Hadiah?
Soga menagih hadiah ulang tahunnya? Kenapa tiba-tiba? Oranye hendak menyentuh kening lelaki itu, siapa tahu sedang sakit. Apalagi akhir-akhir ini di sekitar komplek sering berkeliaran anjing liar yang siapa tahu mengidap rabies. Namun, lelaki itu lebih cepat memundurkan diri sebelum Oranye menyentuhnya.
"Kamu gak sakit, 'kan?"
"Apa yang salah dari hadiah?" Soga bertanya balik.
Benar juga. Tidak ada salahnya. Apalagi lelaki itu tahu bahwa Oranye memberi hadiah ulang tahun untuk karyawannya, tetapi tidak untuk suaminya sendiri. Apakah lelaki itu cemburu? Pasti. Namun, kenapa telat sekali memintanya?
"Maksudnya, aku mau beli hadiah buat rekanku yang baru aja melahirkan," ucap Soga menjelaskan sebelum Oranye sempat membuka suara. Kening wanita itu berkerut.
"Kenapa? Kamu kira aku minta hadiah dari kamu? Gak bisa diharapkan. Aku memang sengaja mancing, dan belum apa-apa kamu udah kelihatan keberatan. Tenang, aku gak harap hadiah ulang tahun dari kamu."
Suami tersayang, bibirmu semakin manis.
Soga memang tahu cara membuat orang lain semakin bersalah. Dengan begini, Oranye tidak bisa berkata apa pun. Ia jadi memikirkan rencananya membuat kejutan. Apakah di hari itu Soga akan bahagia atau tidak?
"Gimana? Mau, gak? Kalau gak mau gak apa-apa, sih. Aku nanyain kamu karena kamu cewek, lebih tahu kado yang cocok buat bayi."
"Bisa, kok!" sahut Oranye cepat sebelum Soga semakin menjadi-jadi dengan sindiran kerasnya.
"Oke, besok sore aku jemput."
Soga beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamarnya dengan keadaan letih.
"Ga," panggil Oranye ragu-ragu.
"Apa?"
"Kalau ... kamu mau hadiah. Kamu suka apa?"
Soga menoleh dan menatapnya bingung. "Kenapa? Mau beliin aku kado? Aku gak butuh. Lagipula aku bisa beli apa pun yang kumau. Kamu lebih baik simpan uang untuk beliin kado buat karyawan kamu yang lain."
Setelah berhasil membuat Oranye menganga di tempat, Soga kemudian menghilang dari balik tembok. Wanita itu memijit pelipisnya memikirkan Soga. Mulut lelaki itu semakin mahir menyindir. Ia mulai bertanya-tanya apakah di mulut Soga terdapat zat capsaicin yang biasanya terdapat di cabai? Mungkin karena Umi sering memberi makan Soga dengan cabai sejak kecil dengan dosis yang berlebihan. Jadilah konsentrasi capsaicin yang tertinggal di mulutnya tinggi.
Jika diukur dengan skala scoville-satuan untuk mengukur kepedasan suatu cabai, bibir Soga mungkin melebihi cabai Carolina Reaper-cabai terpedas di dunia dengan 2.200.000 SHU. Jangan-jangan Soga menempati 10.000.000 SHU. Tiba-tiba Oranye mulai bertanya-tanya, bagaimana rasa bibir itu? Pedaskah? Atau ... manis?
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE: Because Love U Everyday (Tamat)
Romance#Romance-Comedy #Ambassador's pick Bulan Januari #Cerita Pilihan Bulan Januari oleh @WattpadChicklitID Jika Oranye suka kotor-kotoran, maka Soga benci setitik debu menempel di tubuhnya. Jika Oranye jarang mandi, maka Soga paling tidak nyaman jika se...