PART 20

4.3K 494 6
                                    

"Tumben lo sendiri, nggak bareng Jendra?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben lo sendiri, nggak bareng Jendra?"

Nalen yang kala itu tengah duduk di sekitaran taman sekolah menoleh ke asal suara. Hera tersenyum meremehkan.

"Udah tau gw sendiri pake nanya lagi" ia mendecak kesal, memainkan ponsel yang di genggam nya.

"Cih"

Menatap sinis ke arah Nalen. "Iyasih, mana mungkin Jendra sama lo. Kan dia baru aja bareng sama gw" dengan bangga dia mengucapkan hal tersebut. Mengundang kembali Nalen untuk menoleh ke arahnya.

"Maksud?"

"Maksud gw, Jendra baru aja ke kantin bareng gw. Dan mungkin, minggu depan kita bakal balikan lagi"

Nalen terkekeh pelan, memasukan ponselnya kedalam saku seraya berdiri untuk menyamakan tingginya dengan Hera, mungkin Nalen jauh lebih tinggi dari gadis ini. "Waw, hebat" satu pujian Nalen luncurkan. Membuat Hera termangu melihatnya.

"Selamat kalo lo sampe balikan sama Jendra. Dah ya, gw gak mau berurusan sama orang gak jelas kayak lo" tukasnya.

"sialan Nalendra!!" Hera menghentakkan kakinya ke tanah. "Gw bakalan pastiin Jendra ngebuang lo!" di susulnya dengan umpatan yang membuat langkah Jendra terhenti.

"Sebaiknya lo siapin mental. Karena Jendra itu cuman punya gw" tambahnya.

Kembali menulikan pendengarannya, memilih pergi dari pada meladeni orang seperti Hera. Padahal udah mantan, dia juga yang mutusin Jendra. Terus kenapa dia mau balikan lagi sama Jendra??

"Na!" panggil seseorang yang tengah hinggap di pikirannya.

"Tadi kemana aja? Gw cariin nggak ada di kelas" ujarnya.

"Ngapain nyari gw? Bukannya lo sibuk sama Hera?" Nalen menjawabnya dengan pertanyaan lagi. Membuat Jendra mengerutkan keningnya.

"Hera? Dia tadi ngajak gw makan siang. Jadi-"

"Jadi lo makan bareng sama dia kan? Terus kenapa nyariin gw?"

Jendra mendengus. "Apa salahnya gw nyariin pacar sendiri?"

Nalen menghela napasnya pelan, menatap ke arah beberapa siswa yang menjadikannya sebagai pusat perhatian. "Gw capek Jendra. Besok aja bahasnya" seolah mengalihkan topik pembicaraan, Nalen berjalan meninggalkan Jendra.

"Seenggaknya kasih gw alasan kenapa lo menghindar dari gw Nalendra!" tekan Jendra yang berada di belakangnya.

Menggigit bibir bawahnya pelan, tangan nya sudah mengepal di bagian sisi tubuhnya. Kemudian kembali berbalik ke arah Jendra. "Gw mohon Jendra, gak enak di liatin orang"

"Gw gak peduli. Ikut gw sekarang!" menarik tangan Nalen dengan cengkraman yang cukup kuat. Hal yang tak di inginkan pun terjadi, ia kembali di seret entah kemana.

[ ✔ ] Rajendra - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang