chapter 18

4.7K 472 14
                                    

Pihak dari Konoha terengah setelah beradu serangan dengan Naruto dan Kurama secara bersamaan, sedangkan Naruto hanya terus menyeringai sadis melihat betapa tidak berdaya lawan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pihak dari Konoha terengah setelah beradu serangan dengan Naruto dan Kurama secara bersamaan, sedangkan Naruto hanya terus menyeringai sadis melihat betapa tidak berdaya lawan di depannya.

"Aku akan membuka gerbang terakhir untuk melawan mereka dan kalian bisa pergi."

"Tidak, Guy!"

"Guy-sensei apa-apaan ucapanmu itu?!" Protes Tim 9 bersamaan.

"Daripada itu, kita harus memisahkan keduanya." Sasuke angkat bicara namun perhatiannya masih tertuju pada Naruto yang berdiri sambil menyeringai menunggu mereka menyerang.

Neji menganggukkan kepalanya. "Aku setuju, Tim kami akan melawan Bunshin-nya." Balas Neji yang mendapat anggukan setuju dari teman Tim-nya.

"Dan kami akan melawan Naruto." Ucap Tim 7 bersamaan namun suaranya terdengar seperti bisikan.

Setelah mendiskusikan rencana yang dengan baik ditunggu oleh Naruto, mereka melaksanakannya. Tim 9 terus menerus menyerang Kurama yang dengan mudah menghindari serangan tersebut, begitupun dengan Naruto.

Hingga akhirnya Naruto tersadar telah menjauh dari Kurama, tatapannya tertuju pada empat orang di depannya yang terengah dengan senyuman lebar yang arogan. "Hoo~ begitu, benar, kalian seharusnya memisahkan kami sejak awal, karena kalian benar-benar tidak mempunyai peluang."

๑๑๑

"Wow, aku tidak percaya mereka bisa mengalahkan klon-ku dan Kurama. Meski benci mengakuinya, mereka punya potensi besar untuk menjadi lebih kuat."

Semua orang menatap Naruto yang berbicara dengan tubuh hologramnya yang masih berdiri tegap dengan ekspresi wajah yang terlihat kesal. "Itu sangat menyebalkan~"

Nagato mengalihkan pandangannya pada Deidara dan Sasori. "Kalian tau apa yang harus dilakukan."

"Ya, pemimpin." Jawab keduanya bersamaan.

Tak lama setelahnya ritual pun selesai dan semua orang telah kembali kecuali Sasori dan Deidara yang bertugas membereskan kekacauan yang mereka buat.

Naruto berdiri di atas gua yang sebelumnya dipakai untuk ritual melepaskan bijuu dari jinchuriki-nya, ia memperhatikan mantan tim-nya yang sedang berhadapan dengan dua anggota dari Akatsuki.

"Hmp." Naruto hilang menyatu dengan angin, di lain sisi Sasuke tanpa sadar menoleh ke arah dimana Naruto berdiri sebelumnya dengan perasaan yang campur aduk.

Setelah menunggu waktu yang tidak sebentar, anggota Akatsuki bukannya mendengar berita baik tentang berhasilnya Sasori dan Deidara menghabisi para tikus dari Konoha namun mereka kembali dengan kabar Sasori yang mati dan Deidara yang hampir mati namun bisa lolos.

"Aku turut berduka cita, kita sudah kehilangan satu anggota dan hal itu sedikitnya akan menjadi pengganggu keseimbangan kekuatan organisasi." Ujar Naruto dengan wajah tenang namun sharingan di matanya menyala terang membuat orang-orang yang tengah berkumpul itu bergidik melihat kemarahan tertahan Naruto.

Ignored - SasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang