6

252 15 0
                                    


Kalo ada Typo mohon untuk ditandai.

Happy reading!

Harry yang baru saja selesai meeting dikejutkan dengan pintu ruangannya yang terbuka dengan kasar.

"Om,"Adel meneteskan air mata dan tiba-tiba memeluk Harry yang hampir saja limbung.

"Karena Revan lagi?"Adelia mengangguk.gadis itu sangat sedih karena lagi-lagi Revan yang sudah diklaimnya sebagai pacar malah pulang Berdua dengan Naira yang merupakan teman sekelasnya padahal Adelia sudah memohon-mohon agar Revan mengantarnya karena mereka pulang lebih dulu diakibatkan karena adanya rapat guru.sebagai gadis yang mencintai Revan pastilah Adelia merasa sakit hati dan sedih.

"Adel mau menginap dirumah om Harry malam ini."Harry hanya mengangguk.pria itu tau betul kalo kakak dan kakak iparnya masih berada di kedia keluarga besar Wijaya.Harry juga ingin menjenguk Adara nanti tapi sepertinya akan batal karena kini Adelia terlihat berantakan dengan mata memerah.

Harry berjalan keluar dari gedung kantornya dengan Adelia yang setia bergelayut manja dilengannya.pria itu tidak peduli dengan tatapan para karyawan wanitanya yang mengagumi dirinya.

Tiba di mobil Harry segera mengendarai mobil mewahnya itu.

"Tadi Grandma menelpon Adel saat dijalan menuju kantor om."Harry menoleh sekilas mengisyaratkan agar Adelia melanjutkan ucapannya.

"Grandma ingin agar om Harry segera menikah dan punya anak."Harry pikir ada yang penting rupanya kini Mama nya pasti mempengaruhi Adara agar segera menyuruhnya menikah.

"Om masih 30 tahun."

"Adel juga nggak akan rela kalo om Harry menikah lebih dulu dari Adelia.Adel takut om nanti lebih sayang sama istri Om daripada sama Adel.

Harry hanya bisa geleng-geleng kepala menatap wajah Adelia yang murung.

"Tadi di antar sama pak Mat kekantor om?"Adelia mengangguk setelah itu menatap kearah luar dari kaca mobil.

Sekitar 15 menit Akhirnya keduanya tiba dirumah milik berlantai 4 itu.

"Adel langsung ke kamar saja.Om masih ada pekerjaan sedikit."Adelia lagi-lagi mengangguk.

*****

Revan yang baru saja selesai mengantar Naira kini berhenti di tempat pemakaman.cowok dengan wajah tampan itu kemudian berjongkok disalah satu makam.

"Revan kangen ,Mama."

"Papa sudah menikah lagi dan kini Revan jarang makan bersama papa lagi.Revan rindu dengan hidup Revan yang dulu."

Revan cukup lama berada di makan Mamanya.

"Revan bahkan hampir lupa memberi tahu mama kalo Adelia masih belum menyerah juga padahal Revan udah sakitin Adel berulang kali bahkan rasanya sudah melelahkan."

Setelah mengatakan itu Revan bangkit dari posisinya dan berjalan kembali menuju motornya yang terparkir didekat sebuah pohon.

Revando Bagaskara adalah anak tunggal yang terlahir 17 tahun lalu dari rahim wanita bernama Alya.Memiliki seorang papa bernama Dandy dan Mama tiri yang kini selalu menghasut sang papa agar tidak lagi memberinya uang.

Revan memang bukan dari keluarga yang tajir melintir.Hidupnya dulu sangat bahagia tapi sejak kematian Mamanya tepat saat kelas 1 SMP Revan juga harus menerima kenyataan jika papanya lebih mementingkan pekerjaan dan pekerjaan.5 bulan lalu Dandy-papa Revan menikah dengan wanita yang jauh lebih mudah dari pria itu.

Mengingat itu kadang membuat Revan merasa hidupnya tidak adil.berpacaran dengan gadis lemah lembut seperti Mamanya nyatanya tak pernah cukup untuk menghilangkan rasa kesepiannya.

*****
"Sudah bangun Princess?"Adara yang mendengar itu hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Om kesayangannya.

"Tante Sania mana ,om?"

"Tante disini sayang,"Sania baru saja keluar dari kamar mandi.wanita itu kini duduk disamping ranjang Adara.

"Mama dan papa belum datang?"Sania menganggukkan kepalanya.

"Mama kamu tadi mengabari Tante dan katanya Lenora masih belum Sembuh."

Adara mengangguk mengerti.Lenora memang memiliki fisik yang lemah dan sering sakit-sakitan itulah kenapa Elia dan Austin sangat protektif pada gadis berusia 15 tahun itu.

"Adara tadi mendengar suara Tante Delila."

"Delila dan suaminya sedang kedokter kandungan."

"Tante Delila hamil?"Sania hanya mengangguk.

Tidak lama pintu terbuka dan muncul Elang yang tersenyum lebar.

"Ares katanya rindu sama kamu sayang."David yang mendengar itu rasanya masih tidak percaya jika keponakan kesayangannya akan dinikahi oleh keponakannya yang paling dingin.

Menikah dengan sepupu sendiri adalah hal yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran Adara sebelumnya.tapi takdir justru membawanya pada suatu kejadian yang membuatnya mencintai kakak sepupunya yang memiliki usia 8 tahun lebih tua darinya.jodoh tidak pernah ada yang tau dan Adara sekali lagi memiliki sebuah keluarga sempurna miliknya.bersama Elang pria dingin yang dimasa anak-anak tidak begitu menyukai Adara.

Sampai jumpa di part berikutnya.

Jangan lupa vote dan komen!

Kalo bisa Promosiin cerita ini yah biar banyak yang baca.

Thankyou so much.

HARA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang