5. Break up

6.9K 1.1K 223
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


10.00

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Begitu mendapat seulas info panas dari lambe twitter mengenai hubungan sanzu dan [name], fakultas pertanian dan ekonomi menjadi ramai saat itu juga, Ralat--semua fakultas tepatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu mendapat seulas info panas dari lambe twitter mengenai hubungan sanzu dan [name], fakultas pertanian dan ekonomi menjadi ramai saat itu juga, Ralat--semua fakultas tepatnya.

Nasib baik yuzuha dan [name] tidak ada kelas hari ini. Kalau iya, sudah dipastikan hidupnya tidak tenang karena adanya wawancara mendadak.

Para mahasiswi pun tak luput berbondong-bondong menyerbu akun sanzu dan [name] untuk memastikan kebenaran. Tetapi, saat mengecek jawaban, mereka dilanda kebingungan.

Pasalnya, di akun instagram milik sanzu masih tertera foto mereka berdua. Malah sekarang bertambah juga sorotan milik sanzu yang penuh akan foto [name]. Sedangkan akun instagram milik gadis itu terlampau kosong tak menyisa.

Jadi manakah yang benar?

"Duh, sudah masuk tokrev info saja beritanya." Gumam Yuzuha seraya melihat handphone di genggaman. Ia melirik ke arah [name] yang enggan membuka mata karena asyik mengarungi mimpi.

Masih terekam jelas di memori yuzuha tengah malam tempo lalu. Secara, [name] tiba-tiba menekan bel apartemen miliknya dengan beruntun hingga membuat yuzuha terbangun. Dengan tampilan kacau ia memeluk yuzuha ketakutan, hingga membuat gadis shiba itu terkejut saat membuka pintu apartemen.

Dan yang paling membuat yuzuha menggertakkan gigi adalah semua ini ulah dari sanzu. Apalagi tepampang jelas jejak merah bekas cekikan pada leher [name].

Sial! pria bercodet itu berani sekali. Baru yuzuha berniat melabrak sanzu namun [name] kekeh menahannya agar masalahnya tidak semakin runyam.

"Yuzu.."

Panggilan lirih dari [name] tak ayal membuat yuzuha hampir saja jantungan. Gadis shiba itu memutar leher, dan mendapati [name] tengah duduk seraya mengusap-usap matanya. Sepertinya sudah terkumpul nyawanya.

"Apa? Mau mandi?" Komentar Yuzuha.

[Name] menggeleng, ia menyengir seraya mengelus perutnya pelan, "aku lapar. Kamu sudah masak kan? Ambilkan aku makanan dong."

Tak ayal sentilan maut yuzuha mendarat di dahi [name] hingga membuat si gadis mengaduh sakit. Duh yuzuha tidak girlfriend-able sekali!

"Bangun tidur ya mandi, gosok gigi, baru makan." Yuzuha mulai mengomel, namun ia tetap bergegas menuju meja makan dan tak lupa dengan omelan khasnya.

Ia kembali ke karpet beludru ruang tamu, dimana ia menemani [name] sehari semalam untuk mengatasi ketakutan yang terus menghantui gadis bermarga fujihara itu.

"Mana selimut, bantal sama guling tidak dirapihin lagi. Kamu ini tidak mencerminkan perempuan sama sekali, haduh." Omel Yuzuha.

"Ya ya aku tahu," Mendengar omelan yuzuha otomatis telinga [name] jadi berdengung, ia menulikan pendengaran dan tetap menyantap sarapan--menjelang siang. Ia membutuhkan energi walau hanya sekadar berbicara.

Yuzuha memutar bola mata malas, disertai jari yang masih terpaut dengan layar handphone dengan tampilan berita kandasnya hubungan [name] dan sanzu.

"By the way, berita tentang hubunganmu dengan sanzu sudah masuk akun lambe kampus loh. Duh jadi berasa seorang idol ya."

Kegiatan [name] terhenti saat mendengar nama sanzu. Ia meletakkan piring di meja kecil, lantas meluruskan punggung di kaki sofa. Acara makan-makan sudah tidak menggugah seleranya lagi.

"Cepatnya. Baru saja kemarin aku menghapus fotoku dengan haru-- maaf, maksudku sanzu."

Yuzuha mengendikkan bahu, "ya mungkin si pemilik akun itu salah satu penggemarnya sanzu? Jadinya ia dengan detail memperhatikan hubungan kalian"

"Hah, aku menyesal pernah berpacaran dengan sanzu," Gumam [name] seraya menatap langit-langit apartemen, "dia itu luar biasa mengerikan, manipulatif, dan juga ringan tangan. Aku kira dia pria baik dan manis."

"Ugh, untung saja leherku masih utuh. Tidak jadi ke isekai deh haha," Gurau [name] seraya mengusap lehernya. Mengingat bahwa cekikan sanzu begitu menyakitkan.

Yuzuha melengkungkan bibir bawah mendengarnya, "Maaf [name], aku tidak tahu kalau sanzu sampai senekat itu. Kalau waktu bisa diulang, aku ingin sekali menghajarnya."

[Name] hanya tertawa kecil hingga membuat yuzuha memainkan pelan pipi [name] seperti squishy. Ia merasa lega karena [name] sudah mulai melupakan insiden cekik leher yang membuatnya agak trauma.

"Jadi, sudah tidak ketakutan lagi?" Tanya Yuzuha.

"Tidak kok." Jari [name] membentuk huruf V seraya tersenyum riang hingga kelopaknya membentuk bulan sabit.

Bohong, hanya itu yang bisa [name] katakan untuk meredakan kecemasan yuzuha. Karena di lubuk hatinya terdalam, ia masih ketakutan dengan sosok haruchiyo sanzu.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Jarinya meremat keras kaleng alkohol yang baru saja ia teguk. Mendapati berita sampah pada pagi ini membuat dirinya terbakar amarah. Lagipula hubungannya dengan [name] masih belum berakhir.

Fujihara [Name] masihlah kekasihnya.

Ia melempar kaleng alkohol pada tempat sampah terdekat, kemudian memakai maskernya dan berdiri dari singgah kenyamanan. Sehingga menarik atensi pria bersurai panjang ungu yang tengah asyik bersantai di sofa.

"Mau kemana kau, sanzu?" Tanya Rindou saat mendapati sanzu sudah bersiap-siap ingin pergi. Padahal sebentar lagi akan diadakan rapat antar anggota bonten.

Sanzu mengambil tas hitam panjang yang berisi katana dan pistol. Ia menoleh ke arah rindou seraya menyeringai lebar. "Hm? Aku akan mengeksekusi seseorang."

Alis Rindou bertaut heran, "oh ya? Siapa?"

"Orang yang menyebarkan berita tentang berakhirnya hubunganku dengan [name], alias pemilik akun tokrev info."

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

To be continue

Akibat pacaran sama cowo populer, jadi masuk lambe kampus kan wkwk

Btw...

Aku baru tahu kalau sanzu itu nama marga. Huhuhu hiksrooot.

𝐑𝐞𝐬𝐭𝐫𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 ─Sanzu Haruchiyo √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang