PART 31

4K 461 9
                                    

Pek, lgi deprerot ama link Am yg gk bisa di buka or d downlod

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pek, lgi deprerot ama link Am yg gk bisa di buka or d downlod. Mengsedih.

Btw, abis book ini tamat mau book baru?🤔🤔

-

-

-

Para siswa maupun siswi berkerumun di sekitar papan mading yang ada di koridor utama, dekat Lab Mipa.

Nalen yang lagi bareng sama Haikal dan Regan pun langsung ikut bergabung dan melihat info terbaru dari sekolah.

Ternyata, pengumuman ujian akhir semester. Nalen menurunkan bahunya malas. Sekarang dia harus lebih giat belajar, supaya tidak kalah saing sama Geovano. Yah meski Geovano bukan juara 1 di kelas, ataupun juara umum di sekolah. Tetap saja kalau di bandingkan dengan nilai milik Nalendra, dia yang terkecil.

"Wah gak kerasa ya kita udah mau naik kelas akhir?" Regan menyeru dengan wajahnya yang berseri penuh antusias.

Sedangkan dua manusia lain nya cuman bisa menghembuskan napas pasrah.

"Lo enak, lah kita? Butek anjirr" keluh Haikal sembari mengerucutkan bibirnya lucu.

Nalen mengacungkan jempolnya setuju dengan tanggapan Haikal. "Gan, nanti bagi contekan ya" kekehnya.

"Seperti biasa" Regan merotasikan bola matanya malas. Setelah melihat info baru di mading, mereka langsung pergi ke kelas.

Dalam waktu dua hari ini, Nalen tidak pernah membuka ponselnya. Dia terlalu malas dengan deretan kata maaf yang Jendra ketik di bubble chat telegram. Sehingga dia memilih untuk mematikan ponselnya dan memakai ponsel milik mama nya kalau ingin bertukar pesan dengan Regan dan Haikal.

Derap langkah kaki semua orang menggema koridor kelas. Beberapa murid yang sudah datang langsung terkejut melihat hal tersebut.

Haikal yang emang udah kepo, sebelas dua belas sama Deris langsung ikut lari ke ambang pintu.

"Ada apaan nih??"

"Ribut bener" sahut siswa lain yang juga ikutan keluar kelas.

Haikal menarik salah satu tangan siswa kelas lain. "Heh, ini ada apaan kok pake lari-larian??" tanyanya.

Anak laki-laki itu terlihat sangat terburu-buru. "Hera pingsan di lapangan, terus Jendra bantuin dia"

"Lahh terus kenapa lo semua ribut-ribut??" Haikal mengerutkan keningnya.

"Kali aja king and Queen sekolah kita balikan" katanya. "Dah gw buru-buru" dia kembali berlari setelah Haikal melepaskan tangan nya.

Nalen dan juga Regan yang ada di dalam sana ikut mengerutkan keningnya. Terlebih lagi Nalen yang masih trauma mendengar nama Hera di benaknya. Beranjak dari duduknya, tanpa pikir panjang Nalen langsung pergi menuju lapangan. Mengabaikan teriakkan Haikal dan juga Regan yang memanggilnya dari belakang.

[ ✔ ] Rajendra - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang