Nata-da || three

68.7K 2K 10
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua...

*******************************

Mentari kembali menyapa pagi, membangunkan setiap insan melalui celah tirai putih. Nata menggelinjang menikmati tiupan angin pada tubuh polosnya, dia membuka mata menatap sekeliling ruangan.

Semalam seperti mimpi, dia dijemput dan diseret paksa layaknya narapidana, lebih menyebalkan lagi ia harus melayani selakangan pria kejam itu hingga dini hari. Tubuhnya benar-benar lelah, tenaganya terkuras habis meski Nata hanya diam menerima tetap saja dia kelelahan.

Nata menguap, mengorek pinggangnya ke kanan dan kiri. Satu hal yang membulatkan matanya adalah balita kecil yang semalam bersamanya.

"Guma." Nata menuruni ranjang sayangnya pendaratannya tidak mulus lagi-lagi bokongnya harus menjadi sasaran dingin dari marmer itu.

Pintu terbuka, pria kejam yang semalam membuatnya remuk tak berdaya datang membopong Guma. Pria itu sudah pantas menjadi seorang ayah yang baik dibanding menjadi pria kejam tidak berperasaan.

"Sedang apa duduk dibawah?"

Nata langsung berdiri, kakinya dipaksa untuk tegap meski kesakitan. Dia langsung menggeleng menarik selimut menutup tubuh polosnya.

"Kembalikan balita itu,"

Pria itu meletakan Guma diatas ranjang, dia seperti tidak peduli dengan posisi Nata. Seenaknya saja pria itu duduk di sofa melewati Nata yang masih membeku mencium aroma parfum itu.

Nata sadar Nat! Ini bau parfum iblis, jangan sampai terhipnotis Nat!

Nata mengerjapkan mata mengembalikan kesadaran. Parfum yang dipakai pria itu benar-benar membuat Nata melayang. Campuran antara ekaliptus dan rusa katsuri menjadikan parfum beraroma musk  sangat menyengat namun menenangkan.

Pria itu meletakan map diatas meja mempersilahkan Nata untuk membaca terlebih dahulu sebelum ke inti pembicaraan.

"Apa ini?"

"Kita bicara sekarang atau menunggu kau membersihkan badan? Hmm tapi aku tidak yakin bisa menahan gairah melihatmu telanjang."

"Sialan! Siapa yang telanjang! Mata anda tidak bisa membedakan mana tubuh polos mana yang tertutup."

Nata emosi, dia sudah menutup tubuhnya menggunakan selimut tapi pria itu menyebutnya telanjang. Memang dasar pria mesum hypersex akut.

"Segera bersihkan badanmu setelah ini kita bicara tentang perjanjian."

"Oke, tapi awas jangan masuk selagi aku mandi!"

Nata harus memberi tahu lebih awal tentang larangan yang dihindari pria kejamnya. Dia tidak ingin bercinta dikamar mandi apa lagi dibawah kucuran shower. Kakinya akan segal sisa semalam saja masih terasa sakit.

Nata berlari kecil menuju kamar mandi, dia mengunci pintu agar pria kejamnya tidak bisa masuk sembarangan.

Beberapa menit kemudian...

Nata keluar menggunakan kimono putih, di dalam sana hanya tersisa satu-satunya jubah mandi tersebut. Dia tidak membawa pakaian lain hanya ada pakaian yang menempel ditubuh itu pun sudah tidak berbentuk akibat ulah harimau jantan.

"Apa tidak ada pakaian lain selain handuk ini?"

Pria itu menggeleng, masih fokus pada map yang dia bawa.

"Serius? Jadi aku akan menggunakan jubah mandi ini sampai pulang?"

Pria itu mengangguk, matanya hanya melirik Nata sekilas lalu kembali dengan kertas didepannya.

NATA-DA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang