Nata-da || six

55K 1.6K 24
                                    

Vote sebelum membaca dan koment setelahnya.
Happy reading semuah.....

*********************************

Agas menepikan motor membuka kaca helm lalu menghampiri seorang wanita paruh baya yang tengah mengangkat barang dari dalam taxy.

"Bu, mau numpang tanya,"

Wanita paruh baya itu menoleh menatap Agas lalu tersenyum

"Iya silahkan,"

"Apa bener ini toko bunga varian jaya?"

"Iya bener mas, tapi tokonya sudah tutup sejam yang lalu."

"Oh begitu ya, begini bu apa ibu kenal dengan pegawainya?"

Wanita tersebut menghentikan aktifitas, meletakan barang bawaannya di tepian jalan

"Apa pegawai saya melakukan kesalahan sehingga mas langsung datang kemari?"

Agas sempat menggaruk tengkuk lehernya, pria itu menghela nafas menata kalimat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Oh tidak bu, bukan begitu. Apa pegawai ibu ada yang bernama Natasha?"

"Natasha? Sepertinya tidak ada hanya ada Sari dan Nata."

"Maksud saya Nata,"

"Oh Nata, mas pacarnya atau temannya?"

"Teman kampusnya bu,"

"Mari masuk kedalam, tidak baik bicara diluar."

Agas mengangguk, membantu wanita itu membawa barang bawaannya. Ternyata dibelakang toko digunakan sebagai tempat tinggal, letaknya yang tidak terlalu luas tetapi cukup menampung satu keluarga.

"Duduk mas, maaf ya rumah ibu berantakan."

"Tidak apa-apa bu,"

"Mau minum apa? Biar saya buatkan."

"Oh tidak perlu bu, saya tidak lama kok cuma mau tanya-tanya saja."

"Gitu ya, sok monggo mau tanya apa?"

"Apa ibu tahu dimana Nata tinggal? Soalnya setiap saya tanya dia tidak pernah memberi tahu."

Wanita itu terdiam, dia menatap pria tampan itu dengan satu tarikan nafas.

"Begini nak, Nata itu gadis yang sangat tertutup untuk masalah pribadi. Dia tidak pernah bercerita apa pun tentang tempat tinggal, keluarga dan juga teman-temannya."

"Apa rekan kerjanya juga tidak tahu dimana alamat rumah atau kos-kosannya?"

Wanita itu menggeleng, "Apa kalian sedang ada masalah?"

"Tidak ada bu, hanya saja nomor Nata tidak bisa dihubungi. Takutnya terjadi sesuatu."

"Mungkin baterainya habis, kata pegawai saya juga tadi Nata berangkat kerja kok."

Agas mengangguk-angguk, sepertinya Nata memang tertutup untuk masalah pribadi. Buktinya bos tempat dia bekerja saja tidak tahu dimana Nata tinggal atau mungkin dia tahu tetapi menghargai Nata untuk tidak memberitahukan pada siapapun.

"Kalau begitu saya pamit bu, saya akan mencari tahunya lagi."

"Semoga cepat ketemu ya,"

"Iya bu, tolong rahasiakan kedatangan saya ya karena Nata tidak suka jika ada yang mencaritahu tentangnya."

"Iya, mas tenang saja."

"Mari bu,"

Agas kembali menyalakan mesin motor, dia akan mencari Nata kemanapun hingga bisa menemukannya. Agas tidak peduli jika Nata akan marah karena Agas mencampuri urusannya tapi Agas juga tidak bisa tinggal diam melihat keterpurukan Nata. Gadis itu terlihat kuat dari luar tetapi sebenarnya menyimpan sejuta kesakitan dalam hatinya.

NATA-DA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang