Salam 6 agama
Btw, pembaca Zareon pada usia berapa sih?
22: Rencana
HAPPY READING
...oOo...
Seperti janjinya, minggu ini Reon pulang kekontrakan, tetapi yang ia dapatkan malah kontrakan yang sepi, kemana Zara?
Reon bertanya kepada salah satu anak tetangga.
"Kak Zara, kapan ya? Lupa gue, Bang. Pokok nya malam minggu itu, dia bawa koper lumayan besar, terus pergi ama cowok."
Reon mengernyit, "Cowok?"
"Iya, cowok itu sebelum pergi dia ngebentak-bentak kak Zara dulu, terus mereka pergi deh, tapi bukan ngebentak marah, kayak ngebentak nyuruh gitu loh bang, gue kurang tau juga sih, kurang lebih kayak gitu lah."
Reon mengangguk paham, ia menepuk pelan pundak Rangga -tetangganya.
"Makasih Ngga."
"Yoi."
Reon mengunci kembali pintu kontrakan, ia melajukan motornya menuju rumah orang tua Zara, dia yakin Zara pasti ada disana.
Namun saat diperjalanan, dirinya malah mendapat kabar bahwa Meta sudah menunggu diapartemen, untuk kali ini ia memilih menemui Meta terlebih dahulu, toh, Zara tidak akan pergi kemana-mana, bukan?
Reon masuk kedalam apartemen, terlihatlah Meta yang sedang duduk manis diruang tengah sembari menonton Televisi.
"Ay," manja Reon.
Meta langsung memberi pelukan hangat pada sang kekasih.
"Kenapa, Ay?" Tanya Meta.Reon melepas dekapannya merapikan rambut-rambut halus yang mengenai wajah sang kekasih, "Capek aja." Ucapnya kembali memeluk Meta.
Meta terkekeh, betapa manja nya Reon sekarang. Bahkan dirinya dan Reon terkadang berbalapan memuntahkan isi perut jika sedang mual, Reon seperti ibu hamil sekarang.
Apakah Reon sedang hamil juga? Haha mustahil.
"Ay." Meta mulai serius menggenggam jemari Reon
"Hm?"
"Kamu—" ucapan Meta terpotong, "Kamu bakal nikahin aku, kan?" Lanjutnya.
Reon mengangguk, "Iya Ay, tapi aku selesain beberapa masalah ku dulu ya."
Meta tersenyum manis, "Kemarin aku ketemu sama dia."
"Dia?"
"Ayah anak ini."
Reon mengangguk paham. "Ngapain dia?" Dingin Reon.
Meta mulai terisak, "Dia nyuruh aku buat gugurin anak ini." Entah lah, Meta sangat takut kehilangan bayi nya, dia sudah sangat menyayangi bayi ini.
Tangan Reon mengepal, "BRENGSEK!" Gumam Reon.
"Aku gak mau, Ay. Gak mau. Aku udah sayang sama dia."
Reon kembali menenangkan Meta yang sekarang sangat mudah menangis, entah itu dalam hal apapun. Kadang jika salah membelikan apa yang dia minta saja perempuan itu pasti akan menangis.
"Gak usah nangis, ah. Pacar Reon kok nangis." Reon mengusap air mata Meta.
Meta mulai terisak kecil
"Gak usah didenger, dia bukan ayah anak ini, anak ini anak aku."
Meta tersenyum disela-sela isakan nya, Reon benar-benar bisa memperbaiki mood nya.
"Eh, hari ini jadwal ke psikolog kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREON [Lengkap]
RomanceFOLLOW DULU ❗❗ BANYAK PART DI PRIVATE ...oOo... Zara Cyra Aprilaen dan Areon Aciel Ligarta, dua orang remaja yang harus terikat dalam ikatan pernikahan demi untuk memajukan perusahaan kedua orangtua mereka. Areon - Pemuda tampan, Salah satu anggota...