Dua minggu berlalu, dan pagi ini pesantren Al - Rasyid sedang ramai - ramai dengan para pendaftar untuk menjadi santri disana.
Seorang lelaki muda tengah memantau sekeliling orang yang tengah mendaftar. Karena dirasa aman, dia pun pergi meninggalkan tempat itu untuk menuju bangunan yang menjadi tempat tinggal dia dan keluarganya.
"Assalamu'alaikum.. Baba.." ucap lelaki muda itu.
"Wa'alaikumussalam.." jawab seorang pria parubaya dari dalam rumah. Saat pria parubaya itu keluar dari rumah, lelaki muda itu langsung mencium tangan pria parubaya yang sekarang berada dihadapannya.
"Ba, Adyan mau bicara.." ucap Gus Adyan pada Sang ayah. Pak Aly pun mengajak putra satu - satunya itu duduk dihalaman rumah.
"Ba, Adyan pengen mencari ilmu lagi.. tapi Adyan gak mau disini, Adyan gak suka dibeda - bedain karena Adyan anak Baba.." pinta Adyan. Pak Aly yang melihat anaknya sangat teguh mencari ilmu agama pun tersenyum.
"Ok.. nanti sore kamu siap - siap bawa koper, buat mendapatkan apa yang kamu minta.. ke Baba.." balas Pak Aly, membuat Gus Adyan menoleh pada Pak Aly.
"Nak, Baba cuma mau berpesan.. ketika kamu sudah memiliki banyak ilmu, jangan pernah kamu sombong dan angkuh, tetaplah menjadi padi, walaupun tetap tumbuh keatas, tapi tetap merunduk kebawah." Pesan Pak Aly yang di mengerti oleh Gus Adyan.
"Baba, bangga sama kamu, dan Baba harap kamu terus membuat Baba dan Umi mu yang sudah bersama Allah terus bangga padamu." Lanjut Pak Aly dan memeluk anak lelakinya itu. Istri Pak Aly telah tiada setelah kecelakaan bersama Pak Aly 10 tahun yang lalu, namun saat itu istri Pak Aly tidak selamat lantaran terjepit mobil. Makanya diwajah Pak Aly terdapat bekas jahitan luka yang masih tercetak dan ketika Pak Aly melihat luka itu, beliau selalu mengingat Sang istri tercinta. Ketika ditanya, apakah Pak Aly akan menikah? Jawaban Pak Aly adalah tidak, ketika Allah menakdirkannya untuk menikah maka beliau meminta seorang wanita yang 100% mirip Sang istri, tapikan mana ada manusia yang 100% sama, makanya Pak Aly tak mau menduakan istri tercintanya itu.
"In syaa Allah Baba.." jawab Adyan.
***
"Iyaa.. iya.. nanti ana bantu semua.. in syaa Allah.. ya sudah, Assalamu'alaikum.." ucap Abi Nahid.
"Abi lagi nelpon siapa?" Tanya Umi Najma.
"Wali murid yang mau daftarin anaknya kesini." Jawab Abi Nahid.
"Kok langsung lewat Abi?" Tanya Umi Najma lagi sambil menaruh teh untuk Abi Nahid di meja sebelah tempat tidur.
"Karena dia pindahan dari sekolah swasta Jakarta dan dia kerabatnya teman Abi.. makanya bisa langsung telpon Abi.."
"Oh.." jawab Umi Najma.
"Sayang.. beliau laki - laki.." mengerti bahwa Umi Najma merasa penasaran dan sedikit cemburu, makanya Abi Nahid memberitahu jenis kelaminnya.
"Iya.. iya.." jawab Umi Najma lega.
"Istriku sayang.. ayo kita keluar.. sebentar lagi anak itu datang bersama supirnya.." ajak Abi Nahid.
"Orang tuanya gak antar?" Tanya Umi Najma kaget.
"Makanya, tadi orang tuanya telpon Abi, mengamanahkan Abi untuk menjaga anaknya langsung karena orang tua nya diluar negri." Jawab Abi Nahid.
"Ayo.. istriku ini.. cerewet sekali.. nanti kasian anak itu kalau datang dia bingung mau kemana.. dia belum tau pesantren ini.." lanjut Abi Nahid sambil mencubit hidung Umi Najma. Umi Najma tertawa dan pergi keluar bersama Abi Nahid untuk menyambut anak itu.
***
Hari minggu sore ini adalah hari penyambutan santriwan dan santriwati baru, makanya pesantren begiti ramai.
"Yeay.. santri baru.." senang Shafira.
"Alhadulillah.. banyak yang mempercayai pesantren ini untuk mendidik anak - anak mereka." Syukur Kamila.
"Yeay.. kerja rodi.." ucap Ustadzah Ainun. Ustadzah Ainun adalah Ustadzah yang sudah tujuh tahun mengajar di pesantren Al - Malik.
"Mbak bisa aja.." balas Kamila sambil tersenyum dibalik cadarnya.
"Bener, Mbak.. pasti ada aja santri yang nangis malem - malem.. haduh.." keluh Shafira.
"Ya.. namanya juga berpisah sama orang tua.. yaa pastilah ada rasa kangen.." jawab Kamila.
"Iya.. sih.." balas Shafira.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat. Tidak lupa solawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, beserta para sahabatnya, sebelum keinti acara, mari kita mendengar sambutan dari K.H.Ir Nahid Musthofa Al - Malik M.Ag. Kepada Abi Nahid, kami persilahkan." Ustadz Syarif sebagai MC diacara itu.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.." ucap Abi Nahid membuka acara penerimaan satriwan dan santriwati baru.
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.." jawab semua orang disana.
"Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rosulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du). Saya Nahid Musthofa Al - MaliK, atau anak - anak sering memanggil saya Abi Nahid. Berterima kasih kepada ibu dan bapak telah mempercayai pesantren ini untuk mendidik anak ibu dan bapak sekalian. In syaa Allah.. kami akan menjaga amanah yang telah bapak dan ibu berikan untuk mendidik anak - anak ibu dan bapak sekalian dan selamat menimba ilmu agama kepada anak - anak ku sekalian.. sekian dari saya.. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.."
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.." jawab semua orang disana.
"Jazakallah khairan kastiron Abi Nahid, atas sambutannya. Baik untuk mempersingkat waktu, saya akan memberitahukan kepada bapak dan ibu sekalian, jika ingin mengetahui keadaan anak - anak ibu dan bapak selama dipesantren, bisa ibu dan bapak tanyakan pada Gus Farhan untuk para santri putra, dan Ning Kamila untuk santri putri. Demikiannya acara penyambutan santri baru.. maaf apabila ada kesalahan dan kata - kata yang kurang berkenan dihati bapak dan ibu sekalian, saya mohon maaf sedalam - dalamnya.. sekian dari kami, Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh." Ucap Ustadz Syarif mengakhiri acara penyambutan itu.
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.." jawab para santri baru, wali santri dan para ustadz dan ustadzah disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYEMPURNA IMANKU
RandomSeorang gadis cantik bernama Kamila, dengan akhlak yang sangat baik telah mengikat seorang ustadz muda ganteng, paham agama dan Hafidz Qur'an sampai menaruh hati pada Kamila saat melihat akhlaknya. Bila memang kamu adalah penyempurna imanku akan ku...