8. Antara Baper, Caper dan Laper

19.5K 2.8K 78
                                    

Kamu mengaku cinta padanya, apakah kamu tahu warna kesukaannya? Atau musik favoritnya?

Kamu mengaku cinta padanya, apakah kamu tahu warna kesukaannya? Atau musik favoritnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?"

"Aku gak yakin. Malam itu Soga kelihatan beda. Paginya, dia berubah lagi jadi iblis."

Suara tawa menggelengar di ruangan, membuat Oranye sedikit kesal. Walau begitu, ia tetap mengusap daun tanaman Aglaonema dengan kain. Penuh perhatian. Ia menyayangkan anak-anaknya harus mendengar suara tawa nenek lampir.

Beberapa waktu sebelumnya, Oranye sudah memprediksi bahwa Gladiol pasti akan menertawainya. Namun, ia tidak menyangka wanita itu bahkan sampai terpingkal-pingkal.

"Seneng banget kayaknya. Seneng karena berhasil kabur atau karena aku?" sindir Oranye. Kali ini ia menyemprotkan air pada tanaman-tanaman di ruangannya. Alisnya naik saat melihat salah satu daun Aglaonema-nya berwarna kuning. Ia mengambil gunting tanaman di dalam lacinya lalu menghilangkan bagian yang menganggu mata itu. Setelah itu, ia beralih pada tanaman Zamioculcas zamiifolia atau tanaman dolar. Seperti namanya, banyak sekali peminat tanaman hias ini dan menghasilkan cuan untuk Oranye. Pagi ini pula, ia mendapat lima puluh pot tanaman dolar untuk sebuah kantor.

Gladiol menyedot habis jus mangganya sebelum berkata, "Dua-duanya. Lagian seriusan, deh, Soga makin nyebelin?"

Bahkan Gladiol yang hanya mendengar ceritanya saja tidak percaya, apalagi Oranye sendiri. Ia pikir misinya terlalu mudah, karena Soga memintanya untuk masak di hari selanjutnya karena menyukai masakannya. Namun, pada akhirnya lelaki itu hanya mengumpan.

Pagi setelah insiden sayur asin, Oranye menyiapkan sandwich, tetapi Soga malah meminta nasi goreng. Malamnya, Oranye memasak menu Jepang, tetapi Soga meminta menu western. Setiap hari, Oranye harus memasak sesuai menu yang di-request Soga. Lama-kelamaan, ia menjadi koki seperti di restoran.

"Bukannya ngambil hati, malah cari mati namanya," dengkus Oranye kesal, hampir saja ia meremas daun tanaman dolar jika saja otaknya tidak segera mencegah. Gladiol kembali tertawa dan itu membuat Oranye semakin kesal.

"Malam ini dia minta menu apa?" tanya Gladiol di tengah-tengah tawanya.

"Khas Thailand. Tomyam."

"Serius. Kamu pasti makin jago masak," ucap Gladiol kali ini serius dan tampak kagum. Oranye tersenyum miring.

"Iya kali. Kamu pikir mudah apa masak? Kalau gagal ya pesen di GoFood. Nah, hari ini aku banyak kerjaan, jadi ya takeaway aja ntar."

"Wah, cari mati. Gimana kalau Soga tahu?" tanya Gladiol.

"Bodo amat."

"Mending kamu pulang sekarang, deh, terus masak tomyam."

"No. No. No. Aku gak sempat. Capek. Pengen shopping. Gimana?" tawar Oranye dengan alis yang dinaikturunkan. Ia tahu bahwa Gladiol tidak bisa menolak tawarannya. Mumpung wanita hamil itu keluar, maka belanja adalah kegiatan utama yang harus dilakukan. Lagipula Oranye ingin membeli celana baru untuk kegiatan kebunnya. Celana yang sebelumnya kebanyakan sudah terlalu usang.

BLUE: Because Love U Everyday (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang