Sepuluh

2.6K 268 10
                                    

"Maksud mamah" Ran tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut ibunya.

"Aku bilang ceraikan Asgar " Retno duduk sambil menyilangkan  kakinya angkuh.

"Kenapa aku harus  bercerai dengan suamiku?" Ran masih mencoba tenang menghadapi wanita satu ini. "Om Asgar dia orang baik"

"Justru karena itu, kamu tidak pantas bersanding dengan dia."

"Kenapa kamu menerima dia jadi suami kamu, Ran. Apa jangan-jangan kamu menggoda dia, atau kamu menjual diri padanya " Retno memandang anaknya sinis.

"Astagfirullah Mah, kenapa mamah bisa berpikiran seperti itu." Dada Ran sungguh sangat sakit, kenapa ibu  kandungnya sendiri tega  mengatakan dia menjual diri.

"Karena kamu miskin, uang kan yang kamu inginkan. Saya akan memberikan kamu uang tiap bulan tapi kamu harus pergi dari sini"

"Mah, kenapa sih mamah tidak pernah mencintaiku, aku ini anak kandung mamah, apa salahku Mah" runtuh sudah pertahanan Ran, air matanya berhasil lolos membasahi pipinya.

"Karena ayah kamu orang miskin. Dia tidak pernah membuat saya bahagia, selalu kekurangan. Dan menikah dengannya adalah kesalahan terbesar saya" Retno ingat, dulu dia dan ayahnya Ran saling mencintai, dia rela menikah dengan ayahnya Ran walau laki-laki itu tidak punya penghasilan tetap. Lama kelaman dia bosan hidup pas-pasan, apalagi setelah kelahiran Ran. Ekonomi mereka semakin buruk. Selalu kekurangan. Saat Ran berusia tujuh tahun dia pergi dengan laki-laki kaya kemudian menikah dengan laki-laki itu. Dia kenal dengan suami keduanya dari teman dia.  Selama bertahun-tahun dia hidup bergelimang harta dengan suaminya, tapi beberapa tahun lalu suaminya meninggal dunia dan Retno tidak dapat meneruskan usaha suaminya. Retno kembali tidak punya apa-apa karena semua uang dari suaminya habis untuk berfoya-foya.

"Kamu tahu sudah dari dulu saya mencintai Asgar, selama ini saya rela menunggu dia membuka hatinya untuk membalas cintaku, tapi apa, kamu merebutnya dari saya "Retno mengeratkan giginya. Bisa-bisanya dia kalah untuk mendapatkan Asgar.

"Walaupun aku miskin aku tidak pernah menggoda laki-laki apalagi sampai menjual diriku" Ran meninggalkan volume suaranya, dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan wanita yang sudah melahirkannya ke dunia ini.

"Awalnya aku setuju  menikah dengan om Asgar karena permintaan  sshabatku Anna putri om Asgar. Tapi lama-lama aku jatuh cinta pada dia, begitupun sebaliknya. Om Asgar juga mencintai ku."

"Omong kosong, Asgar itu lebih pantas jadi ayah kamu. Mana mungkin juga kamu mencintai laki-laki yang lebih tua dengan tulus, pasti hanya karena uang kan, kamu cuma ingin hartanya saja kan?"

"Uang.. uang.. uang, kenapa mamah selalu bawa-bawa uang. Aku sudah bilang walaupun aku miskin aku tetap bersyukur dengan yang ku punya selama ini"

"Dan satu lagi, tidak ada halangan bagi dua orang untuk saling mencintai walau usia mereka terpaut jauh. Karena usia bukan hambatan untuk menjalin cinta dengan seseorang" ujar Ran. Dulu dia selalu berdoa agar di pertemukan kembali dengan ibunya. Dia pikir ibunya akan berubah setelah sekian lama meninggalkannya, tapi pada nyatanya ibunya sendiri yang tidak suka melihatnya bahagia.

"Saya tidak peduli, kamu harus pergi meninggalkan Asgar. Dia tidak pantas untuk kamu"

"Mamah lupa, seandainya aku berpisah dari om Asgar, mamah tetap tidak akan pernah bisa bersama dengan mantan suamiku, dan itu berlaku sampai nanti" Ujar Ran membuat Retno menegang.

Bersambung

17 Juli 2021
Thb

Istriku Pacar Anakku (Aldama Family Seri 8)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang