chapter 5

10.9K 1K 40
                                    

Hari beranjak sore, kini Naruto tengah duduk di atas patung Hokage ketiga menikmati angin yang berhembus dengan pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari beranjak sore, kini Naruto tengah duduk di atas patung Hokage ketiga menikmati angin yang berhembus dengan pelan. Ia menatap desa Konoha dibawah, dimana banyak orang berlalu lalang.

"Desa yang damai dan indah, jika aku hancurkan sedikit mungkin akan lebih indah." Gumamnya dengan senyuman manis yang tersemat di bibirnya.

Dengan membosankan, ia menghitung orang-orang yang tengah berlalu lalang kesana kemari. Saling mengejar, mengobrol, tertawa, membuat Naruto menatapnya dengan malas dan dagu yang ditumpu menggunakan sebelah tangannya.

"Mereka seperti orang-orang tidak berdosa," tangannya terjulur ke depan, melihat orang-orang di bawah dari sela-sela jarinya lalu tangannya ia kepal dengan erat. Ia terkekeh, "Siapa sangka orang-orang yang seperti tidak berdosa itu melakukan hal-hal yang tidak seharusnya padaku."

"Ah ya, memangnya apa yang tidak bisa mereka lakukan pada orang rendahan sepertiku ini, hm~"

Matanya berpindah menatap matahari yang mulai tenggelam, mata lavendernya yang mirip dengan Klan Hyuga itu menatap matahari dengan seringai yang tersemat di bibir tipisnya. "Sa~ sebentar lagi waktunya untuk beraksi. Sepertinya aku harus menanyakannya terlebih dahulu jika tidak ingin mati penasaran."

Ia berdiri dari duduk santainya, masih menatap matahari tenggelam yang hampir tertelan seutuhnya. Tangannya ia ulurkan ke bawah dan di tangannya terdapat satu katana, Nami no ken.

Itu adalah katana kembar, kembarannya bernama Uzu no ken dimana pemiliknya adalah Uzumaki Kushina. Bagaimana ia bisa mendapatkan katana ini? Tentu saja karena ini takdirnya.

Saat itu Naruto telah menyelesaikan misinya dan dengan iseng ia pergi ke reruntuhan Uzushiogakure, disana dirinya mendapat banyak teknik Fuin juga katana tersebut yang menariknya untuk bersatu dengan jiwanya.

Tanpa pikir panjang ia tentu saja mengklaimnya dan itu setelah dirinya membaca surat wasiat tersebut juga ia mengetahui bahwa pemilik katana satunya lagi adalah Kushina, anak dari pemimpin Uzushiogakure.

"Nami no ken." Naruto menatap ukiran yang berada pada katana tersebut, tangannya mengelus pelan ukiran tersebut. Ibu jarinya ia tempelkan pada bagian tajam dari Nami no ken membuat darah mengalir dan menetes ke tanah.

"Malam ini adalah malam terakhir ku disini, tunggu tiga tahun lagi dan aku akan menghancurkan Konoha indah milik kalian, para bajingan sialan!"

Naruto tertawa dengan keras, benar-benar seperti seorang psikopat gila dengan hawa dingin yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Tawanya berhenti lalu ia merapalkan jutsu yang diajarkan oleh Hiruzen beberapa hari yang lalu, jutsu untuk mengganti pakaiannya dalam sekejap.

Sekarang dirinya berpakaian Anbu dan itu adalah milik Uchiha Shisui, orang yang telah menyelamatkannya juga sosok kakak yang sangat ia sayangi. "Maafkan aku Nii-chan, aku memakai barangmu tanpa izin dan terlebih untuk kepergianku juga penyeranganku kepada desa terkutuk ini."

Ignored - SasunaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang