Ceritanya, Soga Hartala marah karena pipinya yang suci sudah tidak perawan lagi. Cuma sedikit lagi mengenai bibir yang Semerah delima itu, sayangnya Soga langsung mendorong Oranye hingga jatuh ke lantai. Pantat montok Oranye menjadi sasaran.
Gara-gara insiden itu, Oranye pun malas menghadapi Soga. Ia menggerutu sepanjang hari. Apa kesalahannya sebagai istri? Apa ia tidak boleh mencium suami sendiri? Dan lagi, bibirnya bukan virus yang harus dihindari.
Dua hari berlalu dan Soga jarang muncul. Hanya karena ciuman kecil, pernikahan jadi seaneh ini? Oranye tidak terima. Sebagai bentuk protes, ia menyetir mobil pick up sendirian dari toko hingga ke rumah dengan membawa berbagai jenis tanaman.
Sengaja pulang lebih awal dengan tujuan mendekorasi ulang ruangan dengan menempatkan berbagai tanamannya. Ia tahu bahwa Soga pasti tidak akan mengabaikannya kali ini.
Tadinya Okky menawarkan bantuan untuk membantu Oranye, tetapi wanita itu menolak. Lagipula ia sudah terbiasa mengangkat pot-pot besar. Buktinya, tak butuh waktu lama hingga semua pot tanaman di mobil masuk ke ruang tamu.
Oranye berkacak pinggang di depan pot-pot tanamannya yang berderet.
"Anak-anak, saatnya buat Papa Soga Hartala murka!"
***
Soga mengernyit kebingungan saat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya. Karenanya, Soga harus memarkir di luar gerbang lalu segera keluar dari mobil.
Ketika ia membuka pintu rumah, pemandangan asing menyerbu penglihatannya. Ada yang berbeda dan pastinya ini adalah ulah istrinya. Jika sebelumnya hanya ada satu pot tanaman di sudut ruangan, kali ini ada beberapa pot di sekitar TV. Bersanding dengan lukisan-lukisannya dan suasananya menjadi sedikit berbeda.
Ia melangkah pelan, menyusuri rumahnya yang hampir di setiap sudutnya terdapat tanaman yang berbeda. Namun, tidak terlihat wanita yang menyebabkan masalah itu. Ke mana Oranye, si tersangka?
Soga meletakkan tas kerjanya di atas meja. Saat hendak duduk, ia hampir terjungkal karena kakinya tertahan oleh sesuatu. Ketika ia melihat ke bawah, sosok yang tengah dicarinya ternyata sedang tertidur pulas dengan keadaan telungkup. Apa yang dipikirkan wanita ceroboh ini hingga tertidur di lantai dengan nyamannya? Apakah ia sedang bersembunyi dan tanpa sadar malah tertidur?
Soga tidak tahu apa yang dipikirkan wanita ini, tetapi ia tidak bisa menutup mata akan kehadirannya. Dengan perlahan—berharap tidak menganggu—Soga mengangkat tubuh Oranye dan meletakkannya di atas sofa. Ia juga meletakkan bantal di bawah kepala Oranye agar wanita itu nyaman.
Lucunya, Oranye benar-benar tidak terganggu. Soga memandangi wanita itu dengan tatapan heran, kemudian ia memundurkan langkahnya secara refleks. Apa yang ia lakukan dengan wanita dekil itu? Lihatlah bajunya yang berwarna abu-abu itu, terdapat goresan panjang berwarna cokelat yang berasal dari tanah. Lalu sisi lainnya yang tampak basah seperti semprotan. Dan, celana hitamnya yang tercetak kotoran tanah yang berbentuk telapak tangan. Soga juga baru menyadari bahwa wanita itu tidak mencuci tangannya. Wanita ini benar-benar di luar dugaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE: Because Love U Everyday (Tamat)
Romance#Romance-Comedy #Ambassador's pick Bulan Januari #Cerita Pilihan Bulan Januari oleh @WattpadChicklitID Jika Oranye suka kotor-kotoran, maka Soga benci setitik debu menempel di tubuhnya. Jika Oranye jarang mandi, maka Soga paling tidak nyaman jika se...