PART 30

3.9K 480 10
                                    

Makin kesini Nalen semakin menjadi pelupa, dia bahkan ikut tidur bersama Jendra dan menginap disini, padahal belum minta ijin ke mama papa nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makin kesini Nalen semakin menjadi pelupa, dia bahkan ikut tidur bersama Jendra dan menginap disini, padahal belum minta ijin ke mama papa nya.

Dan berakhir dengan Nalen yang membantu salah satu asisten rumah tangga memasak di dapur. Alih-alih membantu masak, Nalen lebih memilih menjadi juru pencicip makanan.

Hehe.

Jendra belum bangun sedari tadi, yah mungkin masih terkena efek mabuk semalam.

Dari luar, terdengar suara mesin mobil yang berhenti di sekitaran halaman rumah Jendra. Tak lama setelahnya, pintu utama terbuka, manampakkan sosok Om Om yang semalam Nalen temui.

"Loh? Kamu menginap disini?" tanyanya. Menyimpan jas miliknya di sandaran sofa ruang tengah.

Nalen meneguk ludahnya, tenggorokannya terasa kering. "I-iya, om"

Jefri mengulas senyum. "Pacaran sama anak om ya?" tebaknya asal. Yang langsung mengundang rona merah di wajah Nalendra.

Melihat reaksi itu, sudah di pastikan kalau tebakan nya benar. Jefri terkekeh pelan. Dia sendiri tidak masalah Jendra berhubungan dengan siapapun, mau perempuan atau pun laki-laki. Jatuh cinta gak pernah mandang bulu.

"Siapa nama kamu?" tanyanya. "Om lupa" tambahnya.

"N-nalendra Om"

"Ah iya, Nalendra. Yaudah Nalen, bangunin Jendra nya. Suruh dia sarapan. Om sebentar lagi mau keluar"

"Om gak ikut sarapan bareng?" Nalen memberanikan diri untuk bertanya. Pasalnya, dia baru saja datang masa bakalan pergi lagi.

Jefri kembali terkekeh, mengusap pangkal hidung mancungnya. "Jendra nggak bakalan mau ikut sarapan kalau ada Om disini" katanya, seperti orang tua pada umum nya.

Nalen menggeleng cepat. "Biar Nalen bujuk, Om ikut sarapan disini nggak perlu sarapan di luar" yakin nya dengan penuh antusias, manik rusanya berbinar.

Semudah itu? Jefri sulit untuk memercayai nya. Karena kenyataan nya, ke keras kepalaan Jendra menurun dari nya. Dan tidak semudah itu untuk sekedar membujuk Jendra anak nya.

"Kamu yakin? Om bisa sarapan diluar. Kamu sarapan bareng Jendra aja di rumah-"

"Nalen yakin. Om tunggu aja, sekarang Nalen mau bujuk Jendra" potong nya. Seraya pergi ke arah kamar Jendra yang ada di lantai atas.

Jefri menatap kepergian nya dengan penuh keraguan. Bisa kah?

Jendra masih bergelut dengan selimut dan bantal guling nya. Nalen berkacak pinggang. Menarik paksa selimut yang menutupi seluruh tubuh Jendra.

"JENDRA BANGUN! SARAPAN!" teriaknya setelah berhasil menyingkirkan selimut di tubuh Jendra.

"Lima belas menit lagi" serunya dengan suara yang masih mengantuk.

[ ✔ ] Rajendra - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang