Kini Naruto tengah berada di menara tertinggi desa Amegakure bersama Obito yang dikenal sebagai Uchiha Madara juga laki-laki bernama Pain dan seorang wanita bernama Konan.
Naruto tengah berdiri menatap keluar dimana hujan turun dengan deras, ia mengulurkan tangannya menampung air yang turun dari langit. Dahinya mengernyit heran, "Ini chakra, apakah ini ulahmu Pain?"
Ketiga orang lainnya yang berada di belakang Naruto menatapnya, "Ya, itu adalah chakra ku." Naruto membalikkan tubuhnya lalu mendekati Pain, ia menatapnya dengan intens. "Apakah kau seorang Uzumaki? Tapi rambutmu jingga, jadi agaknya tidak mungkin."
"Lalu dihidungmu itu apa? Dan namamu aneh sekali." Ketiganya hanya terdiam kala Naruto terus melontarkan pertanyaan demi pertanyaan yang bersarang di kepalanya, "Oh ya Pain, apakah benda hitammu itu seperti ini?"
Naruto mengeluarkan batangan hitam dari tangannya membuat dua orang disana terkejut melihatnya, Obito tidak terlalu terkejut karena ia tahu semalam Naruto telah membuka segel yang ada di tubuhnya. Namun ia tidak menyangka bahwa Naruto berhasil mengendalikan kekuatannya sebaik dan secepat ini.
"Bagaimana kau bisa memilikinya?"
Bahu Naruto mengendik pelan dengan kedua tangan yang terangkat menunjukkan bahwa dirinya tidak tahu, "Mungkin karena ini adalah warisan dari darahku? Yah, meski begitu aku belum bisa mengendalikan kekuatan ini sepenuhnya."
"Matamu itu Rinnegan ya, apakah aku akan memiliki Rinnegan juga Jii-sama?" Pain dan Konan kembali terkejut kala mendengar Naruto memanggil orang yang mengaku sebagai Uchiha Madara kakek, Obito yang menyamar itu menatap Naruto dengan alis berkedut pelan yang tertutup topeng. "Ya, mungkin bukan hanya Rinnegan."
"Apakah aku akan bisa menggunakan Byakugan juga? Hm~ aku penasaran."
Kepalanya mengangguk-angguk menyetujui perkataannya sendiri, Naruto menatap Pain. "Aku ingin menjadi partner Itachi-nii!"
"Dia sudah memiliki partner nya sendiri, kau akan kami tempatkan bersama Sasori." Sanggah Pain membuat Naruto menatapnya dengan tajam dan tangan yang dilipat didepan dada, kepalanya menggeleng pelan. "Jii-sama! Aku ingin dengan Itachi Nii-chan!"
Tak lama kemudian, ia menatap Pain dengan Sharingan yang berputar membentuk pola Mangekyou, aura dingin menyelimuti tubuh mungilnya. "Iya atau kubunuh kau?" Ancam nya, mereka bertiga merinding kala mendengar suara dingin Naruto, sikapnya benar-benar berubah dalam sepersekian detik. Obito menghela nafasnya pelan lalu menatap Pain, "Turuti saja dia, dia tidak akan main-main dengan perkataannya."
"Baiklah, aku akan menempatkanmu dengan Itachi dan Kisame akan bersama Sasori." Putus Pain yang diacungi jempol oleh Naruto dan sikapnya kembali ke semula, membuat ketiga orang itu heran.
"Yosh! Kalau begitu, mana jubahku?"
Konan mengeluarkan satu jubah berukuran kecil kepada Naruto, yang langsung dikenakan olehnya. Ia berputar sedikit, melihat penampilannya. "Aku cocok sekali memakai ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignored - Sasunaru
FanfictionDibenci oleh penduduk desa, keluarga bahkan dikhianati oleh orang yang ia cintai dengan setulus hati sebagai langkah terakhir untuk tidak menenggelamkan dirinya dalam jurang kegelapan. Bersama dengan Kurama, Bijuu yang disegel dalam tubuhnya, ia mel...