"Kau!? Siapa kau sebenarnya!? Bagaimana bisa kau mempunyai katana itu!?"
"Entahlah? Mungkin hanya orang asing yang selalu berada di tengah-tengah keluarga bahagia?" Jawabnya dengan nada tidak peduli, membuat semua orang disana terdiam bingung. "Dan untuk katana ini, sepertinya aku terlalu cepat menunjukkannya."
Ia terkekeh kecil, mengangkat dagunya dengan angkuh dan menatap orang-orang yang berdiri di bawah. "Katana ini aku dapatkan di Uzushiogakure, yang ku baca kembarannya berada ditanganmu Kushina. Uzu no ken adalah milikmu, bukan begitu?"
"Dan Nami no ken ini adalah milikku."
Wajah Kushina mengeras karena emosi, "Tidak bisa begitu! Kau tidak pantas untuk memilikinya!" Alis Naruto naik sebelah, masih menatap orang-orang dibawah dengan angkuh. "Memangnya kau pantas memegang Uzu no ken?"
Mendengarnya Kushina terdiam masih menatap Naruto dengan wajah emosi, "Katana itu akan aku berikan kepada Menma!"
"Lalu kenapa katana ini malah memanggil-manggil jiwaku untuk bersatu dengannya? Bukankah saat kau mendapatkan Uzu no ken, kau juga merasakan hal yang sama Kushina?"
"Dan apa yang diberitahu oleh ayahmu? Kedua Katana ini memilih tuannya dengan memanggil-manggil jiwanya untuk bersatu." Lanjutnya membuat Kushina terdiam tidak bisa mengatakan apapun, karena apa yang dikatakan oleh Naruto adalah kebenaran.
Tidak ada yang bisa memaksa Katana tersebut untuk menjadi tuannya dan Katana tersebut akan mendatangi orang yang dipilih sebagai tuannya jika orang itu berada di dekatnya, "Bagaimana kau bisa mengetahuinya sejauh itu?"
"Entahlah, mungkin karena aku pergi ke reruntuhan Uzushiogakure untuk mencari tahu jati diriku?"
"Siapa sebenarnya dirimu?" Kali ini Minato angkat bicara, membuat Naruto terkekeh geli. "Ternyata kalian benar-benar tidak mengenaliku."
"Baiklah, aku akan menunjukkan diriku jika tidak mungkin kalian akan mati penasaran."
Ia memegang topeng yang menutupi wajahnya dan membukanya dengan perlahan membuat orang-orang lainnya di bawah sana semakin penasaran dengan sosoknya, ia memperlihatkan sebelah wajahnya dan tersenyum lalu menyingkirkan topengnya membuat wajahnya terlihat dengan jelas.
Hal itu membuat semua orang disana tersentak kecil, "Nii-san!" Alis Naruto naik sebelah menatap Menma. "Oh? Kau baru memanggilku Nii-san setelah semuanya terjadi, Menma?"
Menma terdiam mengepalkan tangannya erat, Minato dan Kushina masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Naruto melompat turun dan berdiri dihadapan mereka semua. "Naruto-sama, apakah itu benar-benar anda?"
"Menurutmu? Memangnya ada lagi orang bernama Naruto yang selalu disiksa penduduk desa, tidak dipedulikan oleh kedua orangtuanya dan lihat itu, sekarang mereka menatapku dengan tajam dan tatapan jijik yang tersembunyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignored - Sasunaru
FanfictionDibenci oleh penduduk desa, keluarga bahkan dikhianati oleh orang yang ia cintai dengan setulus hati sebagai langkah terakhir untuk tidak menenggelamkan dirinya dalam jurang kegelapan. Bersama dengan Kurama, Bijuu yang disegel dalam tubuhnya, ia mel...