalau pemikiranku ini benar.

Aku mencoba mengingat ketika aku tersadar di sebuah kamar di rumah sakit. Saat pertama kali aku terbangun sebelum aku  tersadar untuk yang kedua kalinya di Klinik pada Akademi Cirai ini. Kapan dan dimana rumah sakit itu, aku tidak tahu.

Ketika itu Kadeila dan Haisha bertemu di kamarku, mereka bertengkar hebat. Kemudian saling baku tembak. Aku juga ikut menembak kalau aku tidak salah ingat. Aku tidak tahu siapa yang aku tembak, tapi, menurut dugaanku, Haishalah yang menembakku.

Semua itu bisa aku simpulkan berdasarkan apa yang dikatakan oleh Jwerhan ketika ia bersama Kadeila berkunjung dan berbicara di kamarku ini, di Akademi. Kekasihku itu menurut Jwerhan telah menghajarku sedemikian rupa. Mungkin penembakan itu terjadi di rumah sakit, mungkin.

Tapi, apa yang mereka permasalahkan waktu itu? Aku berusaha mengingat dengan keras.

Kembali aku hanya menduga, sepertinya Kadeila ingin mengambilku kembali dari Haisha. Kadeila menganggap Haisha telah salah memperlakukanku dan gagal melindungiku. Namun Haisha tak mau menyerahkanku dan kemudian ia menembakku.

Semua itu hanya memperkirakanku saja. Aku tidak tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Kesimpulanku untuk sementara, pertama-tama aku bersama Haisha. Entah bagaimana peristiwanya, aku kemudian bersama Kadeila. Dan entah apa yang terjadi lagi, Haisha mungkin mengambilku dari Kadeila kembali karena aku merasa saat itu aku sedang bersama Haisha.

Aku berusaha mengingat lagi, sejenak merenung sendiri di atas pembaringanku. Malam kian larut.

Seingatku, Jwerhan mengatakan bahwa Haisha menyerang Kadeila ketika kami melangsungkan perkawinan. Mungkin saat itulah Haisha mengambil aku kembali dari tangan Kadeila. Mungkin pesta perkawinan kami itu berlangsung sebelum terjadinya tembak menembak antara Haisha dan Kadeila di rumah sakit. Mungkin itulah penyebab kenapa aku bisa bersama Haisha lagi.

Iya, sepertinya perkiraanku ini benar. Jwerhan mengatakan bahwa ketika aku melarikan diri bersama Kadeila, Haisha telah menemukan keberadaan kami. Saat itu Haisha mengambilku kembali dari Kadeila, lalu ketika di rumah sakit, Kadeila merebutku lagi dari Haisha. Akhirnya, sampai sekarang aku tetap bersama Kadeila.

Tapi, apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka berdua? Aku merasa begitu bodoh. Atau mereka yang bodoh? Kenapa aku diperebutkan oleh mereka seperti itu? Apakah ada sesuatu yang terjadi padaku? Atau memang mereka kurang kerjaan? Aku tidak mengerti.

Kadeila tadi mengakui bahwa merekalah yang menyebabkan aku menjadi dibuang oleh kedua pihak, baik Cirai maupun Cirod. Kadeila dan Haisha merasa bersalah padaku. Apakah itu yang menyebabkan mereka saling ganti merebutku? Adakah ada berhubungannya?

Ah, aku tidak mengerti. Aku tidak yakin pemikiranku ini benar. Mungkin saja ada hubungannya.

Kadeila mengatakan bahwa dia menerima Haisha sebagai kekasihku, karena hanya Haishalah yang  bisa melindungiku ketika aku berada di lingkungan Cirod. Hal itu tidak mungkin bisa Kadeila lakukan, karena Kadeila adalah musuh bagi Cirod.

Cirod dan Cirai 1: Yang TerbuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang