12: Lo istri gue

113K 9.7K 1K
                                    

WARNING PART KALI INI MENGANDUNG UNSUR PLUS-PLUS!

GAK SUKA SKIP!

12: Lo Istri Gue

HAPPY READING
...oOo...

"Mau kemana?"

Mata Zara terbelalak saat melihat Reon sudah berdiri diambang pintu.

"Loh, kok balik? Katanya nginep di—"

"Oh, kalo gue nginep di apartemen LO MAU KELUYURAN GITU?!"

Kening Zara mengernyit, apa barusan? Reon membentaknya.

"Lo kenapa sih Eon? Balik-balik marah gak jelas."

"LO YANG KENAPA?!" Reon membanting pintu kontrakan, ia berjalan mendekati Zara yang masih berdiri didepan pintu kamar.

Saat didepan Zara ia menghela nafas, tidak seharusnya ia marah pada Zara yang jelas-jelas tidak tahu apa-apa. Ini semua gara-gara Pluto, bisa-bisa nya pemuda itu ingin merebut Zara. Reon langsung menggeleng cepat dia harus ingat bahwa dia tidak mencintai Zara, jadi, kenapa dia harus marah.

"Lo mau kemana?" Kali ini nada bicara Reon lebih lembut.

Zara tertawa sumbang melihat Reon yang tiba-tiba lembut, "Lo gila!"

Baru selangkah ia berjalan pergi, tangannya sudah dicekal oleh Reon.

Zara berdecak mencoba melepaskan cekalan tangan Reon, "LEPAS! sakit goblok!"

Reon memejamkan matanya, ia sedikit mengendurkan cekalan tersebut namun tidak melepasnya sama sekali.

"Gue tanya sekali lagi, lo mau kemana?" Tanya Reon berusaha sabar.

Zara tidak menjawab, ia masih berusaha melepaskan cekalan tangan Reon.

"Zar!" Geramnya, "Gue tanya! LO MAU KEMANA?" Suara Reon naik satu oktaf.

"BUKAN URUSAN LO!" balas Zara tak kalah keras.

Plak...

Satu tamparan mendarat dipipi Zara. Mata Zara memanas, apa barusan yang terjadi? Reon menamparnya?

Zara terkekeh, Ayah dan Ibunya saja tidak pernah mengangkat tangan kepadanya, tapi ini? Orang yang baru 2 minggu menjadi suaminya sudah berani menamparnya.

Tidak ingin memperpanjang masalah, Zara dengan sekali sentakan langsung melepas cekalan Reon. Ia berjalan dengan perasaan kecewa, tiba didepan pintu Reon kembali mencekal lengan Zara.

Zara menatap Reon, "Mau lo apa, bangsat?!" Kesal nya.

"Lo mau kemana?" Datar Reon masih dengan pertanyaan yang sama.

"Apa peduli lo? Emhhh—"

Tanpa ba bi bu, bibir Zara diserang membabi buta oleh Reon. Zara memukul-mukul dada pemuda itu, namun semuanya sia-sia, Reon seakan tidak merasakan sakit apapun.

Zara rasa dia akan mati karna kehabisan nafas, ia memukul kencang dada bidang Reon.

"Lo istri gue!" Ucap Reon tanpa sadar disela-sela kegiatannya.

Zara tidak bisa bernafas lagi, ia menendang masa depan Reon dengan kencang, membuat pemuda itu meringis menahan ngilu. "Shhhh—"

Zara menghirup udara sebanyak-banyaknya, lalu ia menatap Reon sambil menggeleng tak percaya.

Ia membenahi kancing bajunya lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Reon meringis, mengacak rambut frustasi, tadi itu bukan dirinya. Ia khilaf demi Tuhan.

Reon keluar rumah, dia harus meminta maaf kepada Zara. Saat ia keluar, motor Zara sudah melaju pergi.

"Ck, Goblok, goblok! Akhh, goblok lo Eon!" Reon menarik rambutnya kencang, ia kembali masuk kedalam rumah.

Reon menghubungi Zara berulang kali, tapi nomor gadis itu tidak aktif membuat Reon semakin gelisah.

"Angkat Zar."

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, tungg— "

Reon membanting handphonenya hingga hancur tak berbentuk. Ia tidak bisa berdiam diri saja, dia harus mencari Zara.

Reon mengambil kunci motor dan jaketnya. Pertama-tama Reon akan kerumah sahabat Zara yang bernama Anisa itu. Dia akan bertanya kepada Pluto dimana rumah Nisa.


*****

Mata Nisa terbelalak sempurna saat Reon ada didepan pintu rumahnya.
"Mimpi apa Nisa Bunda!" Jerit Hati Nisa.

"Lo Nisa?" Tanya Reon.

Nisa mengangguk cepat.
"Anisa Khumaira, anak kelas 12 Ipa 5, yang paling cantik, pintar, ramah, fans berat Fronts dan pastinya Reon." Ucap Nisa menggebu-gebu.

Reon tersenyum tipis, "Lo sahabat Zara?"

"Zara? OH, My Bestie."

Reon mengangguk, "Dia ada sama lo?"

Nisa menggeleng pelan, "Emang kenapa? Lo mau bayar hutang lagi ya?" Tanya Nisa prihatin.

Reon menggeleng, "Ga, makasih. Gue pamit."

"GAK MASUK DULU?"

Motor Reon telah melaju keluar dari perkarangan rumah Nisa.

Pipi Nisa bersemu merah, mimpi apa dirinya sampai-sampai Reon most wanted sekolah datang sore-sore kerumahnya.

Reon mendesah, dia tidak terlalu tahu tentang Zara, dia hanya tau bahwa Zara bersahabat dengan Pluto dan Nisa sudah itu saja.

Sekarang Reon harus kemana?

Reon memutuskan pulang keapartemen, mengingat dirinya belum mandi sama sekali.

Dilain tempat, Zara memberhentikan laju motornya saat sudah sampai ditempat tujuan, Zara berdecak menatap orang didepannya ini sedangkan orang yang ditatap malah cengengesan.

"Nih," orang itu adalah Givan, masih ingatkan Givan tadi pulang sekolah nebeng sama Zara? Nah, tadi dia lupa mengembalikan helm maka dari itu Zara balik lagi.

Zara menerima helm yang disodorkan Givan, "Gue balik." Pamit Zara.

"Iya, hati-hati." Givan melambaikan tangan saat motor Zara melaju meninggalkannya.

Namun tadi mata Givan tak sengaja melihat ada tanda merah dileher Zara hal itu membuat Givan mengernyit, dia bukan orang bodoh yang tidak tahu tanda itu.

"Halo?"

"..."

"Cari tahu!" Ucap Givan pada orang yang ditelponnya.

...oOo...

Nah, apa lo?

Cari tahu apa nih?

Reon makin ganas ya bund, buat Zara kesel aja.

VOTE
KOMEN
SHARE

Jejaknya fren👣

Enjoy and see u

Bersambung...

802 kata

ZAREON [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang