3

312 18 2
                                    


Kalo ada typo mohon untuk ditandai!

Happy reading!!

Membuka mata Adelia segera memasuki kamar mandi.gadis berusia 16 tahun itu kemudian menatap pantulan dirinya dicermin.

Tidak butuh waktu lama untuk bersiap-siap dengan memakai baju seragam miliknya Adelia menuruni tangga dan menyapa kedua orang tua serta ketiga adiknya.

"Pagi semua,"sapanya ramah.

"Pagi sayang"

Pagi kak"

"Pagi putri papa"

Begitulah setiap pagi yang terjadi dirumah bergaya Eropa itu.

"Adel pagi ini berangkat sama papa "Adelia menoleh dan mengangguk.kebetulan juga sopir pribadinya sedang tidak masuk kerja.

"Mama terlihat agak gemukan,"Delila menoleh.

"Mama lagi hamil sayang,"beritahunya membuat ketiga Anak laki-laki dimeja itu sampai tersedak sangkin terkejutnya.

"Mama nggak bohong kan?"

"Mama memang sedang hamil sekarang jadi kalian jangan Nakal dan bikin Mama kelelahan."pria berusia 45 tahun itu kemudian memakan kembali nasi goreng dipiringnya.

"Semoga kali ini perempuan biar Adel ada temannya."

"Papa juga berharap Kali ini Mama hamil anak perempuan."

"Arland sudah selesai makan"

"Ardan juga"

"Aron juga"

" Adel juga"

Delila hanya tertawa melihat kekompakan keempat anak-anaknya.wanita itu kemudian mencium keempatnya satu persatu yang dibalas dengan ciuman yang dilakukan satu persatu anak-anaknya dipipi kiri dan kanannya bergantian.Keluarga yang terlihat harmonis bukan?

Cup .....

"Papa berangkat,jika ingin kebutik tunggu papa pulang."

Delila hanya mengangguk.wanita itu masih sedikit kesal karena mantan istri suaminya itu belakangan ini selalu saja menghubungi suaminya.

*****
Adel melambaikan tangannya setelah itu berlari memasuki sekolahnya.

"Adel!!"

Adelia menoleh dan tersenyum melihat orang yang memanggilnya.

"Gue punya berita bagus ,Del!!"

"Berita apa?"Adel menyamakan langkahnya dengan seila.mereka berdua berjalan beriringan dikoridor sekolah tidak peduli dengan tatapan kagum murid-murid yang memperhatikan keduanya sejak di memasuki pintu gerbang.

"Kak Revan akhirnya putus sama si kutu buku."

Adel yang mendengar itu tersenyum bahagia.Om nya memang selalu bisa diandalkan.

"Akhirnya gadis kutu buku itu putus juga sama Revan."gumam Adel dengan wajah berseri-seri.

"Gue dengar-dengar juga Nala pindah sekolah."Adel makin bahagia mendengarnya.

"Gue kekelas Revan dulu.Tas gue tolong dibawain ke kelas sei."seila hanya mengangguk.gadis itu sudah sangat hapal dengan kebucinan sahabatnya itu.meski berulang kali ditolak Adel tetap tidak menyerah.kadang seila bingung dengan kebucinan Adel yang sudah berada di level tertinggi.

"Semoga berhasil ,Del!!"teriak seila membuat Adel menghentikan larinya dan menoleh.

"Gue yakin kali ini pasti berhasil ,Sei!!"balasnya ikut berteriak.

Tiba di kelas 11 IPA 1 Adel segera menghampiri Revan yang duduk di kursi pojok paling belakang.gadis itu tersenyum dan duduk di sebelah cowok yang kini menidurkan kepalanya di meja sambil menutup mata.

"Sayang ,bangun."Revan yang mendengar suara yang sudah tidak asing lagi membuka matanya.

"Berapa kali gue bilang kalo gue nggak cinta sama loe ,Del.berhenti gangguin gue dengan segala tingkah laku loe yang bikin gue muak tiap harinya."

"Kamu nggak bisa nyuruh aku berhenti ,Rev.kamu udah janji bakal kasih aku kesempatan dulu tapi kamu malah selalu mempermainkan aku.Kamu memilih berpacaran dengan si kutu buku itu dan bikin aku tiap harinya sakit hati."Adel rasanya ingin menangis saat ini.kenapa susah sekali membuat Revan menyukainya padahal banyak sekali Cowok yang mengincar seorang Adelia Devanka Wijaya diluaran sana.

"Kasih aku kesempatan ,Rev."Adelia sudah berkaca-kaca saat ini.gadis itu bahkan beberapa bulan ini sudah berubah dan tidak lagi suka membully.

"Gue nggak bisa,Del."

"Kenapa nggak bisa?!!"tanya Adelia sambil berteriak.tidak peduli dengan beberapa orang teman Revan yang mendengarnya.Adelia bahkan sudah menyukai Revan dari SMP.

"Gue nggak cinta sama loe ,Del."

Adelia tidak kuasa lagi untuk tidak menangis.hari ini tepat kesepuluh kalinya seorang Adelia Devanka ditolak oleh cowok yang sama.Revando Bagaskara sekali lagi menolak gadis cantik berambut sebahu didepannya tanpa memikirkan perasaan Adelia.

"Kali ini Aku nggak Nerima penolakan ,Rev.Kamu terima atau nggak tapi udah anggap kalo hari ini kita pacaran."setelah mengatakan itu Adel berlari keluar dari kelas Revan meninggalkan cowok dengan wajah dingin dengan rambut sehitam malam itu .

Jangan lupa vote dan komen Yahh 😇

Semoga para Readers nggak termasuk kedalam salah satu wanita yang rela melakukan apa saja demi cinta.

Udah ada yang bisa nebak siapa pria berusia 45 tahun itu?

HARA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang