Nata-da || thirty four

24K 1K 26
                                    

Vote sebelum membaca dan komenter setelahnya.
Happy reading semua...

**********************************

Tiga kali ketukan pintu tidak mendapat respon dari dalam, Nata akhirnya masuk. Sudut bibirnya tersenyum melihat wanita yang tengah tertidur pulas dengan dengkuran pelan. Helaan nafas khawatir sirna saat melihat sahabatnya dalam keadaan baik-baik saja.

Perlahan Nata melangkahkan kaki menuju ranjang demi memastikan jika memang sahabatnya sudah membaik. Ia duduk disamping menatap Flora dengan seutas senyum sekalugus iba. Beberapa tahun menjalin pertemanan, ia tidak pernah melihat Flora menangis histeris ketakutan. Dia selalu menunjukan sisi kuat seorang teman yang selalu memberikan bahunya.

"Eunghhh..." Flora menggelinjang merubah posisi nyamannya.

Matanya mengerjap menatap langit-langit kamar, hingga tiba-tiba raut wajahnya ketakutan melihat seseorang disampingnya. Dengan cepat tangannya menarik selimut, mengambil bantal untuk menutup sebagian tubuhnya.

"Flo tenang, ini aku Nata."

"Nata," lirihnya menatap kedalam manik cokelat sahabatnya.

"Iya, ini aku."

Nata meraih tubuh Flora masuk kedalam pelukan, menenangkan jiwanya yang tetakutan. Dalam bahu tersebut, Flora menangis menumpahkan semua ketakutan yang ada dalam hati. Tangannya semakin erat memeluk tubuh Nata seolah tidak ingin berada sendirian disana.

"Sekarang kamu aman Flo, jangan takut lagi aku akan selalu disini."

Flora mengangguk perlahan melepas pelukannya. Kedua matanya menatap tubuh dalam balutan selimut lalu berganti menatap Nata.

"Tenang, kamu sudah menggunakan pakaian lengkap."

"Terima kasih Nat,"

"Sama-sama,"

Nata tersenyum, kedua matanya menatap table try diatas nakas. Seutas senyum itu mengembang mengingat James yang menepati janji untuk tidak menyakiti Flora.

"Sekarang makan ya, aku suapin."

Flora mengangguk samar, Nata meraih table try mulai membuka isi..

"Aaa.."

"Nat, aku bisa sendiri." ucapnya lemah,

"Kamu masih belum stabil jadi biar aku yang merawatmu."

Flora hanya mendesis mencubit lengan sahabatnya.

Dalam kamar seluas dua meter itu kembali menghangat dengan candaan dua manusia saling mencurahkan kebahagiaan. Tidak ada lagi suara tangisan ketakutan semua telah diganti senyum kebahagiaan. Nata dengan telaten menyuapi Flora hingga tandas tanpa sisa. Dan Flora pun tidak keberatan untuk menghabiskan semua makanan karena porsinya yang memang pelit.

"Finaly!" Nata mengangkat piring kecil berisi desert yang telah habis isinya.

"Sekarang kamu kembali istirahat oke, aku akan kembali esok pagi." ucap Nata menata bantal dan selimut.

"Nat," Flora mencegah pergerakan tangan Nata untuk duduk kembali disampingnya.

"Hmm."

"Bagaimana bisa kamu kenal dengan pria misterius itu? Lalu sudah berapa lama kamu menyembunyikan ini dariku huh?"

"Sudah malam Flo, sebaiknya kamu ti..."

"Engga Nat, aku ngga akan bisa tidur nyenyak jika kamu belum menjawab pertanyaanku!"

Nat menggaruk tengkuk leher mencoba mencari sebuah alasan agar tidak ada lagi pertanyaan lain.

"Eumm kamu ingin aku menjawab pertanyaan yang mana?"

NATA-DA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang