PART 07

4.5K 563 12
                                    

"Jendra!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jendra!"

Jendra yang kala itu tengah mengeluarkan motornya dari area parkir langsung menoleh ke asal suara. Menemukan Hera yang tengah berdiri di ujung sana.

"Hera? Kenapa?" tanyanya, kembali membuka helm yang di pakai olehnya.

Hera berjalan menghampirinya. "Anterin gw pulang, boleh?"

Jendra menatapnya tak percaya. Memastikan apakah dirinya sedang berhalusinasi atau berlalu dalam mimpi?

"Jen?"

"O-oh, ya boleh. Naik" katanya sembari memberikan helm satunya kepada Hera.

Hera kembali tersenyum. Kemudian naik ke atas motor moge yang di kendarai oleh Jendra. Melingkarkan tangannya ke pinggang Jendra.

Jendra tersenyum samar di balik helm yang di pakainya. Setelahnya dia langsung berlalu dari area parkiran sekolah.

Sorot mata teduh di sebrang sana, menatap lamat-lamat ke arah keduanya yang telah berlalu.

Nalendra yang sedang memegangi susu kotak di tangan nya melihat hal itu ragu. Gadis yang waktu itu ia temui tengah bertengkar bersama Jendra, kini mereka pulang bersama sangat mesra.

"Nalen!! Pulang bareng gw gak?" seru Geovano yang berada tak jauh dari nya.

Nalen langsung menoleh ke belakang. Dengan senyuman yang mengembang sempurna. "Nah gitu dong! Jadi sepupu tuh harus baik. Anterin gw cepet!" katanya penuh antusias.

Geovano menggeleng heran. Mengacak surai coklat madu milik Nalen. "Yaudah ayo"

"Heem!"

Dengan langkah berat, Nalen mengikuti langkah kaki Geovano yang panjang itu. Entah kenapa pria ini bisa setinggi ini, padahal dulu tinggi mereka sama.

"Nih pake" katanya, memberikan helm kepada Nalen. Nalen ngangguk dan langsung make helm nya.

Keduanya langsung berlalu dari area parkir. Dengan Nalen yang sedari tadi diam saja.

Geovano menatapnya dari pantulan kaca spion. "Napa?"

"Galau"

"Lah, galau in sapa lu?" mengerutkan keningnya.

Nalen menggeleng pelan, kemudian menyedot susu kotak yang sempat terabaikan olehnya. "Galau, uang jajan gw hampir abis. Tapi ortu gw masih belum pulang. Huh"

"NGAKAK!" tawa nya pecah. Geovano yang emang udah brengsek dari lahir kini kembali.

"Diem deh!!"

"Parah, lo galau cuman karna gada duit hah??"

"Yaiyalah! Lo gak bisa hidup tanpa duit oon!" memukul bahu Geovano dari belakang.

"Assh sakit Na!"

[ ✔ ] Rajendra - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang