Empat

4.9K 351 24
                                    

Jangan lupa mampir di Instagram ku ya @eun_tut05 dan follow, Dm kalo mau aku folback

****

S

ebelum pulang kerumah, Asgar membawa Ran ke restoran terlebih dulu. Mereka akan makan siang di luar. Seperti yang Ran bilang sebelumnya, kedua pengantin baru itu menginap dua hari di hotel. Mereka benar-benar menginap karena kemarin seharian  mereka full di kamar. Makan pun di bawakan ke kamar.
(Ngapain seharian ga keluar kamar. Lah kagak tau, tanya aja sama pengantin baru.)

"Anna minta di bawain lobster," saat ini Ran dan Asgar sedang berada di restoran seafood, sejak kemarin Ran ingin makan makhluk laut itu.

"Nanti kita pesankan. Kamu mau juga ga buat nanti di rumah. " Ran mengangguk.

"Makan yang banyak," Asgar memberikan udang yang sudah dia kupas kulitnya pada piring Ran.

"Terimakasih om"

"Saya merasa seperti om-om deh. Kamu ga ingin manggil Saya dengan sebutan sayang, atau mas, abang, akang atau sebagainya gitu" Sejak masuk ke dalam restoran mereka menjadi pusat perhatian apalagi Ran yang memanggil Asgar, om. Di kiranya dia om-om hidung belang yang sedang berkencan dengan daun muda.

"Emang om mau di panggil apa?" Tanya Ran. Dia sendiri bingung harus memanggil suaminya apa. Asgar hanya mendelikan bahunya.

"Bagaimana kalau Ayang Gaga" seru Ran.

"Ayang Gaga?" Asgar merasa aneh dengan nama yang di berikan istrinya.

"Kenapa? Om ga suka ya" lirih Ran.

"Suka kok. Terus kamu mau di panggil apa?"

"Terserah Ayang " Ran terkikik geli dengan panggilan baru untuk suaminya.

"Saya juga akan manggil kamu Ayang "

"Oke Yang. Lebih baik kita cepat-cepat pulang. Anna udah ngomel-ngomel di rumah karena kita telat" Ran dan Asgar segera menghabiskan makanan mereka tak lupa membeli pesanan Ansara.

"Asgar, Rania kalian makan di sini juga" sapa seorang perempuan bersama seorang laki-laki yang cukup berumur.

"Iya. Mah" jawab Ran. Benar. Perempuan itu ibu  Ran entah dengan siapa laki-laki tua itu. Mereka  berjalan cukup mesra.

"Kamu kenal dia sayang " Tanya laki-laki itu.

"Tidak. Hanya teman" ujar ibu Ran, tatapan matanya tak lepas dari Asgar. Beruntung sekali Ran menikah dengan Asgar. Sudah tampan kaya lagi, sepertinya harta keluarga mereka tidak akan habis tujuh turunan. Batin ibu Ran.

"Ayo kita pulang " Asgar langsung menggandeng tangan istrinya keluar dari restoran, sungguh dia risih melihat dua orang itu. Apalagi laki-laki tua itu menatap Ran seperti ingin menerkamnya saja.

Asgar tahu jika ibu Ran itu seorang janda. Suaminya ibu Ran  teman bisnis Asgar. Tapi beberapa belakang tahun ini, dia mengalami penurunan dalam usahanya, hutangnya dimana-mana kemudian dia jatuh sakit lalu meninggal dunia, dan sejak saat itu ibu Ran mulai mendekati Asgar.

"Kok ada ya ibu yang tidak mau mengakui anaknya " hati Ran merasa sakit ketika ibunya hanya menyebut dia sebagai teman.

Ran dan Asgar sudah berada di dalam mobil menuju pulang kerumah.

"Ga usah di pikirkan ya. Berdoa saja semoga ibu kamu segera mendapat hidayah,"

"Semoga aja, kamu liatkan Yang, tadi dia menggandeng tangan kakek-kakek itu dengan mesra" Asgar mengangguk. "Dia siapanya ya" Ran tahu dari Asgar jika ibunya itu janda, terus laki-laki itu siapa.

"Mana saya tahu."

"Kamu pernah suka ga sama ibu ku"

"Tidak. Memang dia sering deketin saya, tapi saya tidak pernah menganggapi nya."

"Wajah kamu itu jauh lebih cantik dari dia. Untung kamu tidak mirip dengan nya"

"Iya aku mirip dengan bapak. "

"Mulai sekarang kamu jangan sedih lagi. Saya akan selalu berada di samping kamu" Asgar menggenggam tangan Ran dengan tangan kirinya lalu menciumnya, sedangkan tangan kanannya fokus menyetir.

****

"Kirain  kalian berdua lupa pulang kerumah " ujar Ansar begitu melihat ayah dan ibu barunya masuk ke rumah. Ansara sudah menunggu mereka dari tadi.

"Tanyain nih Mami kamu, kenapa dia ga mau pulang" kata Asgar.

"Dihhh... siapa yang ngusulin nginep lagi di hotel" Ran tidak terima, jelas-jelas Asgar yang menyuruhnya menginap lagi di hotel tempat mereka melangsungkan resepsi pernikahan mereka.

"Kalian berdua emang cocok ya." Ansara lalu mengambil pesanan nya dari Ran. "Oh ya dad. Dia ga rewel kan" Ran membulatkan matanya mendengar pertanyaan sahabatnya.

"Enggak, dia jinak kok. Apalagi kalau hanya berdua di kamar " Asgar tersenyum mamandang Ran. Sekarang dia tahu cara menghentikan Ran jika istrinya itu sedang rewel.

"Ayang apaan sih" wajah Ran memerah malu. Seharian kemarin Asgar terus menggodanya.

"Ciyeee Ayang nih ye" goda Ansara.

"Liat kan, Mami kamu ini sudah ketemu pawang nya," Asgar ikut menggoda Ran.

"Dasar anak sama bapak sama" Ran langsung pergi  ke dapur meninggalkan ayah dan anak itu.

"Daddy memang hebat. Bisa naklukin Ran." Ansara mengacungkan dua jempolnya lalu pergi menyusul Ran.

"Sayang saya tunggu di kamar ya" ujar Asgar sedikit meninggikan suaranya agar terdengar oleh istrinya di dapur.

"Iya " jawab Ran dari arah dapur.

"Jadi aku harus tidur di kamar ayahmu mulai sekarang ?" Tanya Ran pada Ansara.

"Ya iya lah. Masa kamu membiarkan suami kamu tidur sendiri"

"Eh Ngomong-ngomong, sukses kan?" Ran mengangguk malu.

"Adik kamu lagi otw." Bisik Ran sambil memegang perutnya.

"Ya ampun aku sudah ga sabar liat muka adikku " Ansara ikut mengusap perut rata istri kedua Asgar itu. "Udah gih, susulin Daddy" Ran pun pergi menyusul suaminya.

Cukup lama Ran berdiri di depan pintu kamar Asgar, ini kali pertama dia masuk ke kamar suaminya, dengan perlahan dia membuka kenop pintu lalu melangkahkan kakinya.
Aroma maskulin Asgar langsung menusuk indra penciumannya.

Kamar utama Asgar berwarna cream dan putih. Terlihat sederhana tapi nampak elegant.
Ran mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, matanya tak sengaja melihat foto Dania yang masih terpajang di dinding kamar. Entah mengapa hatinya sedikit sedih. Dia tahu Dania akan tetap mengisi hati suaminya. Tapi melihat foto mendiang istri pertama Asgar itu masih terpampang jelas membuat hati Ran merasa cemburu.

"Yang kamu sudah datang " suara Asgar mengagetkan Ran. Asgar sepertinya baru saja mandi.

"Om sepertinya aku tidur dengan Anna saja"

Bersambung

3 Juli 2021
THB

Istriku Pacar Anakku (Aldama Family Seri 8)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang