#Romance-Comedy
#Ambassador's pick Bulan Januari
#Cerita Pilihan Bulan Januari oleh @WattpadChicklitID
Jika Oranye suka kotor-kotoran, maka Soga benci setitik debu menempel di tubuhnya. Jika Oranye jarang mandi, maka Soga paling tidak nyaman jika se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nyatanya, seimut apa pun bayi harimau, dia tetaplah harimau."
***
Oranye hanya ingin mengatakan satu hal pada seluruh wanita di dunia ini: berhati-hatilah pada mulut lelaki. Terkadang mulut mereka bisa mengeluarkan kata-kata yang cukup menyakitkan hati, walaupun itu fakta. Sayangnya, mereka tidak berniat menyaringnya sedikit pun. Lugas. Begitu saja. Didasarkan logika. Namun, versi manisnya juga lebih berbahaya. Rayuannya memabukkan hingga lawannya tidak berdaya. Dan, untuk pertama kalinya Oranye mendapatkan rayuan manis dari bibir lelaki yang biasanya suka nyelekit. Percayalah, itu lebih mengerikan.
Oranye mengakui bahwa ia lebih suka jika Soga ceplas-ceplos apa adanya, karena itu memang gayanya Soga. Akan tetapi, ketika lelaki itu mencoba bermulut manis, Oranye ingin mati saja rasanya.
Semua bermula dari kejadian di episode bulan lalu. Ketika ia pulang kembali ke rumahnya dan mendapati keadaan yang sudah berbeda. Soga dan kehangatannya.
Hubungan mereka berkembang secara perlahan. Hak milik masing-masing perlahan melebur jadi hak milik bersama. Soga bahkan telah merenovasi kamarnya menjadi kamar suami-istri yang begitu 'hidup'. Di beberapa sudut, terdapat indoor plant yang menyejukkan hati Oranye. Kehidupan pernikahan yang sebenarnya dimulai.
Tentu saja Oranye sangat bahagia. Perasaan yang dulunya tertanam dalam dirinya sendiri, kini bisa tumbuh dengan baik lalu berbunga. Dengan usaha Soga yang ikut memupuk, menyiram, dan merawatnya, perasaan itu akan membuahkan hasil. Kerjasama yang indah ... tetapi juga melelahkan.
"Ergh ...."
Dalam sekejap Oranye membuka matanya. Dengan sinar matahari yang masih malu-malu mengintip dari celah gorden, ia menyadari bahwa hari sudah pagi. Hari Sabtu yang cerah, mungkin terlalu cerah.
Oranye menoleh pada sosok yang tanpa merasa berdosa meletakkan tangan besarnya di atas perut Oranye. Lelaki yang telah memperdayanya hingga lupa diri itu tampak masih tertidur nyenyak.
Bahagia sekali rupanya.
Tak ayal, Oranye pun bahagia. Walau tanpa kata-kata, ia bisa merasakan cinta yang Soga berikan. Ia tidak tahu sejak kapan lelaki itu mengembangkan perasaan padanya, tetapi sejak sebulan yang lalu Oranye baru menyadari bahwa Soga selalu menatapnya dengan tatapan yang sama. Dan, jika boleh Oranye artikan sebagai makna bahwa Soga membutuhkannya.
Sayang sekali, saat ini mata itu tertutup. Ia tidak bisa melihat pancaran itu. Namun, perlakuan Soga akhir-akhir ini lebih baik, walaupun masih sama menyebalkannya. Bibirnya pun masih hot seperti sebelumnya. Bahkan lebih hot lagi.
