"Kenapa tadi Abi dengar rame banget pas upacara?" Tanya Abi Nahid.
"Itu.. biasa Rozak nyari masalah.. kabur lagi dia.. nyusahin pengurus terus.." jawab Gus Farhan.
"Yaa.. namanya juga pesantren.. pasti mereka ada rasa rindu sama orang tuanya, yaa wajar ada keinginan buat kabur." Balas Umi Najma.
"Ya udah.. jangan kesel berlarut - larut.. nanti kamu yang capek sendiri, Han." Kata Zahra sambil mengusap lembut punggung Gus Farhan.
"Ya sudah Abi sama Umi pamit dulu mau ngecheck pondok sekalian pulang juga.." pamit Abi Nahid.
"Iya, Abi.." jawab Gus Farhan.
"Assalamu'alaikum.." ucap Abi Nahid dan Umi Najma bersamaan lalu pergi meninggalkan rumah Gus Farhan.
"Wa'alaikumussalam.." jawab Gus Farhan dan Zahra bersamaan. Mereka berdua pun masuk kedalam rumah.
"Mau aku buatin susu atau teh?" Tawar Zahra yang tau bahwa mood Gus Farhan lagi tidak bagus.
"Duduk." Jawab Gus Farhan yang tak terbantahkan, membuat Zahra pun duduk disebelah Gus Farhan. Dengan lembut Zahra mengambil inisiatif untuk memeluk Gus Farhan dengan lembut. Gus Farhan pun membalas pelukan Sang istri dengan erat, itulah cara Zahra meredakan amarah Sang suami dengan pelukan tulus darinya.
"Jangan marah - marah.. nanti cepet tua, sayang.." bujuk Zahra.
"Aku kesel sama Rozak.. cari masalah mulu malah bawa - bawa nama Kamila juga.." kata Gus Farhan pada Sang istri sambil lepas pelukan itu dan sekarang memaikan cari Zahra seperti anak kecil.
"Ya sudah.. yang penting Kamila gak trauma sama kejadian tadi.." balas Zahra yang tahu suaminya itu sangat sayang pada adik perempuan satu satunya itu.
***
"Nyebelin banget Si Rozak pake jadiin antum tempat berlindung." Kesal Shafira.
"Ya udah.. yang pentingkan sekarang dia udah dihukum." Balas Kamila tetap tenang, itulah sikap Kamila yang sangat terkenal karena kesabarannya dan sifat pemaafnya.
"Iya sih.. ayo kita kan disuruh liatin tiga santri bahlul itu bersihin seluruh pondok." Ajak Shafira dan Kamila mengikuti Sahabatnya itu menarik dia ke asrama putra.
Disana, Rozak dan dua temannya sedang menyapu halaman asrama putra yang sangat luas.
"Makanya, kalau disuruh izin gak usah bawa - bawa nama Gus Farhan.. kan gua bingung mau jawab apaan kalau udah nama singa itu disebut." Kesal Rozak.
"Yaa maaf, Zak ana kan gak tau.. lagi antum bilangnya suruh izin aja.. terus Ustadzah Kamila tanya, udah izin ke Ustadzah atau Ustadz yang piket hari ini yaa udah ana jawab aja udah sama Gus Farhan karena yang ana tau cuma Gus Farhan yang piket hari itu." Jawab Albi teman Rozak.
"Mā syi'ta." Ucap Rozak.
(Terserah kamu)Sepasang mata Rozak melihat kedatangan Ustadzah favoritnya itu mendatangi mereka dan Rozak bersiap - siap seperti hendak keacara penting.
"Kholas.. (selesai, sudah, berakhir) kalian kembali ke kamar kalian dan kerjakan tugas ini!" Perintah Shafira seraya memberikan 10 lembar kertas folio kepada masing - masing dari mereka.
"Amanah dari Gus Farhan kalian disuruh buat nulis kalimat "saya janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama" sebanyak sepuluh lembar kertas ini." Kata Kamila.
"Parah banget Gus Farhan.. gak kira - kira kasih hukuman." Dumel Rozak.
"Antum juga gak kira - kira kalau mau bohong." Sambar Shafira.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYEMPURNA IMANKU
RandomSeorang gadis cantik bernama Kamila, dengan akhlak yang sangat baik telah mengikat seorang ustadz muda ganteng, paham agama dan Hafidz Qur'an sampai menaruh hati pada Kamila saat melihat akhlaknya. Bila memang kamu adalah penyempurna imanku akan ku...