13

16 3 0
                                    

Hari ini pesantren mulai sedikit ramai, karena  ada beberapa santri yang sudah balik ke pesantren karena, 2 hari lagi liburan selesai.

"Assalamu'alaikum.. Ning Kamila.." ucap santriwati.

"Wa'alaikumussalam.." jawab Kamila sambil menoleh kearah santriwati yang memanggilnya.

"Maaf, Ning.. buat hari senin kami jadi murojaah Al - Qur'an atau tidak?" Tanya santriwati itu.

"Amanah dari Gus Farhan, untuk hari senin fokus untuk murojaah Al - Qur'an, ana juga minta tolong.. kasih tau ke teman - teman kalian ya.. untuk persiapan hari senin.. karena yang di tes langsung oleh Gus Farhan dan Abi Nahid.." jelas Kamila.

"Ok, Ning Kamila.. jazakillah khoiron kastiron.. Ning Kamila.. assalamu'alaikum.." ucap santri itu dengan antusias lalu pergi.

"Wa'alaikumussalam.." jawab Kamila. Kamila pun berjalan menuju rumah sambil membawa dua lembar kertas.

"Assalamu'alaikum.. Abi.. Umi.. Abang.. Teh.." ucap Kamila sambil mencium punggung tangan empat orang yang sedang duduk diteras rumah bersama - sama.

"Wa'alaikumussalam.." jawab mereka serentak.

"Abi.. ini laporan bahan makanan yang habis didapur.. di asrama putri.. bumbu dapur udah habis, kalau di asrama putra, kualinya udah rusak, sama mie instan udh habis.." lapor Kamila pada Abi Nahid.

"Bukannya seminggu lalu mie instan baru di beli?" Tanya Umi Najma.

"Tiga hari ini kan santriwan nonton bola tengah malem rame - rame.. jadi cemilan mereka itu mie instan, makanya cepet habis." Jelas Kamila.

"Kalau masalah bumbu dapur, mie instan, sama kuali nanti biar Bi Nasri sama Kang Iki yang belanja.." kata Abi Nahid.

"Ok, Abi.." kata Kamila.

"Zahra, Umi boleh minta tolong panggilin Bi Nasri kesini?" Pinta Umi Najma.

"Boleh Umi.." jawab Zahra.

"Ayo, aku temenin." Kata Gus Farhan.

"Gak usah.. aku sendiri aja.. assalamu'alaikum." Pamit Zahra dan pergi untuk memanggil Bi Nasri.

"Wa'alaikumussalam.." jawab mereka bersamaan.

"Dek.. kau tak pergi ke majelis yang ada Ustadz Rian, tuh?" Goda Gus Farhan pada Kamila.

"Astaghfirullah.. Abang ini lah.. gak peduli pun Adek sama dia.." kesal Kamila.

"Kau suka pun sama dia kan.." goda Fus Farhan lagi.

"Terserah kau lah Bang." Pasrah Kamila membuat semua yang ada disana tertawa. Ustadz Rian memang tertarik pada Kamila, tapi Kamila tidak. Karena menurut Kamila Ustadz Rian itu terlalu bar - bar saat mendekati dia, sampai pernah Ustadz Rian menunggu Kamila diluar rumah sampai Abi Nahid yang harus turun tangan untung menyuruhnya pulang.

***

"Ijaaz! Jaaz!" Teriak teriak Umar.

"Kenapa?" Balas Ijaaz santai.

"Jaaz.. hosh.. hosh.. itu.." jawab Umar tak jelas karena dia ngos - ngosan.

"Itu, apa?" Tanya Ijaaz lagi.

"Ikhsan.." jawaban Umar membuat Ijaaz langsung menatapnya.

"Ikhsan, kenapa?" Tanya Ijaaz khawatir.

"Dia berantem..." jawab Umar.

"Dimana?"

"Lapangan utama." Jawab Umar dan Ijaaz pun langsung lari menuju tempat kejadian.

"Lah.. ana ditinggal.. Ijaaz! Tunggu!" Gumam Umar dan menyusul Ijaaz.

PENYEMPURNA IMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang