Dibenci oleh penduduk desa, keluarga bahkan dikhianati oleh orang yang ia cintai dengan setulus hati sebagai langkah terakhir untuk tidak menenggelamkan dirinya dalam jurang kegelapan.
Bersama dengan Kurama, Bijuu yang disegel dalam tubuhnya, ia mel...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sasuke kini tengah berlari ke Kota dimana Menma berada menyusuri setiap penginapan yang ada disana dengan wajahnya yang hampir tidak bisa menyembunyikan kebenciannya.
"Uchiha Itachi!"
Tiga orang di depannya yang dua tengah berdiri berhadapan dan satu lagi menyandar di dinding dengan malas melirik ke arah dirinya. "Sudah lama tidak bertemu, Sasuke."
Dengan ekspresi wajah penuh kebencian yang tak bisa disembunyikan, Sasuke membuat segel tangan dan mengeluarkan Chidori berkata dengan lantang dan penuh benci kepada Itachi.
"Uchiha Itachi, seperti katamu. Aku mendendam dan membenci untuk satu tujuan yaitu membunuhmu, aku menjalani hidup!"
"Chidori?" Gumam Itachi pelan, Sasuke berlari dengan teriakan kencang menerjang Itachi yang masih berdiri tanpa bergerak sedikitpun. "Matilah!"
Namun serangan Sasuke dengan mudah dihempaskan ke tembok di sebelah kanan membuat dinding tersebut hancur membentuk lubang besar dengan puing-puing yang berserakan juga asap yang menghalangi pandangan.
Wajah terkejut tampil di wajah Menma. Aku tak percaya Jutsu milik Sasuke bisa dihentikan dengan mudah.Gawat! Aku harus melakukan sesuatu.
Menma membuat segel dan chakra Kyuubi merembes keluar membuat Naruto dan Itachi yang tengah memegang tangan Sasuke menatap ke arah dirinya. "Hoo, sekarang kau bisa memakai chakra Kyuubi, Menma?"
"Nii-san!?"
"Naruto!?"
Sasuke dan Menma terkejut saat mendapati orang yang bersama Itachi adalah Naruto yang kini tengah mengarahkan batang hitam ditangannya ke arah dada Menma yang kini tak fokus dan menatap kearahnya, pikirannya berantakan. Apa yang dilakukan Nii-san disini? Kenapa dia datang bersama Kakaknya Sasuke yang sangat dibenci oleh Adiknya sendiri?
Naruto melirik ke belakang dimana Sasuke yang juga menatapnya dengan tatapan kosong, ia tersenyum ceria dengan sorot mata yang arogan. "Yo, Sasuke. Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja?"
"Naruto, kau-kau? Apa yang kau lakukan dengan Itachi!?"
Dengan malas Naruto menjawab, tatapannya beralih pada Menma yang tingginya beberapa cm lebih pendek dari dirinya. "Menurutmu? Tentu saja karena aku hidup bersama Nii-chan, apa kau sebegitu bodohnya?"
Sasuke terdiam namun ia meronta mencoba membebaskan diri dari cengkeraman Itachi namun tangannya dipatahkan begitu saja membuat teriakan kesakitan keluar dari bibirnya, akhirnya Sasuke tergeletak tak berdaya dilantai. "Kau menghalangi."
"Nii-chan, tiba-tiba saja aku ingin membunuh seseorang." Gumam Naruto menatap Menma dengan Sharingan yang memerah nyalang, Itachi mendengar perkataannya dengan jelas.
"Tenanglah, dia tak seharusnya dibunuh."
"Baiklah, kalau begitu aku akan memotong tangan dan kakinya saja."