Naruto dengan perlahan membuka matanya dan membiasakan matanya menerima cahaya yang menyilaukan masuk ke dalam matanya dengan berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan.
Tangannya tanpa sadar memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, tubuhnya perlahan bangun dan duduk yang baru disadarinya ia tengah berbaring di atas ranjang rumah sakit, persis seperti di Konoha.
Matanya melebar dengan cepat dan ledakan terdengar di kamar yang ditempatinya membuat orang-orang yang dalam perjalanan menuju ke ruangannya berlari dengan cepat dan sesampainya di depan pintu yang kini terbuka, orang-orang itu menatap dengan terkejut melihat Naruto yang kini berdiri memegangi kusen jendela dan kamar rumah sakit yang hampir hancur seluruhnya.
"Tunggu, kamu seharusnya beristirahat terlebih dahulu, kamu terluka sangat parah."
Sharingan Naruto yang tanpa sadar aktif menatap tajam kumpulan orang-orang itu membuat mereka bergidik dan terkejut. "Dimana aku?!"
"Sekarang kamu berada di rumah sakit di-"
"AKU TAHU!" Potong Naruto dengan nada keras menahan emosi, matanya yang sebelumnya menunduk kembali menatap orang-orang di depannya. "Kenapa aku ada di Konoha sialan ini!?"
"Sial, sial, sial, Konoha sialan!" Naruto terus bergumam menghiraukan kebingungan orang-orang di depannya, matanya kembali menatap orang-orang itu. "Dan kau-menyingkir dari hadapanku, kau cecunguk sialan, Namikaze Minato!"
"Kau juga, Uzumaki Kushina, Uchiha Sasuke dan kau-apakah disini namamu Namikaze Menma? HAHAHAHAHHA sungguh lucu, apakah aku sedang di hukum sekarang? Ini sangat menggelikan, melihat wajah-wajah sialan ini membuatku ingin muntah!"
"MENYINGKIR DARI HADAPANKU!" Teriak Naruto dengan tangan mengepal dan membenturkannya pada kaca jendela membuatnya pecah, nafasnya terengah merasakan lukanya kembali terbuka. "Sialan, menjijikkan, kenapa aku harus bertemu cecunguk-cecunguk ini-"
Semua orang terdiam melihat Naruto yang kini tergeletak tidak sadarkan diri. "Cepat pindahkan dia ke ruangan lain, kita bicarakan lagi hal ini nanti." Tsunade berkata dengan lembut yang di angguki oleh para perawat yang ada disana segera memindahkan Naruto ke ruangan lain.
Tsunade membenarkan letak kacamatanya yang merosot, melihat ke arah Minato dan Tim 7 beserta Kakashi yang sebelumnya menemukan pemuda itu tergeletak di kawasan Konoha.
"Aku tidak tahu apa yang membuat pemuda itu begitu menggila saat melihat kalian berempat." Tatapan Tsunade jatuh pada Minato, Kushina, Menma dan Sasuke. Membuat dua lainnya hanya terdiam menatap bergantian. "Tapi kupikir kalian harus menenangkan diri terlebih dahulu, hal seperti ini terjadi terlalu tiba-tiba dan kalian mungkin mengalami shock jadi istirahatlah, aku akan memberitahu kabar tentang pemuda itu lagi nanti."
"Baiklah Hokage-sama, kami izin undur diri." Semuanya bubar terkecuali Tsunade dan Shizune yang hanya diam sedari tadi.
Tsunade memperhatikan enam orang yang kini berbalik untuk pulang. "Tatapan pemuda itu sangat penuh kebencian, hal yang terjadi mungkin sangat besar dan berat untuknya hingga dia bereaksi seperti ini meski hanya pada empat orang itu." Shizune membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignored - Sasunaru
أدب الهواةDibenci oleh penduduk desa, keluarga bahkan dikhianati oleh orang yang ia cintai dengan setulus hati sebagai langkah terakhir untuk tidak menenggelamkan dirinya dalam jurang kegelapan. Bersama dengan Kurama, Bijuu yang disegel dalam tubuhnya, ia mel...