HARA [END]✓

9

Adelia menatap kearah langit dari balkon kamarnya.wanita itu kembali memegang dadanya setelah beberapa saat lalu melihat berita yang membuatnya merasa sesak.

Berita kematian istri Revando Bagaskara.setelah 7 tahun tanpa mengetahui kabar pria itu hanya beberapa jam setelah kembali ke Indonesia Adelia bisa mengetahui kabar terbaru tentang Revan.

Ada banyak perempuan yang menjadi mantan Revan dan bahkan ada yang berhasil menjadi istrinya.kenapa Adelia tidak bisa sedikitpun masuk kedalam hati seorang Revando.apa yang kurang dari seorang Adelia Devanka Wijaya sampai-sampai Revan tidak mencintainya.dibadingkan dengan istri Revan yang meninggal tentu Adelia jauh lebih dari segalanya.wanita yang dinikahi Revan hanya Model yang memiliki segudang skandal dan umurnya lebih tua dari Revan.Adelia sangat hafal jika kriteria perempuan idaman Revan adalah perempuan lemah lembut sangat terbalik dengan wanita yang berhasil menjadi istri Revan.

"Move on Adelia,"Adel menyemangati dirinya sendiri kemudian larut menatap kearah langit.

Bintang malam itu sangat bersinar berbanding terbalik dengan perasaan Adelia.

*****

Adelia.Revan menengguk kembali gelas alkohol ditangannya.pria tampan yang berprofesi sebagai dokter itu kini benar-benar mabuk.

"Adelia kembali ,Ed."Eden hanya mengangguk sambil ikut menengguk minuman ditangannya.

"Wanita bodoh itu kembali,Ed."

Eden hanya tertawa kecil dan kembali mengangguk.Alkohol benar-benar mengambil alih kewarasan keduanya.

"Ed!!"suara teriakan seorang wanita membuat keduanya menoleh.baik Ed dan Revan segera bangkit.

"Pulang!!"

"Jangan marah seperti itu ,An."wanita yang dipanggil An itu hanya memutar bola matanya malas.

"Kalian berdua benar-benar tidak waras.seharusnya kalian yang harus diperiksa bukan kalian yang memeriksa.dasar bodoh!"

"Istri Revan baru saja meninggal dunia hari ini dan kalian berdua dengan bodohnya mabuk-mabukan ditempat ini?dimana letak kewarasan kalian?"

Anna masuk ke dalam mobil diikuti Revan dan Eden yang mengangguk-ngangguk.

Sepanjang jalan Anna terus menggerutu sambil menatap kesal kedua pria yang menjadi sahabatnya.

"Turun,"Revan dan Ed berpandangan sebelum menurut dan meracau memasuki rumah milik Anna.

"An!"Ed menarik Anna membuat wanita dengan rambut pirang itu mendengus kesal dan mendorong Agar Eden menjauh.

"Tidur ,besok baru kita bertiga bicara."Eden mengangguk pasrah disela-sela kesadarannya karena setelahnya pria itu terkapar disofa ruang tamu milik Anna sedangkan Revan lebih dulu tidur di kamar tamu.

Anna memasuki kamarnya , wanita itu tidak lupa mengunci pintu takut Eden akan macam-macam.

"Sampai kapan kalian berdua seperti itu?"gumam Anna sambil menatap kearah langit-langit kamarnya.

Jangan lupa vote dan komen!