Naruto masih berjalan, ia memilih untuk tidak melompati pohon-pohon karena dirinya sedang merasa malas. Jika ia terlambat sampai ke perbatasan, orang bertopeng itu akan menyusulnya.
Sedang tenang berjalan, ia dihadang oleh beberapa Anbu yang dipimpin oleh Kakashi. "Naruto, ayo kembali ke desa." Ia hanya menatap datar Kakashi lalu tersenyum dingin, "Ada apa ini? Kenapa saat aku ada di Konoha kalian seakan tidak melihatku ada? Tapi saat aku pergi kalian malah ingin aku kembali, apa maksudnya ini?"
"Maafkan aku Naruto, aku bukan Sensei yang baik untukmu bahkan aku tidak menyadari seberapa besar penderitaan yang kau alami."
Naruto terdiam menatap Kakashi, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain dan terkekeh pelan. "Tidak apa, dari awal aku selalu tersingkirkan. Saat kau memutuskan untuk melatih Sasuke saja aku tidak keberatan menjadi yang terakhir dan terlupakan, Sensei."
"Aku—" Ucapannya terhenti kala mendengar suara yang memanggil nama Naruto, ia membalikkan tubuhnya menatap orang itu. "Kau lama sekali, Naruto."
"Gomen, banyak orang-orang yang mencegatku dan itu sangat merepotkan."
"Kau—Akatsuki!" Orang bertopeng itu menatap Kakashi yang berdiri dengan siaga, ia menatapnya dengan angkuh. "Apakah organisasi kami seterkenal itu? Yah aku tidak peduli, aku hanya akan membawa Naruto."
"Sa~ kami pamit dulu, orang-orang Konoha."
Orang itu ber-Shunshin ke samping Naruto dan menghilang dalam pusaran, tidak meninggalkan apapun disana membuat semua Anbu yang berada disana terdiam. "Inu-Taichou, bagaimana ini?"
Kakashi terdiam sejenak, "Kita kembali dan kabarkan ini kepada Hokage-sama." Mereka kembali ke Konoha untuk melaporkan bahwa Naruto pergi bersama salah satu anggota Akatsuki bertopeng.
Naruto kini berada di sebuah gua, ia melihat sekeliling dan lumayan banyak barang-barang seperti harta peninggalan. "Obito, apakah kau sudah membawanya?"
"Siapa kau?" Orang itu menatap Naruto dan membungkukkan badannya dengan hormat membuat Naruto menatapnya dengan bingung, "Kau sedang apa?"
"Selamat datang Naruto-sama, aku disini diperintahkan untuk menyambutmu."
Wajah Naruto makin terlihat kebingungan, "Oleh siapa?" Orang itu—Zetsu—menggiring Naruto agar melihat foto yang disimpan disana. Ia menatap foto tersebut dan matanya membulat, isi foto tersebut ada tiga orang.
Yang pertama, laki-laki paruh baya dengan rambut panjang hitam jabrik dan mata hitamnya, disisinya seorang wanita cantik berambut putih lurus dan panjang, memiliki tanduk, matanya mirip Klan Hyuga seperti dirinya, wanita itu terlihat sangat bercahaya.
Dan yang terakhir berada di tengah-tengah mereka, dia seorang pria berambut hitam dan memiliki mata seperti si wanita, umurnya sekitar 10 tahun an. Naruto tanpa sadar menyentuh matanya, ia menatap Zetsu. "Siapa mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ignored - Sasunaru
FanfictionDibenci oleh penduduk desa, keluarga bahkan dikhianati oleh orang yang ia cintai dengan setulus hati sebagai langkah terakhir untuk tidak menenggelamkan dirinya dalam jurang kegelapan. Bersama dengan Kurama, Bijuu yang disegel dalam tubuhnya, ia mel...