PART 02

7.2K 732 10
                                    

"Na lo seriusan suka ama Jendra?" tanya Haikal sembari mengunyah mie ayam pesanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na lo seriusan suka ama Jendra?" tanya Haikal sembari mengunyah mie ayam pesanannya.

Nalendra menyeruput kuah bakso di mangkuknya dan mengangguk mantap ke arah Haikal. "Serius lah gw"

"Awas lo ntar jadi bucin" ujar Haikal dengan nada setengah mengejek.

Nalen langsung menatapnya tajam. "Yakali! Emang nya lo whuuuu bucin!" Nalen kembali memakan bakso yang masih tersisa di mangkuknya. "Oh iya, btw si Regan kemana?" tanyanya setelah menyadari bahwa ada yang kurang di meja mereka.

"Regan lagi kumpul di ruang piket kali, kan biasanya juga dia sibuk" katanya.

Nalen mengangguk saja, yang di katakan Haikal ada benarnya juga. Kalau nggak di ruang piket ya pasti nongkrong di depan ruang perpustakaan buat numpang wifi.

"Tumbenan lo nggak bareng si Malvin? Dah putus lo berdua?"

"Ngaco lo!" Haikal memekik. "Mana ada gw putus, noh orangnya baru dateng" lanjutnya sambil menunjuk ke arah datangnya Malvian dan yang lainnya.

Malvian atau biasa di panggil Malvin langsung melambaikan tangannya ke arah Haikal. Lagi-lagi Nalendra bakalan jadi nyamuk lagi disini. "Mulai dah ngebucin lagi" dengusnya.

"Siang by, udah makan?" tanya Malvin dengan gaya bicaranya yang hobi ngerdus.

Haikal langsung berseri pas denger ucapan manis yang biasa di lontarkan oleh pacarnya. "Udah dong"

"Siing bi? Idih mikin bilim?" Nalendra mengulang perkataan halus Malvian.

"Yeuuu, sirik aja lo jomblo!" gerutu Haikal sambil melempar tatapan tajam ke arah Nalen.

"Dah ah gw mo keluar dulu" katanya, beranjak dari duduknya. Sorot mata jahil nampak tersirat dari salah seorang anak laki-laki yang duduk di meja sebelah.

Yah jadi mereka semua berteman, Malvian, Rajendra, Geovano, Haidar, dan juga Deris. Berasal dari kelas yang berbeda-beda. Tapi tetep aja mereka nyatu.

"Kemana lo?" tanya Vano.

"Kepo amat lo" dengusnya kemudian pergi dengan langkah berdentum-dentum.

"Imut sih, tapi galak" seru Haidar sambil memainkan ponselnya.

Geovano yang emang udah kenal banget sama sikap Nalen cuman bisa menghela napas pasrah sambil meneguk air sodanya.

"Jen, dia demen ama lo noh" katanya yang baru teringat akan pesan Nalendra yang ingin meminta nomor hape Jendra.

Jendra yang dari tadi anteng mainin hape sama kayak Haidar langsung menoleh ke arahnya. "Siapa?"

"Ya siapa lagi kalau bukan dia"

"Maksud lo dekel yang tadi jutek itu?"

"Ngakak jutek" Deris terkekeh mendengarnya.

[ ✔ ] Rajendra - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang